Bab 30 : END

48 3 0
                                        

"Tuhan selalu adil"

~KianoSanjaya~

***
Satu tahun berlalu, Gara semakin bahagia berada ditengah keluarga Jiendra. Apalagi juga adanya Givano yang selalu ngajak Gara kemanapun dia pergi. Givano juga senang karena akhirnya punya kakak ya meski bukan kakak kandung dan masih ada Reksa tapi sekarang dirumah ada Gara yang selalu jadi teman sekamarnya.

(Givano & Kiano udah ikut pindah ke Indonesia yaa soalnya mereka udah namatin sekolahnya dan lanjut SMA di Indo)

Mereka sekamar tapi pisah ranjang karena teringat mereka mulai dewasa Jiendra pikir satu ranjang tak cukup bagi mereka.

"Kak Gara main yuk". Ajak Vano.

"Main apa dek ?".

Usia mereka beda setahun tapi Gara melakukan apa yang selama ini Reksa lakukan pada kedua adiknya.

"KAK GARAA IKUT KIANO YUKK!!" Teriak Kiano membuat Gara dan Vano yang berada di kamar itu mendengarnya.

"Hish Kiano ganggu mulu". Cibir Vano.

"Jangan gitu, Kiano kan juga butuh temen main". Balas Gara.

Kiano langsung menuju kamar mereka, beruntung pintu tak tertutup jadi tak perlu mengetuk pintu.

"Kak, Van, ayo main". Ajak Kiano.

"Mau kemana sih No?" Tanya Vano.

"Gue udah hubungin kak Reksa, kita main basket di tempat biasa". Kata Kiano.

"Udah mulai Lo-gue sekarang hm ?" Sahut Gara.

"Maaf kak hehe". Cengirnya.

"Emang kak Reksa ga sibuk pacaran ? Ini kan hari minggu". Tanya Vano.

Memang benar kadang Reksa memilih jalan sama pacarnya daripada menemani dua adiknya main. Kiano hanya menggeleng.

"Yaudah kalian mau main basket ? Ayo". Sambung Gara.

Mereka langsung pergi menuju tempat tujuan menggunakan mobil yang telah Jie berikan pada Gara sebelumnya karena Kiano datang diantar supir. Jie memenuhi semua kebutuhan dan fasilitas untuk Gara tapi bukan berarti Gara menjadi seenaknya, Gara menjadi lebih baik dengan keluarga barunya.

Sampai di sana mereka bertemu Reksa dan Riksa. Mereka sudah terlihat menunggu kedatangannya.

"Lama banget kalian". Sapa Reksa.

"Ya ini Vano ngajak gelut dulu kan jadi lama". Balas Kiano.

"Heh ! Lo yang ngajak gelut ya bukan gue !" Timpal Vano

Reksa sudah pusing dengan mereka yang selalu bertengkar. Reksa hanya menghela nafas berat.

"Udah-udah kok malah jadi berantem, jadi main ngga ?" Tanya Riksa.

"Maaf kak hehe". Cengir Vano dan Kiano.

Mereka berempat bermain basket sementara Riksa yang ngawasin. Mendadak Keinan menyusul dengan duduk disamping Riksa.

"Ngga ikut main aja ?" Tanyanya.

"Engga kak, biar mereka aja". Balas Riksa.

"GARA JANGAN TERLALU CAPEK YAA". Teriak Keinan.

Gara berhenti sejenak lalu melihat ke arah sumber suara. Melihat itu Gara tersenyum.

"AMAN KAK". Balasnya.

Setengah jam mereka bermain kini istirahat. Ditengah lapangan basket yang tertutup itu mereka berbaring meredakan lelah.

"Habis ini mau ngapain ?" Tanya Reksa.

DUPLIKAT [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang