Bab 5 : Main

60 5 0
                                    

"Hal yang harus kamu lakukan adalah terus melangkah dan menulikan pendengaran"

~AriksaSakuntala~

***
Riksa sengaja mengajak Reksa keluar dengan alasan kenalan lebih lanjut padahal hanya modus. Reksa dengan mobilnya menjemput Riksa lengkap dengan masker dan topi seperti biasanya.

"Lo ga engap pake itu terus ? Tiap keluar rumah make mulu" tanya Riksa.

"Lo udah tau alesannya". Balasnya singkat.

"Eh ke sana yuk, gue pengen kesana". Sebuah cafe kecil yang ditunjuk Riksa.

Tanpa kata Reksa membelokkan mobilnya menuju cafe itu. Seketika keluar dari mobil..

"Buat kenangan hehe". Cengir Riksa setelah memfoto Reksa.

"Kita baru aja ketemu udah bikin kenangan aja, gabut Lo ?" Sahut Reksa.

"Kalau iya kenapa ?" Sambungnya.

"Dahlah ayo masuk, gue traktir". Kata Reksa dan mereka melangkah masuk.

"Sebenarnya yang Lo takutin tu apa sih Sa ? Wajah mirip bukan berarti semua harus sama kan ?" Riksa membuka obrolan setelah mereka duduk di salah satu tempat pojokan.

"Udah gue jelasin kemarin, mereka kenalnya Cakra bukan Reksa. Mereka kira Cakra masih hidup padahal 17 tahun yang lalu dia meninggal". Balasnya.

"Tapi kenangannya yang melekat dihati para fans membuatku tak bebas bergerak". Sambungnya lagi.

"Lo cuma perlu jelasin Sa, jelasin kalau Lo itu Reksa bukan Cakra". Kata Riksa.

"Lebih baik menghindar". Singkatnya.

Riksa pasrah kalau Reksa sudah begitu.
Sejenak ada notif di hp reksa.

"Gue harus pulang, dua adek gue tantrum ngajak main"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue harus pulang, dua adek gue tantrum ngajak main". Kata Reksa.

"Baru sejam keluar padahal" sinis Riksa.

"Kalau mau ikut ya ga papa, Daddy ngasih izin, tapi kalau posting gue jangan yang terbuka, yang pake masker aja, gue tau Lo ngefoto gue dari tadi". Lanjut Reksa.

"Yaudah gue ikut". Sahutnya.

Mereka pulang ke rumah Reksa menemui dua bocah tantrum.

"Kak Reksa kemana aja sih ? Sejak SMA kek sibuk mulu dulu aja dirumaahh terusss". Sapa Kiano yang memang cerewet.

"Nemenin temen kakak beli barang tadi. Yaudah mau main kemana ?" Tanya Reksa.

"Basket ga sih ?" Vano memberi ide.

"Bagus!! Kak Reksa kan jago basket". Sahut Kiano.

"Papa mama ayah bunda ga ikut dek ?" Tanya Reksa.

"Mereka sibuk kak, Kiano sama Vano jadi gabut mending ajak kak Reksa". Balas Kiano.

"Yaudah yuk". Reksa menuju mobilnya diikuti dua bocah itu.

DUPLIKAT [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang