Perpisahan Sekolah
Saat perpisahan tiba, kita berucap dengan lirih "Jangan lupakan aku, kita tetap bersahabat sampai akhir. Kita akan sering bertemu, sebulan sekali pun tak mengapa asal kita masih ada, sedihnya perpisahan ini, kalian seperti keluarga ke-2 bagiku".
Itulah janji yang kita ucapkan, dengan harapan dan keyakinan. Setelah seminggu berlalu, kita masih menepati janji itu. Hampir semua hadir di tempat, kita bercerita dengan riang gembira.
Setelah sebulan berlalu, kita masih menepati janji itu. Meski ada yang tak bisa datang, kita masih saling menghubungi.
Setelah setahun berlalu, apakah kita masih menepati janji itu? Ternyata banyak yang berubah, mereka sibuk dengan dunia masing-masing. Ada yang merantau jauh, ada yang menikah dan bahagia, ada yang berbisnis sukses, bahkan ada yang tanpa kabar. Janji yang kita ucapkan, kini hanya kenangan masa lalu.
Pada akhirnya kita terbiasa, dengan keadaan yang berbeda. Kita memaklumi dan mengerti, bahwa itu semua adalah takdir. Kita lupa dan tak peduli, dengan janji yang pernah kita ucapkan. Itulah perjalanan hidup, yang tak selalu sesuai harapan.
Namun tak semua seperti itu, ada juga yang setia dan menepati. Mereka tetap hadir dan berjanji, untuk selalu menjaga persahabatan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Saat Ini : Tidak Boleh Sempurna
PoetryDemi sebuah pengakuan, kita rela menjadi sempurna. Padahal, sempurna bukanlah hak yang mampu manusia pegang. Apa pun yang kita lakukan, yang berhasil hanya menjauhkan kita dari sempurna, yang gagal hanya menghapus jejak kesempurnaan. Tanpa peduli pa...