Meninggalnya kenapa?
Jangan tanyakan apa yang terjadi pada mereka yang sedang berada di titik terendah hidupnya. Mereka tidak punya tenaga untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting dari kalian, mereka juga tidak peduli untuk menampilkan ekspresi wajah yang sesuai dengan rasa sakitnya.
Apa gunanya bagi kamu jika mereka yang sedang berduka harus mengucapkan sendiri apa yang mereka rasakan? Tidak ada bukan, jadi hentikanlah rasa ingin tahu kamu yang tidak seharusnya, sadarilah bahwa kamu tidak berhak untuk mengorek-ngorek luka mereka, itu tidak sopan sebagai seorang manusia. Kita lihat saja sejauh mana kata teman itu berlaku.
Apakah dia ikut bersuka cita ketika kita berhasil mencapai cita-cita untuk dapat menjilat hasil upaya kita.
Atau hanya mengambil kesempatan ketika ada sesuatu yang bisa dia rampas dari kita. Anehnya, teman itu tak akan pernah peduli, walau kita kehilangan cinta atau kebahagiaan. Namun, tidak semua teman bisa sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Saat Ini : Tidak Boleh Sempurna
PoesíaDemi sebuah pengakuan, kita rela menjadi sempurna. Padahal, sempurna bukanlah hak yang mampu manusia pegang. Apa pun yang kita lakukan, yang berhasil hanya menjauhkan kita dari sempurna, yang gagal hanya menghapus jejak kesempurnaan. Tanpa peduli pa...