#Dingin yang menyimpan hangat

43 43 8
                                    

Bel kelas berbunyi dan seperti biasa Avisa mendapatkan tatapan tidak mengenakan saat akan memasuki kelas ia selalu berjalan dengan menunduk jadi tidak akan terlihat.
Avisa duduk dan memulai pembelajaran nya.
Satu jam berlalu dan akhirnya bel istrahat berbunyi Avisa dan saat menoleh keluar Avisa tercengang dengan kedatangan Vino yang menunggunya di depan kelas Avisa, Avisa langsung keluar dan menemui Vino.

Avisa:"Loh kamu sudah nunggu?"
Vino:"ya iyalah masa ditinggal, terus"
Vino menoleh ke dua anak laki laki yang menunggu nya di tangga,
Avisa:"Mereka siapa?"
Vino:"temen-temen ku, ayok"
Sambil menuruni tangga Avisa bertanya apakah tidak apa-apa ia bergabung, pertanyaan itu dijawab dengan sebuah tawaan.
Vino:"boleh, masa mau main aja pake ambil pusing"
Avisa hanya tersenyum dan ikut tertawa sambil mengikuti langkah Vino.
Setelah sampai Mereka berdua disambut oleh teman-teman Vino.
Vino:"rek! kenalin ini namanya Avisa"
Karena Malu Avisa hanya senyum senyum dan Teman-teman Vino sedikit tertawa,
"Aku Adil"
"Aku Fadli"
Avisa ngangguk ngangguk paham.
Adil:"Yaudah langsung main aja"
Vino:"ya, hompimpa dulu"
Fadli:"Avisa bisa main petak umpet?"
Avisa:"bisa dong"
Nada bicara Avisa menjadi Gaul dan itu membuat mereka nyaman saat bermain dengan Avisa.
Yang menghitung adalah Fadli dan yang lain bersembunyi, Avisa berlari hingga menjadi tatapan murid murid lainnya.
Avisa:"astaghfirullah, hitungan nya mau selesai " Sambil mencari tempat persembunyian dan akhirnya bersembunyi diLab TIK dibalik pintu dan Avisa Shock saat melihat wajah Vino yang pas deket banget, Avisa hendak pindah tempat tapi hitungan sudah selesai Lalu Vino secara tiba-tiba menarik lengan Avisa.
Vino:"kalau kamu keluar.. Kita ketahuan, kamu mau neraktir mereka?"
Avisa berpikir dan itu memang benar.
Vino tiba-tiba langsung menarik lengan Avisa agar Ia duduk di depan nya, Vino mengisyaratkan Avisa untuk diam dengan menunjuk mulut nya dengan telunjuk, "shhh" Vino menunjuk jendela pintu, dan terlihat Fadli sedang Berkeliaran disekitar lab sedangkan Vino, Avisa berada dibalik pintu Gudang Komputer.
'Aku belum baligh, aku belum baligh, aku belum baligh!' Ucap Avisa pada hatinya, Tiba-tiba bahu Avisa ditepuk pelan dari belakang.
Avisa mengintip diJendela kecil yang panjang di pintu diikuti Vino diatasnya, mereka berdua mengawasi sekitar saat hendak membuka pintu terdengar Suara Fadli yang meneriaki Adil karena menemukan nya, Vino secara Reflek menutup pintu dengan Avisa yang membelakangi Pintu dan di depan nya saat ini ada Vino yang panik karena sebuah suara.
Avisa:"astaghfirullah kaget"
Vino tertawa tipis
Vino:"ya maaf, namanya kaget"
Mereka mengintip lagi dan saat tidak ada tanda-tanda Fadli mereka berlari dengan sembunyi sembunyi, Tanpa disadari mereka menjadi pusat perhatian murid murid lainnya, Yang cowok ngeliat Avisa bak perempuan yang berbeda dari biasanya, biasanya Selalu sendiri, pendiam, cuek, sekarang Avisa sedang tertawa sambil berlari lari dengan Seseorang yang terkenal Pendiam juga, Beberapa anak perempuan mulai berbisik bisik namun ada juga yang ikut tertawa karena melihat kelakuan Avisa dan Vino.
"TEKONG!!" Ucap mereka bersama dengan menepuk tembok, Sedangkan Adil duduk terdiam, Fadli berlari dan menemukan Avisa dan Vino sudah ada disana jadi Adil yang akan mentraktir mereka.
Avisa:"aku enggak usah deh, kalian aja yang jajan"
Vino:"beneran?"
Avisa mengangguk
Avisa:"main sama kalian aja udah seneng aku!"
Fadli menoleh ke Adil dan Adil menoleh ke Fadli, ekspresi penasaran.
Adil:"Namanya perempuan, pasti ada yang iri"
Fadli:"lah iya"
Avisa mengerutkan kening,
Avisa:"siapa yang iri?"
Fadli:"enggak gak apa-apa, udah Dil teraktir Es ya!"
Vino:"aku biskuit Oreo seng 2.000 an ya"
Adil mengangguk pasrah, Avisa cuma bisa ketawa.

                               ⋇⋆✦⋆⋇ 
A

visa membeli sebuah Snack, Fadli dibelikan minuman dan Vino menikmati biskuit nya dengan cream vanilla, Adil meratapi uangnya yang hanya tinggal dua ribu.
Avisa:"kamu gak jajan?"
Adil:"Enggak deh, uangnya buat Besok"
Avisa merogohi sakunya mencari sesuatu,
Avisa:"beli o, masa kita makan kamu gak makan"
Avisa memberikan uang 3.000 yang membuat Adil terdiam diikuti teman-teman nya, Adil berdiri mengambil uang yang Avisa berikan dan membeli snack seharga 2.000 lalu memberikan kembali an nya.
Adil:"terimakasih"
Avisa mengangguk senang, ia menikmati momennya tentu saja yang lain juga menikmati momen ini.
Bel masuk berbunyi, sebelum masuk kelas Avisa berbicara dengan Vino.
Avisa:"makasih udah mau main bareng"
Vino:"Santai, kita juga seneng bareng kan?"
Avisa:"besok..... Boleh aku ikut main lagi?"
Vino:"ya gak apa-apa, sampe lulus juga boleh"
Avisa:"masih lama~, kita masih kelas 3"
Vino tertawa tipis
Vino:"ya.. Gak apa-apa kan?, kita bisa bareng sampe lulus mungkin... Bismillah aja"
Avisa:"Alhamdulillah... Kalau gitu makasih yaa"
Vino menjawabnya dengan senyuman
Vino:"nanti pulang bareng gak?"
Avisa:"hem..... Gak tahu liat aja dulu ya"
Vino:"kalau hujan wajib bareng, aku gak bawa payung soalnya"
Avisa:"iya, iya insyaallah"
Mereka memasuki kelas masing-masing dan memulai pembelajaran dan yang ditakutkan Avisa terjadi.
Kelompok nya tidak memperdulikan nya dan Avisa hanya bisa mengerjakan nya sendiri, berjaga-jaga jika ia disalah kan tidak bekerja,
Fitria:"heh!, iku loh kerjakno jangan diam aja kayak hewan, menengg tok!"
Avisa tidak menanggapi dan hanya menunjukkan hasil kerjanya, Fitria terdiam dan melihat hasil kerja Avisa.
Fitria:"kalau gini aja aku ya bisa!"
Avisa:"yang penting aku kerja gak kayak kamu yang cuma ngatur tapi gak kerja"
Fitria sedikit tersinggung
Fitria:"Aku kerja ya!, aku yang bawa kertas, aku seng bawa alat alat e!"
Avisa melihat teman-teman nya yang belum selesai membuat Tugas presentasi,
Avisa:"Terus?, Gunamu apa?, kalau kamu bawa alat tapi gak kamu gunain buat apa?"
Fitria:"Setidak e aku melok kerjo!, gak kayak kamu kerja sendiri"
Avisa:"gak ada yang mau sama aku ya... Aku kerja sendiri"
Fitria tidak menjawab dan pergi ke kelompok nya meninggalkan Avisa sendiri ditempat duduknya, Guru masuk ke kelas.
Guru:"Hari ini.. Waktunya presentasi!, jadi satu kelompok satu anak maju yaaa, jelasin ke teman-teman yang lain!" Ucap guru itu dengan nada Excited, Avisa menoleh ke kelompok nya yang belum selesai Avisa mengehela nafas dan mendekati kelompok nya.
Avisa:"Belum selesai?"
Salah satu teman Avisa menjawab
"Gak bisa lihat ta?"
Avisa:"Aku boleh presentasi?"
"Terserah"
Avisa berpikir apa yang membuat nya begitu dibenci?, Avisa mengehela nafas berkali-kali dan Akhirnya Avisa maju dan mempresentasikan hasil kerjanya, Guru bertepuk tangan karena penjelasan singkat Avisa yang mudah dipahami.
Guru:"kamu pinter mempresentasikan yaa!"
Avisa tersenyum dan sedikit malu,
Avisa:"enggak juga kok bu..."
Guru:"kelompok kamu saya beri nilai plus"
Seluruh kelas shock dan terdiam karena Nilai presentasi termasuk ujian kenaikan kelas tahun ini.
Bel pulang berbunyi, dan Vino menunggu Avisa yang belum keluar kelas, dan sedikit kagum dengan Keberanian Avisa, Vino melihat sedikit saat Avisa melawan Fitria yang tiba-tiba mengganggu nya.
"Lucu.."
"Vino!" Teriak Avisa
Avisa:"maaf telat, ayok"
Vino dan Avisa melangkah bersama pulang ke rumah masing-masing.

                               ⋇⋆✦⋆⋇ 

Rencana  Cinta Dibawah HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang