#Covid-19

34 33 3
                                    

hela nafas panjang karena ujiannya selesai langsung menidurkan kepala nya ke meja namun melihat Vino menunggunya didepan kelas membuat nya langsung keluar kelas,

Vino:"lama e?, susah ta?"
Avisa:"enggak, cuma ngebela nafas akhir e selesai!"
Mereka bercerita sambil berjalan ke kantin dan membeli makanan masing-masing namun Avisa memilih Membeli minuman susu Hilo rasa taro favorit Avisa sedangkan Vino entah ia beli apa, Mereka duduk ditempat biasanya dan menunggu Adil dan yang lainya saat mereka sampai ada seseorang yang belum dikenal Oleh Avisa dan Vino,
Vino:"siapa?"
Adil:"ini namanya Akbar dia mau gabung, gak apa-apa kan?"
Vino:"ya gak apa-apa lah"
Avisa ngangguk ngangguk
Avisa:"yuk, langsung mau main Itu kan?"
Yok! Serempak mereka menjawab meskipun banyak bisikan tak enak dari Cewek cewek sekolah dasar mereka tidak peduli yang terpenting adalah tertawa bersama.

Bel pulang sekolah berbunyi dan entah kenapa Masih hujan, Biasanya Vino membawa payung sendiri namun hari ini ia lupa lagi, Avisa melihat itu menawarkan nya untuk pulang bersama, seperti pertama kali mereka berkenalan

Vino:"gak terasa udah 3 tahun kita bareng Habis ini kita kelas 5"
Avisa:"iya juga, kalau bisa mau temenan sampe lulus?"
Vino:"sampe SMA juga gak apa-apa"
Avisa:"kan beda Sekolah"
Vino:"bisa aja kan?"
Dengan ditemani suara hujan yang deras sambil mententeng Sepatu mereka agar tidak basah, mereka berbincang tentang Sekolah yang akan diliburkan selama 2 minggu,Avisa sedikit tidak senang dengan hal itu namun sudahlah.
Saat hampir sampai Hujan mereda dan Avisa menurunkan payung itu lalu melipat nya Vino menghirup udara segar setelah hujan begitu juga Avisa tenang, segar, Vino melanjutkan langkahnya
Vino:"tunggu aku ya"
Avisa:"maksud nya?"
Vino:"ya gak apa-apa tunggu aja pokoknya"
Avisa:"iya in aja deh"
Avisa melangkah menuju ke rumahnya dengan terus menghirup udara segar yang Allah berikan, melihat genangan Avisa mulai Menceburkan kakinya ke genangan itu dingin menusuk kakinya membuat Avisa tergeli lalu ia melihat gelang yang melingkar di lengan nya yang kecil, lalu tersenyum.
Avisa:"apa kabar.. Ethan?"

                               ⋇⋆✦⋆⋇
Pagi itu mendung membuat pagi menjadi dingin dan Avisa menggeliat di kasur sambil menutupi dirinya dengan selimut, karena Sekolah diliburkan selama 2 minggu, ibu sedang membuat teh, minuman paling nikmat saat hujan menurut Keluarga nya, Avisa terbangun dan melihat jam yang tadinya jam 04:30 menjadi 06:00 hari pertama sekolah Online dimulai Avisa segera mandi dan mengganti bajunya menjadi Seragam meskipun hanya atasan dan bawahannya pendek Avisa bertemu teman-teman nya yang yaaa, tidak terlalu akrab namun Avisa bisa mencerna pelajaran dengan baik setelah Sekolah online yang singkat itu Avisa segera keluar rumah hanya di halaman untuk berjemur karena anjuran dokter, dan tugas sekolah, Avisa menghabiskan waktunya dengan menonton TV lalu menggambar dan bermain bersama teman-temannya yang di halaman rumah meskipun sebenarnya tidak boleh namun selama itu masih di halaman rumah seperti nya boleh, kami masih sempat bermain petak umpet saat malam, bermain badminton di pagi hari, lalu Sekolah Online dan bermain bersama lagi hingga Avisa bertemu 'Pacar' temanya yang bernama Novi ya mereka berteman baik dan akhirnya bermain seperti biasa Keadaan itu hangat dan indah, Bahkan Avisa mulai mempunyai banyak teman sejak Corona menyerbak di Indonesia 'trend' tahun ini adalah warna warni dan itu menjadi 'trend terbaik di tahun 2019'.
Seperti biasa Avisa menyiapkan buku untuk mengaji namun ada pengumuman bahwa ngaji diliburkan selama meningkatnya pasien karena Corona virus, karena meningkat para ilmuan segera berlomba-lomba membuat obat untuk menghilangkan Virus,
Namun 2 minggu berlalu, Sekolah masih diliburkan Avisa sedang menggambar sebuah komik yang terpikirkan olehnya Avisa bisa menggambar hingga 2 jam sehari, Jika tidak menggambar ia bisa latihan menari Avisa juga mulai merindukan ice skating, Avisa seperti kegiatan biasa melanjutkan latihan tariannya sendiri di lantai dua rumah dengan iringan suara hujan Avisa melatih tarian yang hampir ia lupakan.
Lalu Avisa turun dan menonton film kesukaan nya, tidak terasa sudah Magrib, Avisa tetap sholat di masjid seperti biasa karena pikiran nya adalah 'kenapa harus takut sama sesama ciptaan?, kan ini ibadah gak mungkin kena kalau bukan Qodar'
Dengan niat itu Avisa berangkat ke masjid dan sholat seperti biasanya.
Hanya ditempat itu Avisa bisa sendiri dan bercerita kepada sang Pencipta, Avisa menumpahkan segala hal yang baginya berat, dan tanpa Avisa sadari masa depan yang cerah menunggunya.
Bel berbunyi menunjukkan waktu masuk kelas, Avisa mencari tempat duduk yang kosong karena kecantikan Avisa dan tubuh Avisa yang bagus membuat nya menjadi iri an teman-teman nya tanpa disadari Avisa,

Rencana  Cinta Dibawah HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang