#Melupakan

30 30 5
                                    

Ujian kelulusan telah tiba meskipun secara bergantian dengan Protokol kesehatan, untuk menghindari penularan.
Avisa menunggu Giliran dan disaat itu juga ia melihat Vino dengan Aqila teman sekelas Avisa yang masih lumayan peduli dengan nya, Vino dan Aqila seperti sedang bercanda gurau dan Banyak anak berkumpul, Aqila terlihat senang namun Vino ekspresi nya sedikit aneh,
Bel, pertanda giliran Avisa berbunyi segera Avisa memasuki kelas dan juga bertepatan dengan Aqila yang terlihat senang,

Avisa:"wih, lagi happy nih?"
Aqila:"iya dongg"
Avisa:"bisalah dikasih tauu!"
Aqila tertawa kecil
Avisa:" Oh ya, kenapa kamu sama Vino dikelilingi banyak anak tadi?"
Aqila:"ohhhh, itu....." Jawab Aqila dengan malu dan senang
Aqila membisikkan Avisa
Aqila:'aku jadian sama Vino' bisik dengan nada sangat pelan
Avisa sedikit terdiam, berusaha mencerna kata kata yang barusan dia dengar.. 'Beneran nih?, pantes gak mau main sama aku..'
Avisa:"Ohh!, selamat deh!, siapa yang nembak?"
Aqila:"emm.. Aku.."
Avisa:"ohh, kirain Vino duluan"
Aqila hanya terkekeh kecil, Avisa menatap papan kelas dengan tatapan aneh.

                              ⋇⋆✦⋆⋇ 

Ujian berlangsung dengan tenang, Avisa selesai lebih awal dan memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa masuk 10 besar lagi, dan tidak mengecewakan ibu, Avisa melirik jam dan tinggal beberapa menit lagi, Avisa menoleh ke Aqila yang seperti kebingungan, Avisa mengetuk meja dengan pelan dan mengisyaratkan 'butuh bantuan?'.
Bel berbunyi, menandakan waktu sudah habis dan saatnya pulang Avisa membereskan buku-buku nya lalu sentuhan dari bahu membuat Avisa menoleh dan melihat Aqila,
Aqila:"Avisa makasih banyak ya!" Ucap Aqila dengan semangat
Avisa:"iya iya"
Aqila menoleh ke luar kelas dan tersenyum
Aqila:"aku duluan ya Avisa,aku udah dijemput!"
Avisa mengangguk namun tak berselang lama saat melihat keluar kelas, yang menjemput Aqila adalah Vino..
Bola mata Avisa membesar melihat Vino yang selama ini menemaninya sekarang sudah memiliki seorang gadis disamping nya, Vino menatap Avisa dengan tatapan tidak ada arti, Avisa menatap Vino dengan tatapan kaget, Aqila bingung lalu Avisa menoleh ke Aqila, seorang gadis berkulit sawo matang, yang cantik dan pintar Avisa tersenyum.
Avisa:"Aku duluan ya Aqila"
Aqila mengangguk
Avisa langsung berjalan cepat dan langsung melewati Vino, entah kenapa Avisa melakukan itu, dan Vino mengatakan sesuatu yang membuat Avisa terus berpikir sepanjang perjalanan
Vino:"tunggu en aku"
Kata kata yang diucapkan Vino setelah Avisa pergi tanpa menyapanya, Avisa menunduk sambil berjalan sendiri pulang kerumah
'Emangnya apa artinya dari kata 'tunggu!?' aku gak ngerti... ' tiba-tiba sebuah pikiran terlintas Avisa terdiam dan berhenti berjalan, Mata Avisa membulat cerah namun segera itu Avisa menepis nya karena tahu ia tidak akan pernah bisa, Avisa tersenyum karena melihat gelang yang sudah lama dikenakan Avisa sejak ia kelas 3,
Avisa:"kamu... Gimana kabarnya?.."
Avisa melanjutkan perjalan dengan ditemani angin yang tenang dan daun daun berjatuhan.
Sesampainya dirumah Avisa langsung mandi, dan ibu memasak masakan yang baunya sudah mengundang rasa lapar namun Avisa lebih ingin membaringkan diri berniat istirahat sebentar namun tak berselang lama Avisa melihat seseorang yang begitu Familiar yang langsung membuat Avisa bangun,
Avisa:"Mas!?"
Orang yang dipanggil mas itu adalah kakak sepupu Avisa yang bertugas di daerah dekat rumah Avisa yang akhirnya pulang setelah 5 tahun tidak pulang kerumah, seorang Dokter yang bertugas berusia 18 tahun bernama Rendra dan sebenarnya tidak boleh pulang namun karena Kelelahan dan masih remaja akhirnya diperbolehkan pulang dengan gaji yang dipotong,
Rendra:"idih, udah gede aja adekku"
Avisa:"ehe!, masa kecil terus?"
Rendra:"iya juga"
Avisa:"mas kok boleh pulang?"
Rendra:"harus izin dulu, baru boleh pulang besok mas berangkat lagi"
Avisa:"lah!?, percuma dong!, pulang tapi besoknya pulang!, dih"
Rendra tertawa gemas melihat Tingkah adiknya yang belum ia temui selama 3 tahun,
Rendra:"kalau mas pulang?, adek mau main Mobile legends lagi gak?"
Avisa:"Mau dong!, tapi sekarang main yang lain aja dulu!"
Rendra:"wah, main apa ni?!"
Avisa:"Cerita aja Yuk!, nanti mas cerita tentang Kerja nya mas!, Avisa cerita tentang sekolah nya Avisa! Terus-"
Tok tok
Suara ketukan membuat Avisa dan Rendra menoleh, ternyata ibu sedang mengintip dibalik pintu kamar Avisa,
Ibu:"shhhh... Jangan rame rame, berdua kok ya heboh"
Avisa dan Rendra saling tatap, lalu tertawa.

                              ⋇⋆✦⋆⋇ 

Rendra berjanji pada Avisa untuk bermain dan belajar cara menjadi Dokter yang hebat,dengan bujukan itu Avisa menjadi bersemangat, menjadi seorang Dokter, bisa berbahasa Jepang, dan menjadi Mubaligh yang sukses,
Impian seorang gadis berusia 12 tahun,dan pagi ini Avisa bangun lebih awal agar bisa melihat Rendra berangkat ke Rumah sakit Jakarta lagi.
Rendra:"Yang pintar sekolah nya, jangan lupa main ML!"
Ibu:"adik e kok di suruh main game"
Rendra tertawa tipis:"kan juga buat healing buu, nanti kalau tambah stress bisa anemia nanti, hehe"
Ibu sama Ayah cuma bisa geleng-geleng melihat kelakuan Rendra dan Avisa ikut tertawa melihat tingkah Masnya itu.
Rendra dengan masker tebalnya berangkat menggunakan Kereta, Avisa melihat Tas Rendra yang besar dan tubuh Rendra mulai menjauh, Avisa menatap langit,
Avisa:"Bisa gak ya..." Avisa mulai Ragu dengan dirinya yang bisa atau tidak menggapai mimpi nya itu, namun segera Avisa menepuk pipinya agar tidak menyerah,
Avisa:"Gak boleh gitu!, Allah pasti bantu!, Bismillah!"

Semenjak Niat itu Avisa setiap malam berdoa, dan Pagi, Rekreasi perpisahan Avisa sebenarnya tidak ingin ikut tapi karena ini perpisahan jadi Avisa Ikut, Avisa bertanya kepada teman-teman nya apakah ada yang mau sebangku dengannya?
Jawaban nya Nihil, tidak ada semuanya sudah mempunyai teman masing-masing, Avisa berpikir di tempat duduk depan kelas, bagaimana caranya dapat teman tempat duduk? Tak berselang lama Avisa melihat seorang Gadis tinggi yang selalu diejek 'Crocodile' karena wajah nya yang hampir mirip dengan Hewan buas itu, Avisa mendekati Olif,

Avisa sedikit membungkuk dan mendekat ke wajah Olif
Avisa:"ba...."
Olif dengan wajah Shock terdiam
Avisa:"ngelamun aja Lif!" Dengan Ekspresi jahil Avisa tertawa kecil
Avisa:"Oh ya kamu sama siapa pas Rekreasi?" Sambil menjatuhkan pantat ke tempat duduk,
Olif:"emm.... Gak tau..." Nada Olif terdengar seperti takut+canggung
Avisa:"Sama aku aja Gimana!?" Ajak Avisa dengan semangat dan saat itu juga ia melihat Vino sedang cuci tangan dan Vino melihat Avisa, Avisa langsung mengalihkan pandangan dan kembali Fokus ke Olif,
Avisa:"Mau gakk!?" Nada gak sabaran
Olif:"em.. Itu... Iya... Eh.. Iya mau" Nada kaget+takut
Avisa melepaskan Masker hitamnya dan berpose seperti Rimuru saat tertawa,
Avisa:"Pokoknya nanti sama aku, gak ada tapi tapian pas hari H!"

                                    ⋇⋆✦⋆⋇ 

Rencana  Cinta Dibawah HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang