Pagi yang cerah, namun dingin membuat Pagi hari menjadi segar, Avisa memandangi langit yang cerah nan indah dibalik jendela kamar lalu Avisa membuka jendela membuat angin pagi masuk ke kamarnya, Avisa segera menoleh ke arah jam dan pergi ke kamar mandi, setelah mandi Avisa menyempatkan diri membaca buku lalu doa sehari hari.
Awal baru sekolah begitu menyenangkan, Avisa berharap tidak ada yang menyadari cacat tulangnya, Avisa mencoba berbaur pada teman-teman kelasnya, dan hasilnya benar-benar membuat Avisa gembira, teman-teman yang peduli membuat Suasana begitu tenang.Avisa sedang membaca buku seperti biasa, lalu baru tersadar bahwa Vino sekelas dengannya, membuat Avisa shock sedikit namun segera ditutupi dengan wajah tenang, dibalik kecuek kan Avisa ia masih menyayangi teman masa kecilnya itu, sudah 2 tahun lebih tidak bertemu dan akhirnya menjadi orang yang tidak pernah kenal, bisa dibilang asing.
Bel jam pertama berbunyi, Guru bahasa Indonesia masuk ke kelas dan segera menyapa kami dengan bahagia, mengingatkan Avisa dengan guru nya dulu yang begitu bersemangat ketika mengajar, pelajaran berjalan lancar dan tenang, Avisa mengikutinya dengan tenang, masih bermasker karena wajah nya sudah dipenuhi jerawat meskipun tidak terlalu parah, namun membuat Avisa sedikit malu, Sudah beberapa bulan ini Avisa masih memakai masker hitamnya, dan kebetulan sekali Kelompok Pembelajaran IPA bersama Vino, saat dihadapkan dengan pertanyaan hanya Avisa dan Ria teman perempuan sekelas Avisa yang menjawab, sedangkan Vino dan Alvi tidak menjawab sama sekali, saat pertanyaan 'Apa isi kandungan Rokok?' Avisa menjawab nya namun kurang, Avisa menoleh ke Ria dan Ria juga panik karena tidak tahu, Avisa langsung secara Refleks menoleh ke Vino.
Avisa:"Hei!, Apa aja kandungan nya!?"
Vino hanya diam dan tetap menulis entah menulis apa,
Avisa:"Vino!"
Vino:"Apa!?" Sebenarnya nada sedikit membentak namun Avisa menganggapnya sebagai nada panik juga, karena Avisa juga bernada sedikit tinggi,
Avisa:"Ituloh Soalnya!, Apa jawabannya!, Tinggal tiga! "
Vino diam lalu berpikir.
Vino:"Tadi kamu jawab apa aja?" Nada sedikit melunak
Avisa berpikir sejenak:"Itu.. Apa.. Oh..Karbon monoksida, terus Tar, Arsenik, Hidrogen sianida,Nikotin"
Vino:"Udah?"
Avisa mengangguk ngangguk.
Vino menggebrak meja membuat Ria, Alvi dan Avisa terlonjak kaget, mungkin sekelas lainnya juga kaget.
Vino:"Benzena,Formaldehida, Kadmium"
Waktu habis dan Vino menjawab sisanya dengan tepat membuat Avisa langsung lega, nilai yang diperoleh '100' Avisa melihat Vino dengan kesal, Vino menatap Avisa bingung, Lalu saat selesai Avisa langsung Berdiri dan hendak kembali namun entah kenapa Ritme gerakan Avisa dan Vino sama, membuat sekelas terbingung bingung, Avisa kembali duduk bersama Fanny, dan melanjutkan pembelajaran.⋇⋆✦⋆⋇
Hari hari berlalu, Avisa mulai mencari cari bakatnya, mulai dari menulis, menggambar, dan yang ditemukan bakat baru Avisa adalah 'membatik' Avisa mulai menyukai batik sejak saat itu, Setiap hari Selasa Avisa bersemangat mendatangi Ekstra batik, namun juga mengikuti ekstra PMR, karena ingin menjadi seorang dokter juga harus punya pengalaman kan?, tapi gak juga, Avisa membuat setidaknya sudah 3 kain batik tahun ini, saat ujian kenaikan kelas Ekstra diliburkan, dan Fokus belajar.
Avisa membaringkan dirinya dan tiba-tiba mulai khawatir.
Avisa:"Kok... Belum ada cobaan ya.."
Avisa mengubah posisi tidurnya menjadi menyamping,
Avisa:"emang udah ada... Tapi.."
Avisa berpikir, akhirnya bangkit dari tidur dan mulai mencari buku bahasa Jepang nya.
'Daripada mikir begitu mending belajar'
Avisa membuka buku dan mulai latihan menulis lalu Handphone Avisa berdering, tertulis nama 'Ayah' Avisa langsung mengangkat telepon nya.
Avisa:"Assalamualaikum.. Iya Ayah?"
Pak Ahmad:"Avisa, bisa minta tolong kirimkan File yang Ayah simpan di Handphone nya Avisa?, yang Ayah kirim kemarin itu loh"
Avisa:"Ohhh, oke!, sebentar ya Yah"
Pak Ahmad:"Oke ditunggu, assalamualaikum"
Avisa:"Waalaikumsalam"
Setelah mematikan telepon, Avisa langsung mencari File yang dikerjakan Ayah nya saat pulang ke jawa, Saat menemukan nya, Avisa sebenarnya sedikit penasaran, apa isinya, namun karena amanah dan tidak izin Avisa menurunkan niatnya, Judul File tertulis,
'Rekaman Pem..'
Avisa:"Hah?"ಠ_ಠ?⋇⋆✦⋆⋇
Avisa tertidur setelah membaca beberapa buku, saat tertidur suasananya begitu dingin, akhir-akhir ini sering turun hujan namun hujan itu ringan, jadi membuat suasana begitu tenang, dan bulan depan seperti nya akan menjadi musim panas,
Avisa sedang menyiapkan buku-buku pelajaran nya, setelah selesai, Avisa mencoba Untuk menulis beberapa huruf dalam bahasa Jepang 'Hiragana',
Setelah mencoba dan hasil yang lumayan Avisa pergi ke lantai dua rumahnya lalu mencoba Tarian dan senam, Matahari sudah menunjukkan sinarnya, itu berarti Avisa harus pergi ke sekolah, Avisa turun lalu mengambil handuk dan mandi.
Avisa cepat cepat memakai seragam, dan berpamitan, Avisa segera Lari melewati gang perumahan, menyebrang hingga sampai ke sekolahan, masih beberapa siswa-siswi yang hadir, dan kakak kelas memandangi Avisa membuat Avisa langsung refleks lari, hingga sampai ke kelas.Avisa:"Assalamualaikum!"
Ria, Fanny, Tiara:"waalaikumsalam"
Fanny sebenarnya beragama Katolik namun tetap menjawab, Avisa menghargai hal itu, sangat, Avisa berbincang sebentar dengan mereka.
Ria, Fanny, dan Tiara terlihat sedikit ragu namun akhirnya bertanya,
Tiara:"emm... Avisa.."
Avisa:"iya?"
Tiara:"Kamu... Merebut pacarnya Fira ya?" (Fira teman sekelas Avisa, dan duduk di depan Avisa)
Avisa:"Hah?, dapat berita darimana itu?"
Fanny:"Katanya Keyla kan biasanya Keyla sama Fira"
Avisa:"Enggak, kemarin aku Seharian dirumah karena Haid, jadi gak sholat"
Ria:"Kamu harus tanya sama Fira, soalnya gosipnya udah mau kesebar"
Avisa:"em... Sebenernya aku gak terlalu peduli, tapi oke.. Nanti aku tanyain"
Ria, Fanny,dan Tiara mengangguk angguk paham tak lama setelah itu, bel jam pertama berbunyi.⋇⋆✦⋆⋇
KAMU SEDANG MEMBACA
Rencana Cinta Dibawah Hujan
Teen FictionRasanya jatuh cinta emang Antara menyenangkan dan menyedihkan. Gimana kalau kita Cinta tapi Cinta itu harus dipendam selama 14 tahun lamanya.. Dan sebelum itu Orang yang kita Kagumi sempat berjanji sama kita, Tapi Janji itu gak ditepati... Dan pergi...