#Ice skating

39 36 7
                                    

Sudah saatnya untuk Avisa pindah kelas, ia berada di 4A dan hari ini ia mempunyai janji untuk bermain polisi polisi an dengan Vino namun hanya berdua, Avisa berpamitan kepada Sang ibu,
Dan berangkat sekolah dengan semangat baru,semester baru dan kelas baru.
Avisa Sampai dikelas barunya dan Niken sudah menyiapkan tempat duduk bersama nya, Avisa dan Niken mengobrol, hanya beberapa anak yang tidak menjauhi Avisa termasuk Niken, Niken tersenyum dan memulai pembicaraan,
Niken:"Eh vis tadi aku denger kamu pacaran sama Vino iya kah?"
Avisa langsung menggeleng cepat.
Avisa:"enggak lah, kalau temenan iya"
Niken hanya mengangguk
Niken:"liburan besok kemana sa?"
Avisa:"ke Bali, aku udah kangen sama sesuatu"
Kata Avisa sambil tersenyum Niken hanya mengangguk mengerti.
Saat pulang sekolah Avisa menyempatkan Untuk berpamitan dengan Vino,
Vino:"Ohhh, lama banget?,jangan lupa oleh-oleh nya"
Avisa tertawa karena Perkataan vino,
Avisa:"iya iyaaa, yaudah sampe ketemu lagi bulan depan"
Vino:"hati-hati, biar kita bisa main lagi" Avisa menanggapi nya dengan senyum dan anggukan kecil, mereka berpisah dan Avisa berangkat ke Bali bersama ibu dan Ayahnya yang bekerja disana.
Sesampainya disana mereka langsung disambut oleh Savira kakak perempuan Avisa, ibu langsung memeluk anak pertamanya itu dan masuk Avisa tersenyum dan memeluk kakaknya itu,
Savira:"gimana di jawa?"
Avisa:"normal kayak biasanya"
Savira:"kalau gitu abis sore ayok, ikut kakak" Sambil mendekat kan wajahnya ke Avisa
Avisa:"kemana?"
Savira:"kayak duluuuuu"
Avisa matanya langsung berbinar.
Avisa:"beneran!?"
Savira hanya bisa tertawa melihat tingkah adik satu-satunya itu,
Savira:"iyaaa, tapi jangan bilang ibu ya?" Sambil menunjuk mulutnya dengan telunjuk, Avisa mengangguk paham dan tidak sabar untuk nanti sore, Ibu tiba-tiba memanggil mereka berdua, Avisa masuk ke kamarnya dan membaringkan dirinya yang lelah namun sedikit rileks karena tadi melihat laut yang tenang, Dan tertidur pulas hingga sore.

                             ⋇⋆✦⋆⋇ 

Gelap, tidak ada seorangpun disini.
Aku takut, aku berlari entah kemana tidak ada arah semuanya gelap hingga sebuah cahaya terlihat dari kejauhan Avisa berlari hingga sampai ke cahaya itu, hanya ada sebuah cermin bundar lonjong ukuran nya sama seperti tinggi Avisa, ia melihat sosok dirinya, namun memakai gaun ber rok pendek putih avisa menyentuh cermin itu dan pecah, suara cermin yang pecah itu membuat nya terbangun dan nafas Avisa seperti baru saja berlari marathon.
"Astaghfirullah..." Sambil menghela nafas panjang lalu Avisa yang masih merebahkan dirinya karena kaget, tiba-tiba langsung bangun karena ibu memanggil nya dengan nada keras,
Avisa berhenti sejenak karena kepalanya pusing, ibu yang seperti nya marah karena Avisa bangun terlambat dan tertinggal sholat Ashar langsung menepuk kasar pundak Avisa, sedangkan Avisa sedang berusaha tidak jatuh.

Ibu:"jadi anak kok ya parah, coba lihat!, temen mu semua jadi hafidz!, pintar!, telaten sholat! , lah kamu! Sudah telat, gak pintar Bacaan!, jadi apa kamu kalau udah besar?!, hah!?"
Avisa hanya bisa mendengarnya, Avisa menunduk sambil mencengkeram Kausnya.
Ibu:"sudah!, sana mandi terus sholat!, katae mau keluar sama mbak?"
Avisa:"enggih"
Avisa setelah masuk kamar mandi langsung berwudhu dan setelah selesai mandi, wudhu dan sholat, Avisa membuka bukunya sebentar dan melihat nilai nya yang 78...
Avisa:"mm.... Matematika..." Avisa langsung memasukan nya ke laci meja belajar dan keluar kamar karena sudah ditunggu Savira.
Savira sudah siap sambil menaiki motor beatnya, tentu saja dengan pengaman yang mematuhi aturan lalu lintas,
Savira:"ayok"
Avisa menjawab nya hanya dengan tersenyum, dan menaiki motor.
Setelah sampai Avisa langsung mengambil sepatu khusus dan karena hari ini sepi jadi Avisa bisa bebas berselancar dengan sepatu ice skating nya, Savira meninggalkan Avisa ke kampus sebentar karena Tugasnya yang belum diambil, Avisa setuju dan mulai menikmati suasana sepi, dingin, tenang, itu membuat nya rileks.
Tak selang beberapa lama, seorang laki laki mungkin kakak kelas Avisa mulai berlatih lompatan putaran ice skating, Avisa hanya bisa melongo karena keseimbangan kakaknya yang bagus, Avisa hanya mau berseluncur hari ini tidak seperti laki-laki itu, namun laki-laki itu menghampiri Avisa.
"Kamu pernah kesini?"
Avisa hanya mengangguk dengan tatapan bingung,
Avisa:"kamu kenal aku?"
Laki laki itu berpikir sejenak, lalu mengangguk
"Ya... Gak juga.. Tapi aku tahu kamu, gak tahu nama kamu"
Avisa mengerut kan kening "hah?"
Laki laki itu tersenyum, badanya tinggi dan tegap parasnya tampan, berambut hitam, bermata cokelat cerah, kayak 'bule' batin Avisa,
"Namaku Ethan, kamu?"
Avisa sedikit plonga plongo karena tiba-tiba diajak kenalan
Avisa:"Ehm... Ya.. Aku Avisa"
Ethan:"dulu aku melihat mu saat pertama kali kesini, pas aku kesini lagi, kamu ada lagi, tapi beberapa bulan kemudian kamu gak datang lagi, kemana?" Jelas Ethan, sedangkan Avisa hanya mendengar kan dan mencerna.
Avisa:"oh.. Umm... Itu.. Aku ke Jawa"..
Ethan:"orang jawa?"
Avisa:"iy... Iya.."nada canggung+ekspresi bingung
Ethan:"oh... Kalau gitu.. Mau ice skating bareng?"
Avisa:"tiba-tiba banget 'kak' "
Ethan sedikit canggung jika dipanggil 'kak' oleh Avisa,
Ethan:"jangan panggil kak, kamu kelas berapa sih?"
Avisa:"4"
Ethan:"ya.. Setahun lebih muda dari aku lah"
Avisa:"kamu kelas berapa?"
Ethan:"5"
Sambil meluncur mereka berbicara tentang masing-masing, dan yang membuat Avisa takjub adalah ketika Ethan bercerita tentang Ayahnya yang seorang Panglima perang, Avisa mendengar kan dengan seksama, lalu Ethan berhenti dan mengulurkan tangannya,
Ethan:"mau coba dance bareng?"
Avisa berpikir sejenak:"tapi.. Aku"
Ethan:"islam?, kamu belum baligh kan?"
Avisa berpikir lagi, namun perlahan ia menerima tangan Ethan, secara mendadak Ethan melakukan Lemparan Triple Loop namun tidak melempar Avisa, Avisa terdiam dan sedikit shock, namun segera itu Avisa mengikuti langkah langkah yang diajarkan Ethan untuknya.
                                ⋇⋆✦⋆⋇ 
Ethan:"kamu kapan kesini lagi?"
Sambil duduk setelah beberapa menit tidak ada orang akhirnya tempat ice skating menjadi ramai,
Avisa:"em.. Mungkin... Gak tahu"
Ethan:"bisa sering kesini?"
Avisa:"bisa... Aja sebenernya.."
Ethan:"Aku bakal ngajarin kamu teknik ice skating yang lebih susah"
Avisa:"boleh!, besok ya!"
Ethan tersenyum dan mengangguk, saat itu juga Savira datang menjemput Avisa,
Avisa:"aku duluan ya"
Ethan:"iya, hati-hati"
Avisa mengangguk dan mulai meninggalkan tempat ice skating, Ethan melihat punggung Avisa yang semakin menghilang ia berdiri dan mulai memakai jaketnya kembali, dan berjalan menuju Tempat pelatihan, tempat dimana sang Ayah memerintah kannya untuk melatih dirinya.
"Jika, boleh... Aku meminta itu saja.."

                              ⋇⋆✦⋆⋇ 

Rencana  Cinta Dibawah HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang