#Just Allah

7 3 1
                                    

Avisa sedang melakukan terapi dirumah sendiri, agar skoliosis nya sembuh ia melakukan semua yang dokter sarankan, Avisa mendengar adzan berkumandang, segera Avisa ke kamar mandi, dan bersiap-siap untuk sholat,


setelah sholat Avisa segera ke masjid dan tidak sengaja bertemu Vino yang akan berangkat mengaji, Avisa tidak menoleh dan langsung berlari karena hampir telat, Avisa setelah sholat berjamaah di masjid langsung pulang dan mulai membaca lagi, Avisa membaca buku Paketnya dan mencoba mengerjakan beberapa soal, lalu Avisa kepikiran tentang Hadiah untuk ayahnya yang akan pulang,Avisa menghampiri ibunya yang ada di dapur,
Avisa:"ibu.. Ayo beli sama Avisa buat bapak besok!" Dengan nada semangat Avisa mengajak ibu ke Supermarket untuk membeli Hadiah, tidak ada jawaban Avisa menurunkan semangat nya,
Avisa:"ibu?-"
Ibu:"Kalau bilang itu jangan bentak!, ibu denger yang Avisa bilang!"
Avisa kaget karena tiba-tiba ibunya bernada tinggi,akhir akhir ini ibu menjadi lebih pemarah.. Sepertinya.., Avisa kembali ke kamarnya dengan menunduk dan menyalahkan diri sendiri, semenjak Corona berakhir ibu menjadi pemarah, Lebih keras, Avisa sering kaget dan tertekan bahkan sampai tidak tahu bahwa Hidungnya mimisan namun Avisa menganggap itu hanya goresan yang ia buat karena terlalu memaksa mengeluarkan ingus saat flu, Avisa tidak memperdulikan itu.

Pagi harinya Avisa bersiap siap untuk berangkat sekolah, Avisa membawa buku bahasa Jepang nya untuk ia bawa dan dibaca disana, Avisa berpamitan lalu segera berjalan dengan santai ke sekolah, Sesampainya disekolah Avisa hanya disambut oleh Fanny, Avisa mencari cari yang lain ternyata bersama dengan yang lain Avisa membiarkan nya, dan Avisa tidak menyadari bahwa ia mulai dijauhi tanpa mengetahui alasannya, Hari hari berlalu Avisa mulai menyadari nya, Avisa juga tidak berani bertanya entah kenapa, Hanya saja Fanny juga mulai tidak mau dengan Avisa, Hari hari dijalani Avisa dengan diam, namun Avisa percaya suatu hari nanti perbuatan akan dibalas dengan setimpal,

Avisa selesai upacara, Langsung dihadapkan dengan cobaan lagi, Yaitu Ria yang menuduh Avisa menyebarkan suatu Rumor, 'innalillahi' satu kata dalam hati yang terlintas, Avisa mendengarkan dengan tenang dan entah kenapa Avisa berpikir lebih baik dirinya memperlihatkan sifatnya yang ini daripada yang baik, karena selama ini Avisa membela bela Ria, Fanny sebagai seorang sahabat yang harus ia bela, namun ternyata kata-kata yang bahkan sangat kasar bagi Avisa sudah diucapkan Avisa tidak perlu lagi membela mereka, bahkan ketika mereka ke Neraka, Avisa berjanji pada dirinya sendiri tidak akan membantu mereka lagi...
Ria:"Hei!, Kau memberitahu kelas lain kalau aku berpacaran kan!?, Kau pikir berapa Point jika ketahuan berpacaran!?, memangnya Kau tidak pernah hah!, Namaku jelek gara-gara kau!"
Avisa:"Kapan aku bilang?, Kalau memang aku yang tersangka, aku yang akan keluar, Bahkan tinggal beberapa bulan lagi kita lulus"
Ria:Kan kau Yang pernah mendengarkan ceritaku!, kau kuanggap saudaraku!, sekarang apa?!, kau malah menyebarkan yang tidak tidak!"
Avisa berpikir lagi, dia memang bilang ke Lisa teman masa kecilnya, namun tidak mungkin, Lisa melakukan hal itu,
Ria:"Aku menyesal bertemu dengan mu"
Nada yang membuat Avisa langsung diam, itu adalah kata-kata yang sudah Avisa nantikan, bahkan sejak ia dituduh berpacaran, Avisa down dan tidak masuk sekolah, Ibu Avisa tidak bisa berbuat apa-apa, Avisa hanya dikamar dan memeluk Al-Qur' an nya, lalu tertidur, dan bangun bahkan telat sholat, ibu Avisa tidak bisa marah ketika membaca chatting an Avisa dengan orang yang dia Anggap sahabatnya itu, Adzan sudah lewat, Avisa telat tidak seperti biasanya, pasti ibu akan memarahi nya dan mulai membeda bedakannya, namun tidak Ibu Avisa hanya membangun kan Avisa dan menyuruhnya untuk sholat dengan nada lembut, Avisa tidak menyadari hal itu Avisa segera pergi ke masjid.

                              ⋇⋆✦⋆⋇ 

Avisa sholat sendiri, dan masjid dalam keadaan sepi, disaat sujud terakhir Avisa mulai terisak, air mata menetes di Sujud nya membuat karpet masjid basah, setelah tasyahud akhir Avisa menangis mulai berbicara sendiri dalam do'a, tidak, Avisa tidak berbicara sendiri, 'Sungguh ia sedang melontarkan semua kesedihan kepada sang Pencipta, hanya Allah' zat yang bisa menenangkan Avisa disaat saat terpuruk nya, dengan Angin lembut dan Al-Qur' an yang selalu menemani Avisa, Avisa bisa tenang dan sedikit tertidur di dinding Masjid yang menjadi dingin, suasana tenang, tak terasa Avisa tidur selama 15 menit dimasjid, Avisa mulai bangun dan tidak melepaskan Rukonya lalu mulai menutup pintu masjid yang besar itu,
Avisa:"Alhamdulillah.."
Suara pintu masjid berdengung dan Avisa langsung pulang
Dengan niat sebelum kelulusan Masa SMP yang berat, Avisa meniati hatinya,

   "Ya Allah hamba niat mencari ilmu dunia untuk menuju SurgaMu, jadi hamba memohon untuk pertolongan mu, didunia hingga akhirat, bismillah"

   ⋇⋆✦⋆⋇ 

Rencana  Cinta Dibawah HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang