Pengumuman bahwa sekolah kembali secara tatap muka namun dengan protokol kesehatan diumumkan, Avisa terlonjak kaget dan bersyukur bisa bertemu dengan teman-temannya lagi, apalagi Avisa sudah kangen berat dengannya.
⋇⋆✦⋆⋇Hari sekolah pun tiba hanya ada beberapa anak yang datang dengan masker yang menempel di wajah mereka, lumayan sulit mengenali mereka saat memakai masker, bahkan ada yang memakai double, Masker+penutup wajah plastik(seperti kacamata namun kacanya terbuat dari plastik dan menutupi wajah) sedangkan Avisa memakai masker Hitam dengan disambung 4 tali untuk hijab. (Gak mungkin kalian gak tahu)
Avisa berusaha mencari Vino namun tidak menemukan nya dimana pun, bel berbunyi Avisa segera masuk ke kelas nya, guru baru, dan kelas baru, teman-teman acak Avisa tidak tahu siapa saja yang sekelas dengannya Avisa merasa tatapan mengarah kepadanya membuat Avisa sedikit grogi.
Bel pulang lebih awal berbunyi, saat keluar dari kelas Avisa melihat, Vino yang lebih tinggi, memakai masker hitam,saat sudah dekat Avisa hendak menyapa nya namun Vino hanya menatapnya lalu melewati nya. Avisa terdiam, merasa sikap Vino mulai berubah sejak dua tahun tidak bertemu, memang banyak yang sudah baligh saat kelas 5 namun, Avisa belum mengalami menstruasi, jadi belum baligh Avisa hanya menghela nafas dan berjalan pulang bersama Niken,Olivia dan Novi.
Sesampainya dirumah Avisa disambut oleh Ayah, dan ibunya, Ayah Avisa tidak bisa kembali ke Bali karena corona dan akhirnya risent dari pekerjaan nya.Avisa menonton TV sambil memakan snack nya, dan Es Cream Ice khusus Corona, rasanya enak seperti semua es dan unik, tidak bisa dikatakan,Avisa lalu membuka buku kesukaan nya buku paket 'IPA' namun hanya membuka bagian Kesehatan seperti 'Cara kerja jantung', 'Pernafasan', dan lain-lain.
Sejenak Avisa membuka handphone dan bermain Mobile legends,mungkin akan membosankan jika dilakukan anak petualang tapi karena jiwa petualang Avisa sudah menghilang ia menjadi anak rumahan yang suka membaca buku, menggambar,bermain game dan mengaji.
Dan Avisa lebih sering melatih percakapan bahasa Jepang nya hanya karena ingin bebas merasakan ketenangan,Avisa ingin pergi,namun kembali, menjadi Dokter, dan bekerja di Jepang sambil mengajar sebagai guru mengaji, Impian Avisa begitu mulia untuk anak seusianya,Pagi sudah datang kembali seiring berjalannya waktu,Avisa mulai terbiasa memakai masker saat keluar rumah meskipun Jarang, Avisa hanya Fokus pada satu tujuan yaitu 'Lulus' , dan saat ini adalah Kelas baru, Guru baru, dan mungkin ada beberapa teman baru yang dirolling.
⋇⋆✦⋆⋇
Ternyata masuk sekolah juga bergantian, absen 1-15 hari ini sedangkan absen 16-25 besok hari Selasa, tidak ada upacara, dihari itu juga Avisa melihat teman-teman yang dulu dekat dengan nya berubah.
Saat itu Avisa sedang memasuki Gerbang dan tidak sengaja melihat 'Vino yang sudah bertambah tinggi, badannya menjadi sedikit besar, dan Fadli tinggi namun sedikit kurus,sedangkan Adil, masih seukuran Avisa.
Avisa hendak menyapa namun, Keraguan berada di hati Avisa akhirnya ia hanya tersenyum dibalik masker hitam dan berjalan ke kelas, saat itu juga pandangan tertuju pada Avisa, tanpa disadari Avisa, tubuhnya yang bagus membuat teman-teman kelas perempuan nya iri dan benci, bahkan wajah Avisa yang cerah dan bersih membuat mereka semakin menjauhi AvisaAvisa entah kenapa merasa lebih cuek dan tidak peduli, bahkan meskipun sang guru mempermalukan nya Avisa mungkin hanya diam kecuali saat pertama kalinya ia dipermalukan dikelas, Avisa down dan tidak masuk sekolah, namun..
Semakin Avisa tidak masuk semakin Ia diprotes oleh wali kelasnya.Nindy:"Avisa?, kamu memangnya kemana aja dari kemarin?"
Tanya Nindy dikelas saat jam istirahat
Avisa:"aku beneran sakit kok... Tapi udahlah gak apa-apa"
Meskipun Nindy berbeda agama namun Toleransi nya begitu tinggi jadi Nindy termasuk teman dekat Avisa, meskipun Avisa selalu sendiri saat istirahat Nindy menyempatkan waktu menanyakan berbagai hal seperti
'Avisa gimana udah sehat tan?', 'Avisa tugas mu udah selesai?' dan lain-lain meskipun begitu Avisa bersyukur masih ada yang peduli.Ujian Matematika berlangsung dan membuat Avisa was was, memang sudah diberi kisi-kisi namun tetap saja, saat ujian berlangsung Avisa berusaha mengingat ingat dan
'KRIINGGGG!'
Bel pulang berbunyi, Avisa menghela nafas lega,
Bu Nurul:"Waktunya habis udah boleh pulang"
Serentak semua Siswa langsung keluar kelas, karena tidak boleh salim menyentuh tangan, saat sampai didepan kelas Avisa melihat pohon-pohon yang tertiup angin menghirup udara dari balik masker.
Novia:"Hei!, ayooo!" Teriak Novia dari jauh menunggu Avisa, saat berjalan Avisa melihat Vino yang sedang berjalan bersama teman-temannya, Avisa hanya tersenyum dibalik masker lalu berjalan ke Arah teman-teman, meskipun tetap bersama namun tidak bersama,
Itu memang sederhana namun memberikan obat rindu.⋇⋆✦⋆⋇
Ujian kelulusan adalah hal yang lumayan menegangkan, Lulus atau tidaknya ditentukan di Ujian ini....
Pagi Hari Avisa selalu belajar, membaca buku dan mencoba mengerjakan beberapa soal meskipun mengantuk, Avisa menepis nya selama sekolah Online mendekati Ujian akhir Avisa tidak diperbolehkan menggambar, Bermain Handphone, atau kegiatan lain kecuali mengaji, sholat, dan belajar.
Avisa melahap kumpulan soal, bahkan sempat menangis karena tidak bisa dan saat diajarkan Ayahnya entah kenapa tetap menangis, apa karena terlalu keras?.
Avisa belajar, belajar, dan belajar tanpa henti hingga tidak sadar bahwa punggung nya mengalami suatu cacat tulang.
Avisa menghela nafas saat selesai mengerjakan tugas, lalu membaringkan tubuhnya sebentar karena lelah dan tertidur hingga tiba-tiba,Ibu:"AVISA!"
Avisa tidak kunjung bangun dan sedikit lemas,
Ibu:"BANGUN ATAU IBU SIRAM!?"
Avisa Sedikit bangun dengan suara dan nada tinggi membuat Avisa Sedikit lebih lemas.
Ibu:"Setiap Hari gini aja terus!!, Padahal dulu kamu itu Rajin!!, sekarang kok Gini!!?, Ibu gak suka punya anak kayak gitu"
Satu kata 'ibu gak suka punya anak kayak gitu' menyinggung hati Avisa membuat nya menghela nafas.
Ibu:"LOH!, DINASEHATI KOK NGUNU!!?"
Avisa kaget saat selesai menghela nafas... Semakin ibu marah, semakin yakin Avisa, bahwa dirinya adalah suatu beban yang sangat berat karena tidak bisa menjadi seperti yang diharapkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rencana Cinta Dibawah Hujan
Novela JuvenilRasanya jatuh cinta emang Antara menyenangkan dan menyedihkan. Gimana kalau kita Cinta tapi Cinta itu harus dipendam selama 14 tahun lamanya.. Dan sebelum itu Orang yang kita Kagumi sempat berjanji sama kita, Tapi Janji itu gak ditepati... Dan pergi...