Bab 13

25 1 0
                                    

Tok...

Tok...

Pintu kamar Ana diketuk seseorang. Ana tersadar dari lamunannya sedari tadi, beranjak merapikan dirinya yang terlihat tidak karuan.

Ceklek

"Hai Ana."

Si hantu?

"Hai...Ana." sapa Kay

"Ah..." Ana mematung

"Ana?" Panggil Kay lagi sambil menepuk pundak Ana.

"Kay??"

"Yes, its me."

"Ah...y..a...I'm okey."

"Kenapa ke sini?" Tanya Ana

"Aku mau ajak kamu keluar, kemana gitu. Mumpung weekend, ayo kita refresh otak."

"Kay aku sedang tidak mood. Kau pergilah sendiri.

"Kau teman ku satu-satunya di sini. Ayolah, masak kau tidak mau menemani ku? Hemm??"

Ana memutar bola matanya, dia tidak bisa menolak bila Kay sudah mengatakan bahwa Ana teman Kay satu-satunya. Bukan karena tidak ada yang ingin berteman dengan Kay tapi dia termasuk orang yang pemilih. Tapi dia pun heran kenapa Ana malah dia pilih sebagai temannya.

"Okey, aku temani, tapi aku siap-siap dulu. Wait." Kata Ana kemudian masuk kamar dan diikuti Kay.

"Tumben kamu bolehin aku masuk?"

"Ah, apa?"

"Iya biasanya, kamu bakal ngasih seribu alasan biar aku gak masuk kamar kamu."

Ah, iya benar. Baru beberapa jam aku ditinggal si hantu mesum aku sudah melupakan janji ku. Ini karena aku banyak memikirkan apa yang aku alami tadi.

"Iya, lebih baik kamu tunggu aku diluar ya. Plis!!!" Kata Ana kemudian sambil tersenyum manis dan mendorong temannya itu untuk keluar.

"Eeeh, harusnya tadi aku tidak udah bilang...." Belum sempat Kay memarahi Ana, dia sudah langsung menutup pintu kamarnya. Ya apa boleh buat, Kay akhirnya menunggu Ana bersiap di balkon depan kamarnya.

"Yuk...

Ana dan Kay berjalan menuju gerbang keluar asrama dimana dia dan Kay akan menunggu taksi, karena Kay sedari tadi memesan taksi lewat aplikasi tapi selalu gagal, sepertinya sedang banyak yang menggunakan.

"Kita nanti ke toko buku dulu ya?"tanya Kay memberi pendapat.

"Okey, mencari rev..."belum selesai Ana menjawab pertanyaan Kay pandangan nya teralihkan pada seseorang. Seseorang yang familiar.

Pak David? Batin Ana

B..uku itu? Bukankah itu buku yang aku temukan di perpustakaan?
Ah, masak iya. Tapi, benar. Aku yakin itu buku yang aku cari.

Ana langsung berlari saat melihat Pak David akan segera pergi dengan sebuah mobil jemputan.

Ah, tidaaak ! Tunggu.

Shit ! Aku terlambat.

Ah, taksi.

Ana langsung masuk ke dalam taksi yang sedang menurunkan penumpangnya.

"Pak ayo ikuti mobil itu." Kata Ana sambil menunjuk mobi sedan hitam yang melaju agak jauh dari taksinya.

"Ah....Anaaaaa!" Kay berteriak memanggil Ana yang pergi menggunakan taksi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Boyfriend is a GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang