BAB 11

24 1 0
                                    

Akhirnya ana sampai di kamarnya, namun dia tidak melihat keberadaan si hantu. Tapi dia yakin bahwa si hantu ada di kamarnya.

Kepalanya masih teras pusing, dia merebahkan badannya di kasur kamarnya.

Sepertinya dia akan demam. Kepalanya benar-benar pusing. Dan beberapa saat kemudian dia sudah mulai mengantuk dan terlelap tidur.

***

Tik...

Tok....

Tik....

Tok....

Suara jam terdengar, waktu menunjukan pukul 23.05 malam. Ishana masih terbaring di tempat tidurnya dalam posisi miring ke kiri.

"Pa...."

Sepertinya Ana mengatakan sesuatu.

Wush.....

Terlihat ada kumpulan asap yang lama kelamaan semakin solid dan berwujud.

Hantu tampan itu sekarang sedang berjongkok tepat di hadapan Ana yang sedang tertidur.

Terlihat kegelisahan dalam tidurnya.

"Pa...Ma..." Ana kembali bergumam kecil dalam tidurnya.

"Kau bilang apa?" Tanya si hantu

Sepertinya dia sedang tidak baik-baik saja sejak kembali tadi. Batin si hantu

"Hiks..." Air mata ana lolos dari sudut matanya mengalir ke pipinya yang mulus.

Si hantu hendak menghapus air mata itu, namun belum sampai tangan itu pada pipi Ana, sang empu nya membuka matanya dan segera meraih tangan si hantu. Menariknya dengan kedua tangan Ana dan mendekatkan ke arah dadanya, memeluknya.

Kembali dia menutup matanya. Si hantu hendak menarik tangannya namun Ana memegangnya dengan kuat saat si hantu berusaha melepaskan genggamanya.

Akhirnya dia biarkan ana memeluk tangan kirinya.

"Haus..." Kata Ana pelan

"Apa? Kau bilang apa?"

Tunggu, panas sekali badannya. Dia demam? Batin si hantu

"Ha..us..." Gumam Ana lagi.

"Kau haus?"

Si hantu berusaha bangkit dan dia duduk di sebelah Ana, meraih gelas yang ada di nakas sebelah tempat tidur. Namun saat dia ingin menarik tangan kirinya Ana akan menggenggamnya dengan kuat.

"Kalau begini bagaimana aku membantu mu minum?" Katanya hantu bingung. Tangan kiri dipeluk Ana sedangkan tangan kanan memegang gelas.
Dan....

Dan....

Dan....

(Mimin jadi mikir yang iya...iya...)

🙈🙈🙈🙈

Tidak ada cara lain. Maaf Ana...

My Boyfriend is a GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang