Bab 7

154 9 0
                                    

Ishana POV

Setelah kejadian itu entah kenapa hubungan kami menjadi akrab. Tapi aku tetap waspada kalau-kalau penyakit mesumnya kumat. Kalian tahu sendiri kan dia tidak menyesal mencium ku tempo hari.

Sepulang sekolah aku mengerjakan tugas di dalam kamar asrama ku. Terkadang dia membantu dan mengajari ku pelajaran yang tidak aku mengerti. Bahkan dia mengajari ku dengan cara yang sangat mudah untuk aku pahami melebihi guru ku di sekolah.

Aku kadang heran dia sangat cerdas, tampan bahkan serba bisa tapi sayang sungguh tragis dia malah menjadi hantu.

Ada rasa penasaran dipikiran ku tapi aku merasa tidak enak untuk bertanya kenapa dia bisa berakhir seperti sekarang ini. Bahkan namanya saja aku tidak tau.

Apa aku panggil dia hantu gila? He..he.. Atau kupanggil si mesum? Ah. . .apa ya? Oppa? Masak oppa sih?Hi..hi..
Aku senyum-senyum memikirkan panggilan yang pantas untuknya.

"Apa ada yang lucu di buku dan di wajah ku?"

Pertanyaannya membuyarkan lamunan ku.

"Ehh. . . tidak kok."

"Lalu kenapa kau malah senyum-senyum. Kau paham tidak apa yang baru saja aku jelaskan?"

"Ya. . .tentu paham."

"Baiklah, kalau kau paham kerjakan soal ini. Kalau kau salah akan ku beri hukuman dan kalau kau benar akan ku beri hadiah."

"Hukuman? Hadiah? Hukuman dan hadiah apa yang akan kau berikan pada ku?"

"Kau kerjakan saja dulu soalnya kalau sudah selesai akan ku koreksi, dan kau akan tau nanti."

"Aku tak mau hal yang aneh-aneh ya."

Perasaan ku jadi tidak enak.

Kemudian dia berdiri dan beralih duduk di atas ranjang. Beberapa saat aku pun. Selesai mengerjakan 5 soal yang dia berikan.

"Aku sudah selesai." kata ku sambil memberikan hasil pekerjaan ku. Dia yang sedang membaca buku yang aku pinjam dari perpustakaan tadi pun menyudahi dan beranjak menghampiri ku. Tentu saja buku itu dia yang meminta. Lagian buat apa ya hantu baca buku? Apa untuk bekalnya saat dia dijemput malaikat? Masak iya mau ke alam lain saja ada ujiannya?

Dia tampak serius mengkoreksi hasil kerja ku. Kemudian dia tersenyum. Senyum yang menurut ku mencurigakan. Untuk jaga-jaga akhirnya aku agak mundur ke arah meja belajar ku lagi.

"Baik. Kau mengerjakan semua dengan bagus. Sesuai janji ku kau akan dapat hadiah."

Seketika dia melesat ke arah ku dengan cepat. Daannn. . .

Cup

"Kyaaaa......." sepontan aku berteriak disela tangan ku yang langsung menutup bibir ku ketika dia mencium ku sekilas. Mencium ku LAGI!?

Ku raih buku di tangannya dan ku pukul kepalanya dengan buku yang ku gunakan untuk mengerjakan soal tadi.

"Dasaaaarr hantu mesuuumm!!!" kata ku sambil manyun.

Dia tampak mengelus kepalanya. Yang ku yakini pukulan tadi sebenarnya tidak berpengaruh padanya. Ku tinggalkan dia melangkah ke ranjang ku. Dan duduk sila sambil bersedekap tangan.

"Apa kau sangat menyukai hadiah dari ku sehingga wajah mu memerah begitu? Apa kau mau lagi??" Katanya sambil tersenyum dan mengangkat kedua alisnya naik turun.

Aku tak menjawab dan ku palingkan wajah ku ke tempat lain agar dia tidak meledekku lagi. Huwaaa. . . .ciuman ketiga ku direbut hantu mesum lagi.

My Boyfriend is a GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang