Bab 6

394 13 1
                                    

Ishana POV

Lampu padam. Apa yang terjadi? Aku kan sedang melihat si hantu.

Walau dalam keadaaan remang-remang karena hanya ada setitik cahaya matahari dari tirai yang sedikit tersibak.

Dag dig dug derrr

Jantungku berdetak sangat cepat. Sebenarnya ada apa dengan ku?

Dia masih berdiri tepat di depan ku. Sekitar 1 meter dariku. Suasana masih hening. Tidak ada kata diantara kami berdua. Aku pun jadi kehilangan kata semenjak melihat wujudnya yang solid itu.

Bahkan dalam keremangan ini dia masih bisa ku lihat. Bagaimana pria setampan dia menjadi hantu. Bahkan dia terlihat seperti oppa-oppa korea. Apa pakaian yang dia kenakan adalah pakaian terakhir sebelum dia tiada?

Aku masih berkutat dengan pikiran-pikiran di kepalaku. Aku bingung harus berbuat apa. Sementara jantung ku masih berdetak tak karuan.

Aku merasakan dia bergerak mendekat hingga kami benar-benar dekat. Tanpa ku sadari aku melangkah mundur, membiarkan agar tetap ada jarak diantara kami. Aku tak mau bila dia mendengar detak jantung dan nafas ku yang memburu sekarang.

Tapi dia tidak menghentikan langkah untuk semakin dekat. Aku terpojok, di belakang ku tembok sekarang. Apa yang dia lakukan? Apa yang akan aku lakukan?

"Apa aku tampan seperti bayangan dalam pikiran mu?" dia bertanya saat aku sudah benar-benar terpojok. Apa yang harus ku jawab?

"Emt. . . biasa saja."

"Benarkah? Kau yakin?"

Belum sempat aku menjawab. Tiba-tiba. . .

Cup

A. . .pa-apaan dia ini. Di. . .a mencium ku? Ci. . .uman PERTAMA kuuuu !!!! Kurang ajar !!!

Ini bukan sekedar ciuman sekilas. Dia melanjutkan menjadi lumatan lembut, semakin dalam, dan semakin dalam. Aku hanya bisa berusaha melepaskan ciumannya. Aku berusaha mendorongnya. Dia. . . bisa aku sentuh?

Aku kalah telak. Tenaganya lebih besar dari ku. Aku kehabisan nafas. Aku tak bisa berbuat apapun kekuatan ku semakin melemah karena lelah memberontak untuk lepas darinya. Aku menyerah, akhirnya ku tutup mata ku. Namun aku masih berusaha menutup mulut ku agar dia tak dapat masuk lebih jauh.

Dan akhirnya dia melepas ciumnya. Aku terengah-engah kehabisan nafas. Hantu gila!!! Itu ciuman pertama ku!!! Kenapa harus hantu ini yang mengambilnya?? Hiks. . . (kalau gak mau mimin aja deh yang gantiin 😂).

Aku ingin menangis rasanya. Tapi aku menahannya.
Dia menatap ku. Tak ada kata diantara kami. Bila dia bisa melihat mata ku sebuah tanda tanya yang ada di sana. Apa maksud dia melakukan itu pada ku?

"Manis. . ." kata-kata itu yang memecah keheningan.

Manis?? Apa dia bilang? manis? Gila !!Hei sinting, itu ciuman pertama ku !

Plak

Aku menamparnya. Tapi dia tak bergeming dan tangan ku malah sakit sendiri.

"Aww. . .dasar sinting!!" kata ku sambil ku kibas-kibas kan tangan kiri ku yang terasa sakit. Sepertinya sedikit kesleo. Bagaimana bisa malah aku yang terluka?

"Apa kau tidak apa? Kenapa kau menamparku. Itu malah menyakiti mu. Kau ingat aku adalah hantu? Hanya sebuah pukulan tak bisa menyakiti ku."

Dia masih bertanya kenapa aku menamparnya? Boleh tidak kalau ku bunuh dia untuk kedua kalinya. (Jangan dong ya, kasian 😅)

My Boyfriend is a GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang