Bab 8

137 7 0
                                    

Hantu POV

Aku melepaskan ciuman kami. Ku lihat perlahan dia membuka matanya. Aku tersenyum karena senang dia membalas ciuman ku. Namun tiba-tiba aku merasa kepala ku sakit dan dada ku sesak.

"Akhhhghkkk. . . ."

Rasa sakit ini sangat menyiksa. Aku pegangi kepala dan dada ku. Di sela sakit yang ku rasakan aku melihat gadis itu ketakutan. Baru kali ini aku melihat ekspresinya seperti itu. Bahkan aku dulu gagal menakutinya.

Tapi aku tak bisa sepenuhnya melihatnya. Ahkkkghh. . ..kkkgh apa yang terjadi?

"Akhhhghhhkk. . . ini sakit sekali. Apa yang terjadi padaku? Akhhhgghkk. . ."

Aku tidak kuat menahan sakitnya. Aku pun jatuh tersungkur di ranjang.
Ku gerakan tubuh ku ke kanan dan ke kiri untuk menghilangkan rasa sakit ku. Tapi gagal rasa sakit ku semakin menyiksa ku, seakan-akan aku akan mati untuk kedua kalinya. Padahal dulu aku tak merasakan sakit sedikit pun. Tapi kenapa kali ini sungguh sakit.

Aku mencoba bertahan sekuat yang aku bisa. Rasa sakit ini tak kunjung berkurang. Aku mengerjapkan mata mengamati gadis itu. Dia menangis. Ku lihat dia menutup kedua matanya, tangannya diletakan di dada seakan dia sedang mendoakan ku.

Apa iya dia mendoakan ku? Doa apa yang dia minta?

Sesaat kemudian aku melihatnya lagi. Di sela rasa sakit yang mendera ku tentu saja. Aku melihat dia membuka mata. Mungkin doanya sudah selesai. Yang anehnya rasa sakit ku berangsur berkurang. Walau nafas ku dan debaran jantung ku masih memburu bahkan tubuh ku masih gemetar. Ya. . .aku merasa aku bernafas dan jantung ku berdetak. Aneh bukan? Aku pun merasa heran.

"A. . .pa kau baik-baik saja? Apa aku melakukan ke. . .salahan? A. . .ku menyakiti mu? Apa yang aku laku. .  kan?" kata nya disela tangisnya membuat dia sedikit bergetar.

Aku berusaha mengatur nafas ku. Ku kumpulkan tenaga ku. Aku berusaha bangkit dengan seluruh tenaga ku yang tersisa. Tangan ku masih memegang dada kiri ku yang masih sedikit nyeri. Aku mencoba tersenyum walau sedikit meringis saat menatapnya. Aku berharap dengan senyuman ku bisa meredakan kekhawatiran yang terlihat di wajahnya.

"Hah. . .ah. . . aku tidak apa. Ka. .u tidak melakukan kesalahhhaan. A. . .pa kau khawatir pada ku? Hingga kau menangis seperti itu? Ha..h aku juga tidak mengerti kenapa ini terjadi. Tapi ini bukan karena mu."

Bukannya menjawab ku dia malah berlari keluar kamar dan meninggalkan aku yang masih berusaha mengatur nafas ku. Mungkin dia merasa bersalah pada ku. Padahal ini bukan salahnya.

Ha. . .h nafas ku masih terasa sesak. Apa yang terjadi pada ku? Ini belum pernah terjadi pada ku sebelumnya. Rasa sakit di kepala dan dada ku tadi sangat menyiksa.

Kami hanya melakukan ciuman. Bahkan sebelumnya juga sudah pernah kami lakukan kenapa baru sekarang terjadi hal seperti ini. Ini sungguh membingungkan ku. Aku bahkan tak bisa menahan rasa sakitnya.

Apa yang sebenarnya terjadi?

***

Ishana POV

Aku berlari meninggalkan kamar ku, meninggalkan dia. Aku meninggalkannya karena aku terlalu takut akan menyakitinya lagi apabila kami berdekatan. Kejadian tadi benar-benar membuat ku takut.

Sekarang aku sedang duduk di taman depan asrama. Aku berusaha memikirkan kemungkinan yang aku lakukan sehingga bisa menyakitinya seperti itu.

Aku berpikir sebenarnya apa yang terjadi pada si hantu. Katanya dia tidak akan merasakan sakit bahkan ketika di pukul sekalipun. Tapi ini kita hanya ciuman, bahkan ini bukan ciuman pertama kami. Dia sudah mencium ku 3x.

My Boyfriend is a GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang