Ishana Cornelia kehilangan kedua orang tuanya karena kecelakaan. Setelah itu paman dan bibinya memindahkan sekolahnya dengan fasilitas asrama.
Karena saat Ishana pindah sekolah bukanlah tahun ajaran baru, maka dia mendapat kamar asrama terakhir yang...
Semua barang dan persiapan ku pindah ke asrama sudah siap. Kini aku sedang memandangi bagian depan asrama ku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kurang lebih beginilah tampilanya
Terlihat nyaman, mungkin aku akan betah.
Aku kemudian menemui penanggungjawab sekolah dan asrama kemudian dia mengantar ku ke kamar asrama ku.
Saat aku menuju kamar ku semua orang memandang ku sedikit aneh. Entah itu perasaan ku saja atau memang begitu kelihatanya. Sayup-sayup aku mendengar mereka berbicara.
"Owh...jadi dia yang akan tinggal disana. Kamar no 10? Semoga dia selamat."
Kamar 10? Apa itu kamar ku? Kenapa dengan kamar itu?
Setelah berjalan beberapa menit aku sampai didepan sebuah kamar. Tertulis di atas pintu kamar nomor 10. Bu Dian penanggungjawab asrama mengeluarkan kunci seperti di hotel-hotel dan menempelkan pada sensor, seketika pintu terbuka.
Setelah pintu terbuka, namun anehnya lampu tidak langsung menyala. Biasanya akan otomatis menyala saat kunci sudah terpasang pada sensor di dalam kamar.
"Mungkin ada yang salah dengan lampunya." kata Bu Dian gugup
"Ah..tidak apa Bu. Saya bisa membuka jendela dulu." jawab ku sambil masuk kerjaan dan mengamati kamar ku itu. Tapi memang remang-remang yang terganggu kornea mata ku.
"Aku akan meminta Pak Joko untuk memeriksanya. Coba kita nyalakan dulu secara manual." kata nya lagi. Kemudian menekan saklar lampu yang berada disebelah sensor. Beberapa kali ditekan memang lampu tidak menyala.
Mungkin memang rusak. Tapi kemudian lampu menyala secara tiba-tiba dan membuat ku agak terkejut.
"Ah... Syukurlah sudah menyala. Baiklah ibu tinggal ya. Besok pagi sebelum ke kelas, kau temui ibu diruang guru. Setelah itu akan ibu antar kau ke ruang kelas mu." kata Bu Dian mengingatkan.
"Baik Bu." jawab ku sambil tersenyum.
***
Aku melihat sekeliling kamar ku. Menurut ku kamar ini cukup mewah, nyaman dan tertata rapi.
Baiklah. Aku akan merapikan pakaian ku dulu dalam lemari. Batin ku
Kemudian kubuka koperku yang memang tadi sudah dibantu bawakan oleh sopir ku. Ku buka lemari yang ada di pojok kamar. Saat aku membuka lemari ada angin yang cukup besar menerpa tubuh ku hingga aku jatuh terduduk.
Aku mengejapkan mata beberapa kali masih mencerna situasi. Namun kemudian aku bangkit dan menganggap mungkin itu hanya perasaan ku saja.
Setelah ku rapikan baju-baju ku ke dalam lemari. Aku menata buku-buku ku di rak meja belajar ku. Tak lupa ku letakan foto keluarga ku dan setangkai mawar di dalan vas kesayangan ku. Kupandangi foto itu sambil tersenyum. Seketika lampu tiba-tiba mati.
Deg
Apa memang lampunya bermasalah? Hobi sekali mengagetkan seperti ini. Mendadak nyala, mendadak mati.
Aku berniat menunju tombol saklar berada, aku berjalan meraba-raba pinggiran meja dan kursi berharap aku tidak tersendungnya. Namun tiba-tiba....
Bruukkk
"Auu..." kata ku sambil meringis kesakitan. Sepertinya aku tidak tersandung kursi, malah terasa seperti aku tersandung kaki seseorang. Apa hanya perasaan ku lagi.
Saat aku hendak bangkit. Aku terdorong ke lantai. Seketika aku tak bisa mengerakan tubuh ku. Ku lihat sekeliling ku tapi tak terlihat apapun ditambah dengan pencahayaan yang kurang.
"Siapa pun kau, aku tak ada niat untuk mengganggu mu." kata ku berkata sendiri. Aku merasa memang sepertinya aku tidak sendiri di kamar ini.
Tapi nyatanya kau sudah mengganggu.
"Sungguh aku tidak ada niat untuk mengganggu. Apakah kita tidak bisa berbagi kamar? Aku berjanji tidak akan melakukan hal yang tidak kau sukai."
Seketika aku merasa dia semakin menekan leherku. Aku sulit bernafas. Apa dia akan membunuhku. Ya Tuhan apa secepat ini aku akan menyusul kedua orang tua ku. Aku makin sulit bernafas, namun aku merasa ada sesuatu yang menyentuh bibirku, sesuatu yang dingin. Belum aku bisa mencerna apa itu mata ku buram dan. . . gelap. . .
***
Okey gaes segini dulu ya, harap sabar menunggu keliatan kisahnya.