Kisah Gevano (Selesai)

28 - Demam

"setelah sampai di apotek,ia membeli obat yang dibutuhkan dan kembali menaiki sepedanya"

"Membutuhkan waktu cukup lama untuk sampai di rumah Gevano,bahkan membuat kakinya menjadi linu karna memedal sepedanya terlalu lama"

"Woyy kak buka pintunya"seru Laura

"Kak vanooo"

"Woy kak, assalamualaikum"

"Kakk"

"Sekali lagi gue teriak dan Lo gak bukain pintu gue pulang nih!!"

"Kak vanoo"teriaknya kembali

"Baru saja ia membalikkan badan akan melangkah pergi,ia mendengar suara pijakan kaki di lantai,reflek ia kembali memutar dirinya menghadap pintu "

"Benar saja,hanya beberapa menit saat ia berbalik pria itu telah membuka kan pintu untuknya"

"Lo bisa gak kalo gak teriak-teriak?"ucap Gevano

"Bisa sih,tapi udah teriak aja Lo gak denger kak,apalagi gua manggil secara lemah lembut "

"Gak gitu juga bego,gue lagi sakit,ya gue istirahat lah!"

"Yaudah nih obatnya,ambil"

"Masuk rumah gue"

"Takut gue di makan sama ortu Lo kak"

"Gue tinggal sendirian tenang aja"

"Gue takut Lo cabulin anjir"

"Lo mau gue cabulin beneran?"

"Ya kagak lah bego!"

"Yaudah kalo gitu masuk,Lo harus urusin gue!gue lagi sakit!"

"Apa hubungannya sama gue?"

"Kan Lo babu gue monyet!"

"Hadeh,yaudah"

"Dengan terpaksa, Laura harus menuruti permintaan Gevano"

"Semalaman ia tidak tidur atau memejamkan matanya karna mengurus Gevano yang sedang demam tinggi"

"Kini jam menunjukkan pukul 04.50,dan Gevano baru saja bisa memejamkan matanya untuk tidur, sedangkan Laura tetap terjaga semalaman"

"Hadeh,ketua geng motor,pas luka-luka parah masih kayak jagoan, tapi pas demam nyawanya Kayak mau melayang "ucap Laura bermonolog

"Ingin sekali ia bangkit dari duduknya,tetapi ia tidak bisa,karna Gevano tidur di pangkuannya sambil memeluk nya seperti sebuah bantal"

"Hal itu membuat Laura heran,bahkan berkali-kali saat ia sudah terlalap tidur ia selalu mengigo mengucapkan nama Prily berkali-kali "

"Yang jelas Laura heran akan hal itu,karna Laura tak mengetahui apapun tentang Prily walaupun hanya secuil"

Tbc
😺😺😺