Part 22

326 65 4
                                    

Hari ini, tepat sebulan setelah butik Nachia dibuka. Butik Nachia pun semakin hari semakin ramai, bahkan ia harus menambah beberapa karyawan lagi untuk melayani para customernya.

"Permisi, mbak Nachia. Ada yang mau bertemu di depan," ujar salah satu karyawan ber-name tag "Dinda"

"Siapa?" Nachia yang masih sibuk dengan buku-bukunya itu bertanya tanpa mengalihkan pandangannya.

"Laki-laki katanya mau bekerja sama dengan mbak Nachia."

"Oke, suruh dia masuk."

Karyawan itu pun mengangguk lalu keluar dari ruangan Nachia. Sedangkan Nachia, dia sedang pusing memikirkan design baju yang akan ia buat.

Tok tok tok

"Silahkan masuk," ujar Nachia mempersilahkan.

Dan masuklah seorang laki-laki lalu duduk di hadapan Nachia.

"Nach," panggil laki-laki itu membuat Nachia mendongak.

"Loh? Morgan?"

Morgan, inget kan? Laki-laki yang waktu itu ngomong-ngomong sama Nachia di depan rumah. Taulahh masa lupa.

"Kamu ngapain?" tanya Nachia to the point membuat Morgan terkikik.

"Lagi mau mancing," jawabnya ngelawak tapi menurut Nachia justru garing.

"Ha Ha Ha Ha,"

"Ga ada yang ngelawak, Nach." Nachia hanya mengangguk saja.

"Lo mau ngajakin gue kerja sama?" tanya Nachia langsung pada intinya. Nachia itu tidak suka basa-basi kalau masalah kerjaan.

"Ya kalo lo mau sih ayo aja." Nachia tetap menatap ke arah Morgan.

"Oke jadi gue jelasin. Lo bisa beli kain ke gue, dan gue bakal kasih diskon ke lo setiap lo beli. Terus kita juga bisa bertukar ide tentang model pakaian masa kini, gue juga bisa bantu promosiin baju-baju Lo supaya banyak peminat," jelas Morgan membuat Nachia terdiam.

"Cukup menggiurkan, tapi gimana ntar kalo si Nalan ngamuk? Tapi masa sih dia ngamuk. Nggak lah orang ini cuman masalah kerjaan," batinnya dalam hati.

"Gimana Nach?"

"Gue bisa kasih diskon 25% setiap lo beli kain di tempat gue. Murah kan? Tapi dijamin kualitasnya nggak kaleng-kaleng. Gue juga bisa pinjemin model gue buat pakai baju-baju Lo terus di promosiin di majalah," jelas Morgan lagi. Bagaimana Nachia tidak tergiur jika begini. Apalagi ini temennya sendiri, ya pasti bisa dipercaya lah.

"Emmm, oke gue setuju," ujar Nachia final. Morgan tersenyum menanggapinya.

"Oke, kita bisa mulai bareng-bareng," ujar Morgan membuat Nachia mengangguk. Morgan mengulurkan tangannya dan dengan senang hati disambut oleh Nachia.

"Kita rekan sekarang," ujar Morgan.
_________

"Assalamualaikum," ujar Nachia ketika memasuki rumah. Seperti biasa, rumah kosong pertanda Nalan belum pulang. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah 6 sore yang berarti masih sekitar 3 jam lagi Nalan pulang ke rumah.

"Gini nih kalo punya suami sibuk, pasti kesepian di rumah sendiri," gumam Nachia sembari berjalan memasuki kamar mandi.

Setelah 30 menit melakukan ritual mandi, Nachia langsung berganti baju dan bersiap untuk shalat Maghrib.

Setelah selesai shalat, Nachia menyempatkan untuk mengaji sebentar lalu mengecek beberapa pekerjaannya. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 18.45 yang artinya sebentar lagi Nalan akan pulang. Mana Nachia belum masak makan malam.

Nikah Muda (Na2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang