Part 24

261 64 12
                                    

Sekarang Nachia berada di ruangannya bersama Alex. Saat akan berangkat ke tempat Morgan, tiba-tiba Alex datang dan ingin curhat.

"Udah coba lo hubungin, bang?" tanya Nachia dan dibalas anggukan oleh Alex. Kakaknya itu bercerita jika Cathy 3 hari ini susah dihubungi, gadis itu tidak ada kabar bahkan menghilang.

"Udah gue hubungin beberapa kali, Nach. Tapi dia gak angkat sama sekali," jelas Alex membuat Nachia menghela napasnya kasar. Kenapa sih dengan sahabatnya itu, suka banget menghilang gak jelas tanpa kabar.

"Kenapa ya sama Cathy? Setiap kali gue hubungin selalu nggak aktif, atau dia sering banget ngilang," keluh Alex membuat Nachia juga ikut pusing. Apalagi 2 Minggu lagi Alex dan Cathy akan menikah bahkan mereka sudah menyebar undangan beberapa hari lalu.

"Ya doain aja, mungkin kalian berdua lagi di pingit. Bisa aja kan?" ujar Nachia menenangkan Alex yang tengah kebingungan.

"Eh iya, gue udah lama gak keliatan Gendis. Kemana dia?" tanya Nachia dan langsung dijawab oleh Alex.

"Dia magang di luar kota," jawab Alex membuat Nachia mengangguk. Entah kenapa dia suka dengan gadis itu.

"Udah kan? Gue mau ke tempat temen nih."

"Bilang aja Lo nggak mau dengerin curhatan gue kan?" tuduh Alex membuat Nachia ingin menampol wajah abangnya itu.

"Kalo gue gak mau dengerin curhatan Lo, udah dari tadi gue pergi ke tempat temen gue ninggalin Lo sendirian di sini. Ntar plonga plongo kek orgil lo," cerocos Nachia membuat Alex pusing tiba-tiba.

"Berisik. Berdengung kuping gue. Udahlah gue balik kantor dulu." Alex langsung berdiri dari duduknya dan keluar tanpa sepatah kata pun dari ruangan Nachia.

"Dasar tua ngambekan, wuuu," ejek Nachia walaupun tidak akan didengar oleh Alex.
________

"Akhirnya Lo sampe juga, gue udah lumutan nungguin Lo diluar dari tadi," ujar Morgan sembari berdiri saat melihat Nachia menghampirinya.

"Lah? Siapa juga yang nyuruh Lo nunggu disini?" tanya Nachia dengan nada tengilnya.

"Udahlah yuk masuk." Morgan langsung mengajak Nachia masuk untuk memilih-milih kain yang akan dibeli oleh Nachia.

"Bagus-bagus ya kainnya. Gak sia-sia dong gue terima tawaran si Morgan, ya walaupun harus kena marah si Nalan," batin Nachia bahagia.

Setelah hampir 2 jam Nachia memilih kain, akhirnya terpilih juga salah satu kain yang menarik perhatian Nachia sedari tadi. Rencananya kain itu akan ia buat untuk keluarganya saat pernikahan Alex nanti.

Ini Nachia sedang bersantai di cafe dekat tempat Morgan. Dia baru tau kalau ada cafe sebagus ini, makanannya juga enak-enak. Kapan-kapan ia akan mencoba mengajak Nalan datang ke sini.

"Chia," panggil Morgan membuat Nachia yang sedang meminum americano langsung mendongak. Mengangkat sebelah alisnya pertanda 'apa'

"Tadi pagi gue nelpon lo," ujarnya sedangkan Nachia hanya menyimak.

"Gue juga ke rumah Lo," lanjutnya.

"Terus?"

"Kata Tante, Lo udah nggak tinggal di sana lagi?" tanya Morgan membuat Nachia mengangguk. Memang benar kan?

"Tadi juga, gue telepon lo. Tapi yang ngangkat malah cowok," ujarnya membuat Nachia terbelalak.

"Dia siapa, Chia?" Justru Nachia dibuat bingung. Nachia pikir Morgan sudah tau kalau dirinya sudah menikah.

"Lo gak tau? Dia itu su----

"Bisa kerja yang bener nggak sih?" teriak seseorang yang sedang duduk di pojok cafe.

Nikah Muda (Na2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang