Part 21

296 46 1
                                    

"Halo? Gimana keadaannya kak Alex, Nach?"

Ya, setelah 3 hari Cathy baru merespon chat yang dikirimkan Nachia. Bahkan sekarang mereka akan packing untuk pulang kembali ke Jakarta. Tidak sampai seminggu karena keadaan Alex yang memang harus benar-benar pulih dan kantor ayah yang ada sedikit masalah.

"Dari mana aja, lo?" tanya Nachia dengan nada ketus. Masa udah 3 hari baru di respon.

"Maaf, Nach. Gue lagi sibuk banget di kantor. Sekalian mau bikin surat pengunduran diri kan. Hp gue juga akhir-akhir ini ga bener jadi gue pake nomor lain dulu sementara," jelas Cathy dari seberang sana.

Ya mau tak mau Nachia harus percaya. Ia hanya mengangguk saja walaupun tidak bisa dilihat oleh Cathy.

"Gue boleh bicara sama kak Alex?"

Nachia menoleh ke arah abangnya yang tengah berbincang dengan Gendis dan mama.

"Abang lagi tidur," jawab Nachia singkat.

"Kalo mau ngomong sama Abang, besok lo bisa ke rumah,"

Tut

Nachia mematikan teleponnya secara sepihak. Ia sudah kepalang kesal dengan Cathy. Biarkan lah sesekali dia marah kepada sahabat plus calon kakak iparnya itu.

"Sayang, udah?" Nachia berbalik dan mendapati suaminya yang sudah menenteng koper.

"Masih pengen jalan-jalan," rengek Nachia sembari memeluk Nalan. Nalan yang melihat tingkah istrinya itu terkekeh lalu mengelus rambut hitam istrinya lembut.

"Nanti kalau ada waktu kita honeymoon berdua, oke?" ujar Nalan dan segera diangguki Nachia. Entah kapan karena sekarang Nachia sedang sibuk-sibuknya mengurus butik.
________

Brukkk

"Kamar, i'm back," teriak Nachia saat sudah berbaring di kasurnya.

Kini mereka sudah sampai di Jakarta setelah menempuh beberapa jam perjalanan.

"Capek juga, ya. Padahal nggak terlalu lama," keluh Nachia kepada Nalan, sedangkan Nalan yang sedang ganti baju hanya mengangguk. Ia ingin tidur sekarang.

"Ih aku kok nggak ngantuk tapi ya, cuma cape aja?" heran Nachia membuat Nalan mendengus.

"Kan kamu di pesawat tidur mulu. Mungkin juga kalo nggak aku bangunin kamu masih ketinggalan di pesawat."

"Emang kamu tega ninggalin aku?" tanya Nachia dengan wajah cemberut.

"Yaaaa nggak sih. Ntar kalo kamu ketinggalan, yang meluk aku tidur siapa dong?" tanya Nalan sambil mengedipkan matanya.

Idihhhh

"Jijik tau gak," timpal Nachia jujur, no bohong bohong.

"Iya tau, aku juga ngerasa jijik."

Nahh kan, yaudah gitu. Sama-sama jijik.

Tok tok tok

"Kaaakk," teriak Tristan dari luar membuat nachia berdecak.

"Apaan sih Lo?" teriak Nachia dari dalam tidak berniat untuk membuka pintu sama sekali.

"Dibuka dong sayang, pintunya," suruh Nalan dan dibalas gelengan oleh Nachia. Mager yekan?

"Ni gue cuman disuruh disini doang gitu?" Kan, protes.

"Iyaa bentar." Ngomongnya aja bentar, tapi masih guling-guling, belum bangun sama sekali.

"Buruan, sayang."

"Dihh kok kamu ikut nggak sabaran sih?" Nalan hanya mengendikkan bahunya acuh lalu kembali fokus menata baju-baju di lemari.

Nikah Muda (Na2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang