Ceklek
Nalan membuka pintu kamar lalu masuk ke dalam. Di dalam kamar tidak ada siapa siapa, namun ketika mendengar suara gemercik air, nalan pun tau kalau nachia sedang ada di dalam
Nalan pun duduk di ranjang lalu memainkan handphone nya. Beberapa menit kemudian nachia keluar dari kamar mandi
Nachia awalnya kaget lalu biasa saja. Untung tadi nachia hanya mencuci muka. Soal tadi, ah nachia masih malu ingin berbicara dengan nalan.
"Sini" Nalan memanggil nachia untuk duduk di sebelahnya. Dengan perlahan, nachia berjalan dan duduk di dekat nalan
Nalan merangkul pundak nachia lalu meletakkan kepala nachia di dada bidangnya
"Butik kamu itu dimana sih? Aku nggak tau" Nalan mulai membuka pembicaraan dengan membicarakan tentang butik milik Nachia
"Belom jadi, mungkin 2 bulan lagi. Kan masih dibangun" jawab nachia dan nalan hanya mengangguk
"Kamu?" Nachia mulai berani menatap nalan
"Aku? kenapa?" Nalan malah balik bertanya
"Kamu kerja di kantor mana?"
"Lah kamu belum tau?" Tanya nalan heran. Dia pikir nachia sudah tau
"Kalo aku udah tau ngapain nanya juga" gerutunya membuat nalan terkekeh
"Besok mau ikut ke kantor aku?"
"Sekalian aku kenalin kamu ke orang kantor. Waktu itu aku nikah kan nggak ada yang aku undang sama sekali" lanjutnya
"Kenapa nggak diundang?" Tanya nachia. Dia pikir teman nalan yang kemarin saat pernikahan itu adalah teman kantornya
"Gapapa sih, lagian juga aku nggak terlalu akrab sama orang kantor" jawabnya enteng
"Sombong"
"Nggak, sayang"
"Dih, sayang" cibir nachia. Tapi sebenarnya dia sedang mengulum senyumnya. Jantungnya semakin tidak baik baik saja
"Mamaaa, Nachia dipanggil sayang" batinnya
"Kok diem?"
"Nggak" Nachia kemudian membenarkan posisinya lalu memilih untuk berbaring di ranjang
"Udah mau tidur?"
"Maunya sih gitu"
"Lah, terus?"
"Kamu nggak tidur?" Tanya nachia
"Oh, kamu mau ngajak aku tidur bareng?"
"Lah ini juga kan udah tidur bareng"
"Maksudnya sambil peluk peluk gituu" Nalan mulai menggoda nachia
"Apa sih" Nachia memalingkan wajahnya malu
"Sayangg" panggil nalan tepat di telinga nachia membuat bulu kuduk nachia merinding
"Emm a-apa" Nachia tidak berani menatap nalan yang sekarang sedang setia menatapnya
"Liat sini dong" Nalan menarik dagu nachia agar melihatnya
Kini mereka saling pandang
Lalu nalan mendekatkan wajahnya dan mencium kening nachia
"Tidur, udah malem" bisiknya lagi lalu ikut berbaring bersama nachia
Nachia membalikkan badannya memunggungi nalan
"Gak baik tidur munggungin suami" ucap Nalan
Nachia berdecak lalu membalikkan badannya dan memeluk nalan erat. Nalan yang dipeluk pun membalas pelukannya dan mengusap usap punggung nachia agar cepat tertidur