Part 23🔞

507 67 4
                                    

Setelah acara cemburu-cemburuan, kini Nalan justru semakin manja kepada Nachia membuat Nachia kewalahan sendiri.

"Udah dong, pegel ini," pinta Nachia karena dari tadi Nalan tidak mau lepas dari pelukannya. Nachia juga pegel dong, pengen istirahat, walaupun masih jam 9.

"Kamu mau kemana besok?" tanyanya membuat Nachia mengernyit. Kemana?

"Kemana? Ke butik kan?"

Nalan berdecak, "itu tadi kamu telponan sama cowok gila yang tadi di supermarket, terus mau ketemuan," jelasnya membuat Nachia terkekeh.

"Ohhh jadi tadi nguping? Hah?" Nachia terkekeh membuat Nalan menciumi leher Nachia.

"Diem! Gausah aneh-aneh!" gertak Nachia membuat Nalan terdiam tetapi tak kunjung pindah dari tempatnya.

"Nalan, sayang, yuk pindah. Pegel loh badanku iniii," rayu Nachia karena lengannya sudah mati rasa sepertinya.

"Sayang?" beo Nalan membuat Nachia mengangguk.

"Sayang pindah ya, peluk-peluknya besok lagi," ujar Nachia dengan lembut membuat Nalan tersenyum.

"Ada maunya?" tanya Nalan membuat Nachia malah cengengesan.

"Besok aku mau ke tempatnya Morgan, boleh?" ujar Nachia dengan nada lembut sembari menatap mata suaminya lekat.

Nalan yang mendengar itu nampaknya agak emosi.

"Ngapain?"

"Mau beli kain, kita kan udah jadi rekan sekarang."

Nalan membulatkan matanya, "kamu gak tau ya kalo dia itu nyimpen rasa sama kamu?" tanya Nalan dengan bibir di monyongkan membuat Nachia terkekeh lalu mengecup pipi Nalan. Pipi ya bukan bibir.

"Ck, beraninya doang di pipi," cibir Nalan membuat Nachia memukul lengan suaminya itu.

"Lah mending, daripada nggak dicium sama sekali, wleee," ejekn Nachia balik dan justru membuat Nalan gemas dengan tingkah istrinya itu.

"Hayoo mau nyosor kan?" Nachia yang melihat wajah suaminya itu mendekat langsung menutupi wajahnya sendiri dengan bantal. Takutnya kalo beneran nyosor terus lupa waktu dan berakhir...Taulahh ya.

"Masa ga boleh?" tanya Nalan membuat Nachia menggeleng.

"No!" tolak Nachia dengan tegas membuat Nalan cemberut.

"Boleh ya??"

"Apa?"

"Ke tempat Morgan," ujar Nachia membuat Nalan mau tak mau mengangguk.

"Asalkan jangan terlalu deket sama dia. Oke?" jelas Nalan dan langsung diangguki oleh Nachia.

Nalan tersenyum, ia mengecup kening Nachia lama lalu menarik istrinya itu ke dalam pelukannya.

10 menit kemudian...

"Nalan"

"Sayang"

Ujar mereka berbarengan. Ternyata mereka tidak bisa tidur padahal sudah hampir setengah 10 malam.

"Sayang, begadang yuk?" ajak Nalan membuat Nachia menggeleng.

"Maless."

"Ih kenapa? Kamu nggak mau? Aku pengen tau,"

"Lagian ngapain, mau nonton? Ogah ah males."

"Ngga, kita bikin NalChia junior gimana?" Nachia membulatkan matanya lalu menyembunyikan wajahnya di dada bidang suaminya.

"Yuk?" ajak Nalan lagi membuat Nachia mengangguk malu.

"Yes!" pekiknya.

Tanpa basa basi Nalan mencium bibir Nachia, Nachia hanya terdiam saja.

Nikah Muda (Na2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang