Cerita ini fokus sama keseharian Izana Kurokawa orang paling sibuk. Iya, sibuk organisasi. Disini, Izana mau berbagi keluh kesahnya nih sebagai anak organisasi sekaligus menjadi bagian dari keluarga Sano
Gaskeun cuk
............................................................
Izana itu dulu nya anak panti asuhan. Orangtua nya ninggalin dia gitu aja karena ibu nya selingkuh dan ayahnya sudah meninggal. Dia diasuh di panti itu waktu umur 5 tahun kalau tidak salah.
Disana, Izana bener-bener tidak betah, teman-temannya pun cenderung cuek bahkan saat bermain bersama, Izana dianggap sebagai anak bawang. Tetapi ada salah satu teman Izana yang sama-sama berasal dari panti asuhan itu Kakucho. Dia juga sama seperti Izana selalu dianggap sebagai anak bawang dan pertama kali dia bertemu Kakucho itu saat Kakucho sedang bermain kelereng sendirian.
"Main kelereng mah berdua,"ucapnya sembari melempar satu kelereng ke kelereng milik Kakucho.
Kakuho yang melihat hal itu, moodnya langsung berubah. Iya, karena dia kalah bermain. "Bubaran lah aku."
"Kok bubaran sih!? Ayo main lagi."Izana malah mengajaknya bermain lagi.
"Aku kan anak bawang,"ucap Kakucho dengan wajah sendunya.
"Aku juga loh. Daripada sendirian mending kita main bareng aja."
Sejak saat itulah Izana dan Kakucho menjadi sahabat dekat sampai dia berumur 10 tahun, dia diasuh oleh Shiniciro yang kebetulan ayahnya Izana itu temannya ayahnya Shiniciro. Dikarenakan ayah dan ibunya Shin sudah meninggal, jadilah, Shin yang menjadi pengasuh Izana.
Izana tentu saja sangat senang karena dia merasa mempunyai seorang kakak sekarang. Shiniciro juga mulai memanjakan Izana seperti mengajaknya jalan-jalan, beli es krim atau mainan dengan harga serba 2000-an. Tidak hanya itu, Shin juga suka mengajak Izana bermain lotre kartu gosokan yang jika berhasil menghindari bom, kartu gosokannya bisa ditukar dengan mainan atau jajanan atau lotre nomor, jadi setiap mereka mengocok sebuah kertas berisi nomor dan nomor yang didapat itu bisa ditukar dengan hadiah yang sesuai dengan nomor yang didapat.
"Mulai sekarang kamu tinggal sama aku ya. Tapi maafkan adikku ya jika dia membuatmu gak nyaman, karena adikku itu agak sengklek."
Izana yang mendengar itu langsung shock karena dia merasa tidak enak hati dengan adiknya Shin, nanti dia pasti dianggap penganggu.
Seiring waktu berlalu, Izana pun tinggal di kediaman keluarga Sano. Izana mah udah berasumsi, pasti nasibnya akan menjadi seperti kakak tiri(?)yang selalu ditindas. Izana yang gabut melihat adiknya Shin yang sedang berlatih di dojo milik kakeknya itu.
"Keren juga."diam-diam dia mengakui kekuatan dari bocil kematian itu.
"Gak usah ngintip nanti mata mu bintitan lohh,"ucap Mikey dengan senyuman khasnya.
Izana pun langsung masuk ke Dojo. Mendengar ada suara tukang somay lewat, Mikey langsung berlari memanggil mamang somaynya dan Mikey membeli somay tersebut.
"Aku sering lihat mamang itu lewat, baik bener. Aku pernah beli dan dibonusin satu."
"Aku loh di bonusin dua, aku udah kenal sama mamangnya,"ujar Mikey dengan nada yang sombong.
"Iya sih si paling kenal,"balas Izana dengan sewot.
"Kok kamu nyolot sih!?"Mikey langsung ngegas ke Izana
"Ya kamu sih sombong amat jadi orang!"balas Izana tidak kalah sewot juga.
Shiniciro yang melihat perdebatan mereka pun langsung menghentikannya. "Loh udah akrab toh."Shin tersenyum dan mengelus kepala Mikey.
KAMU SEDANG MEMBACA
School With Tokyo Revengers
Fanfictionkisah keseharian Mikey dkk di sekolah Tokyo Manji Kalau suka, kuyy baca Genre: comedy Tokyo revengers punya Ken Wakui