Maling Mangga

8 2 0
                                    

Shin menutup pintu ruangan dosen dengan wajah yang sendu sembari menatap file yang sudah ia print dan di coret-coret juga oleh dosennya. Shin lalu mampir ke kantin dan bertemu dengan Wakasa, teman seperjuangannya yang sama-sama berjuang untuk menaklukan skripsi dan lulus bersama-sama menjadi sarjana.

"Sa,"panggilnya sembari mengaduk-aduk kuah bakso. Iya, dia lagi makan bakso.

"Hm?"

"Gw mau lulus! Bab 4 anjing! gw stuck terus! Gw mau nangis!"

Wakasa yang senasib hanya berusaha menghibur Shin. "Udah Shin yang sabar yaa. Udah, gue gak mau adu nasib sama lo."

Wakasa menyuruh Shin untuk makan. Mendengar keluhan Shin membuat Wakasa juga tambah stress. Masalahnya ya sama aja kayak Shin. Andai saja Wakasa punya uang, mungkin dia akan melakukan joki dan hal itu benar-benar sudah terlintas di benaknya. Tapi apalah daya, ide nya terhambat oleh keuangan.

"Makan bakso gak ngajak-ngajak."Takeomi yang merupakan teman dari Shin dan juga Wakasa pun datang tanpa diundang.

"Lah lo darimana?"tanya Shin sembari memakan bakso nya.

"Dari rumah, emang sengaja kesini. Kangen kampus."

"Yang udah wisuda mah diem aja lah."Shin agaknya lagi sensi karena Takeomi terus menatap file bab 4 yang penuh dengan coretan.

"Gue aja ngelamar kerja belum ada panggilan. Udah 3 kali gw di tolak."Takeomi menghisap rokoknya dengan santai.

"Lah..."Wakasa yang mendengar itu menjadi mengerti sekarang. Memang Takeomi lulus lebih dulu, tetapi walau begitu dia malah mengalami kebuntuan dalam mencari pekerjaaan.

"Ayo coba lagi."Shin memberikan semangat pada Takeomi.

Takeomi mengangguk. "Kalian juga semangat. Jangan banding-bandingin hidup lo sama hidup orang lain yang udah pasti beda. Semua orang punya jalannya masing-masing."

Dan perkataan Takeomi itu berhasil membuat mereka berdua--Shin dan Waka menjadi lebih bersemangat lagi untuk skripsian. Semua itu butuh proses bukan.

"Nanti kalau kitaorang berdua Semhas lo nonton ya,"ucap Shin dan diangguki oleh Wakasa.

"Santai sihh udah pasti gw tonton. Terus pas kalian sidang sama wisuda juga nanti gue dateng kok. Kita kan temen."

..............................................................

"Oke sekian untuk hari ini. Jangan lupa, besok tugasnya dikumpul yaa."Bu Hanare menutup majelis ilmu pada siang hari.

"Baik Bu!"seru seluruh siswa.

Setelah Bu Hanare pergi, bel pulang sekolah berbunyi yang itu artinya seluruh siswa dari kelas 10 sampai kelas 12 diperbolehkan untuk pulang.

Semua siswa kelas 11 IPS E pun pulang bersama-sama. Tetapi, ada satu orang yang masih tidur dari jam Bu Hanare berlangsung. Siapa lagi kalau bukan Kazutora. Ya maklum aja sih, belajar di siang hari memang bawaannya selalu ngantuk, tapi kalau sudah ketiduran seperti ini ya susah juga.

Baji menyenggol lengan Kazutora untuk membangunkannya. "Jut bangun Jut."

Mikey juga ikut membantu membangunkan Kazutora, tetapi pemuda itu tidak kunjung bangun juga saking enaknya tidur. Padahal, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 2 siang. Kali ini mereka pulang agak cepat karena para guru sedang ada rapat ceunah.

"Woi Kajut! Tidur atau apa lo itu!?"seru Draken dengan nada bicara yang ngegas dan keras, supaya Kazutora bisa bangun.

"Ihh liat deh, jorok bener. Ngiler anjir dia."Rindou menatap Kazutora yang tengah tertidur lelap dengan tatapan yang jijik. Iya gimana gak jijik dia aja ngiler begitu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

School With Tokyo RevengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang