11

1K 86 2
                                    

WARNING🔞⚠️
**

"Ah!! Nghh~" Haechan semakin menggila, lubangnya terasa sangat nikmat sampai badannya melengkung bagai busur yang sedang diukir keindahannya. Kedua tangannya meremas sprei kasur hingga kusut, sesekali Haechan menatap mata Jaemin yang kini dipenuhi gairah sex yang besar.

"Cu-cukup! Ahh.. Hmmmppff!!!!" perutnya seperti dihinggapi kupu kupu yang berterbangan, geli namun nikmat dia rasakan secara bertubi tubi.

"Haechan, panggil namaku." Jaemin terus menjilati puting Haechan, tangan kirinya dia gunakan untuk memilin dan mencubit puting kiri Haechan, sedangkan tangan kanan dia gunakan untuk mengocok lubang pantat Haechan. Penisnya semakin membesar, meronta ronta untuk dipijat dan dihangatkan.

"J-Jaemin-shi, nghhhh!!!! Ohh~" sangat indah desahan Haechan, tak heran jika Jeno begitu kecanduan dengan Haechan, selain memiliki tubuh yang indah, suaranya pun seperti sebuah melodi yang terus terngiang di kepala Jaemin.

"Haechan, boleh kah?" Jaemin sudah tidak sanggup menahan hawa nafsu yang mengrogoti akal sehatnya, tapi tidak pula menghilangkan logika yang ada. Dia harus bertanya terlebih dahulu sebelum memutuskan pilihannya.

"Hm.. Aku sudah cukup siap, kau bisa mulai" ucap Haechan malu malu, ini pertama kalinya dia ditanya kesediaan dirinya untuk dijajah oleh tuannya. Selama ini Haechan terbiasa dipaksa dan 'dihancurkan' begitu saja oleh tuannya, oleh karena itu saat ini dia sangat malu ketika diberi pertanyaan tersebut.

"Baiklah, jika sakit kau harus bilang." ini pertama kali dia memperlakukan seseorang se-istimewa ini, dulu saat dia bermain dengan Renjun, dia begitu brutal, tapi kenapa dengan bocah ini dia begitu lembut bahkan sangat perhati hati ketika penisnya mulai masuk kedalam.

°

°

"Ungh~" Haechan menggigit bibir bawahnya dengan kencang, ini sudah bukan yang pertama kali dia dimasuki, tapi dia tetap merasakan sakit begitu penis Jaemin bergesekkan dengan lubang pantatnya.

"Mpphh!! Ckkmmpphh!!" Jaemin melumat bibir Haechan dengan lembut, menggantikan rasa sakit menjadi nikmat, bukan hanya tubuh dan suaranya yang membuat orang terlena, bahkan bibir plump seperti buah cherry pun terasa sangat pas ketika dilumat. Tidak tebal dan tidak tipis, hanya terasa sangat pas ketika berciuman.

"Ahh.. Ahh.. Ahhh~" Jaemin mulai menghentak hentakkan pinggulnya, menatap wajah Haechan yang berkeringat deras, tubuhnya nampak mengkilap indah seperti tertuang minyak zaitun. Ahh~ lubang sempit ini membuat penis Jaemin terjepit nikmat.

"Haechan, panggil namaku.." Jaemin terus meminta Haechan menatapnya dan memanggil namanya. Dia sungguh terpesona dengan semua yang ada ditubuh Haechan.

"Angh~... Jenoo~" Jaemin seketika terdiam. Tusukkan pada lubang Haechan pun ikut berhenti.

"Apa?" Jaemin seperti salah mendengar. Apa Haechan baru saja menyebut nama kakaknya?

"Ha-hah?" Haechan gelagapan akibat ucapannya sendiri. Dia segera menutup mulutnya dengan tangan dan mengalihkan pandangan ke arah samping.

"Haechan, apa kau baru saja menyebut nama Jeno?" Jaemin masih penasaran dan memastikan bahwa ucapan Haechan tadi hanyalah khayalannya saja.

"..." tidak ada tanggapan dari Haechan, dia terus diam dan tidak berani menatap Jaemin. Perasaan marah membuat Jaemin kehilangan akal sehatnya. Dengan cepat Jaemin menghentakkan lagi penisnya hingga perut Haechan tersundul.

"AHH!! JAEMIN-SHI!! SA-SAKITT!!" Haechan terus meronta ronta untuk dilepaskan dia trauma akan pinggulnya yang bergeser lagi.

"He-hentikann!!! Ahh!!" semakin Jaemin brutal menusuk Haechan, semakin Haechan meronta dan menendang kesana sini. Jaemin membanting tubuh Haechan menghadap kasur, menaikkan pinggul Haechan tinggi dan langsung memasukkan lagi penisnya tanpa melenceng sedikitpun bak pedang pendekar yang kokoh, kuat dan lurus kedepan.

PLEASE DON'T FVCK ME AGAIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang