7

1.3K 90 2
                                    

SORRY FOR TYPO AND ENJOYY😁


WARNING🔞⚠️
**

Sudah hampir sebulan semenjak Renjun pergi dari rumah, dia sama sekali tidak memberikan pesan kabar pada siapapun seakan dirinya memang tidak pernah ada didunia, kekhawatiran Jeno terhadap Renjun membuatnya mengerahkan para bawahannya untuk mencari jejak keberadaan Renjun tinggal, tapi sampai sekarang sedikit kabar keberadaan kekasihnya masih belum ditemukan. Setiap malam dirinya hampir tidak bisa tidur dengan nyenyak, bayang bayang kepergian Renjun sungguh menyayat hati. Setiap detik, jam, hari Jeno selalu berintropeksi diri dan menyalahkan diri atas kepergian Renjun.

Sebuah ketukan pintu terdengar pelan, mata Jeno yang tadinya sibuk menatap beberapa berkas dokumen kini mengalihkan pandangan kearah pintu kamar. Matanya mengernyit heran, dilihatnya jam di sudut meja kerjanya menunjukkan pukul 02.11 pagi, ini terlalu larut untuk seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Jeno berjalan menuju pintu dan membukanya, Jeno terkejut menatap sosok orang tengah berjongkok didepan pintunya, pencahayaan yang sedikit kurang karena memang sudah waktunya beristirahat maka lampu hampir semua dimatikan kecuali lampu lampu yang menerangi beberapa ruang, membuat Jeno harus sedikit memfokuskan

"Jeno-shi, bolehkah aku masuk?" Ucap pria manis itu seraya memeluk bantal dalam dekapan. Jeno bingung antara membiarkannya masuk atau tidak pasalnya, selama ini tidak ada seorang pun tamu yang dia perbolehkan masuk, kecuali para pelayan dirumah tersebut untuk membersihkan kamarnya dan Renjun.

"Ada perlu apa?" Jeno masih ragu untuk membawanya masuk kedalam

"Aku tidak bisa tidur, beberapa hari ini ku dengar dari para pelayan Jeno-shi juga kurang tidur." Ucap Haechan dengan nada khawatirnya. Rupanya tingkah laku Jeno telah membuat beruang kecil ini khawatir akan dirinya.

"Aku baru saja akan tidur, dan kau mengganggunya."

"Oh! Maafkan aku, aku tidak tau jika Jeno-shi baru saja akan tidur. Diluar tadi terlihat lampu kamarnya menyala, jadi kupikir aku akan menemani Jeno-shi hingga tertidur. Kalau begitu aku pamit" Haechan gelagapan bingung juga malu dengan sikapnya yang sok tau, dia berjalan menuju kamarnya sendiri dengan wajah yang tertutup bantal. Telinganya memerah panas karena malu. Haish~ jangan sampai terulang kembali, pikirnya.

" kau mau kemana?" Intrupsi Jeno membuat Haechan berhenti berjalan. Kaget, wajah merah Haechan menatap ke arah belakang menghadap Jeno.

"A-aku mau kembali ke kamar."

"Apa aku menyuruhmu untuk kembali? Kemari, masuklah dan temani aku hingga aku tertidur." Ucap Jeno seraya membuka pintu kamarnya lebar mempersilahkan Haechan masuk. Dengan pelan Haechan berjalan mengarah masuk kamar Jeno, sekilas terlihat Jeno tersenyum tapi hanya sebentar.

Kini Haechan sudah sepenuhnya masuk kedalam kamar sang majikan, perasaan berdebar pusing dia rasakan. Jeno sudah terlentang tidur disampingnya, matanya menatap sosok paras tampan dari samping, begitu beruntungnya Renjun-shi memiliki pasangan yang nyaris sempurna ini.

Haechan masih duduk diatas kasur, bimbang dengan tindakannya, seakan mengerti situasi akan semakin canggung, tiba tiba Haechan menarik tangan Jeno, menempatkan kepalanya di paha Haechan yang terbungkus piyama sutra, dan membelai pelan rambut hitam pekat tersebut. Awalnya Jeno terkejut dan hendak marah karena bersikap lancang, tapi belaian lembut Haechan membuatnya nyaman, nyaman hingga rasa kantuk mulai menyerang dan akhirnya tertidur lelap.

°

°

°

°

PLEASE DON'T FVCK ME AGAIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang