Suara air terdengar disudut lorong panjang yang gelap, surai brown tampak berkilau akibat pantulan cahaya penerangan diruang itu. Mata Hazel itu tampak kosong, badan kurus dengan kulit tan yang sehat tampak basah dan merona dibeberapa tempat. Beberapa pelayan kini tengah memandikan bocah mungil itu. Dengan perlahan, lembut mereka menggosokkan kain ke badan merona yang kurus itu."Haechan.. Setelah ini kau akan mendapatkan tuan.. Kau tidak akan kesepian lagi.." salah seorang pelayan yang sedang membantu memandikan Haechan berbicara lembut. Wajah tuannya tampak tetap cantik walaupun sudah dimakan usia. Haechan menatap sejenak tanpa bicara. Matanya menunjukan bahwa dia sudah lelah menjadi tahanan di ruangan itu.
Setelah memandikan Haechan dengan bersih, kini mereka mengolesi tubuh Haechan dengan handbody, mereka benar benar harus menjaga kulit Haechan. Tidak akan mereka biarkan satu luka tertinggal dibadan Haechan. Barang yang sangat langka wajib dipelihara dengan baik dan sangat hati hati.
Sebuah lipglos menyapu bibir tipis Haechan. Blush on sudah terhias dipipi Haechan, dan terakhir mereka membantu Haechan mengenakan sebuah hanbok wanita berwarna hitam putih bercorak bunga peoni yang menyala.
Haechan memang seorang laki laki. Tapi dia didik menjadi seorang wanita untuk melampiaskan nafsu. Rambut Haechan tampak panjang dan halus. Dia benar benar layaknya seorang putri kerajaan dengan tampilannya saat ini.
"DAK.. DAK.. DAK!!"
sebuah gedoran pintu terdengar nyaring, membuat kedua pelayan itu menoleh.
"acaranya akan segera dimulai. Cepat bawa dia masuk ke dalam sangkar." seorang algojo dengan badan kekar mengintrupsi kedua pelayam tersebut. Dengan buru buru mereka memapah Haechan masuk kedalam sebuah sangkar emas yang sangat besar, Haechan tidak memberontak ataupun berusaha kabur seperti budak budak lain.
Ya..
Ini adalah sebuah pelelangan. Dimana semua barang dijual dengan harga fantastik tak terkecuali jual beli manusia. Budak yang di jual belikan rata rata adalah seseorang yang sudah tidak memiliki sanak saudara. Sama seperti Haechan, dia telah kehilangan ke dua orang tuanya saat masih amat kecil, bukan dalam arti meninggal. Tapi dia terpisah dan tidak bisa menemukan orang tuanya sampai sekarang.
"CRANG!!" sebuah gembok besar telah mengunci Haechan, mata kosongnya menatap para algojo yang tengah menarik sangkar yang di tempatinya.
Sorak sorai para manusia bertopeng terdengar jelas. Banyak orang memperebutkan benda yang bisa dibilang langka. Haechan hanya diam, dan tetap diam seakan menunggu gilirannya nanti, sampai akhirnya sangkarnya pun bergerak menuju sebuah panggung megah, sorot lampu terang benerang menyinari hingga menembus kain yang menutupi sangkar.
Banyak yang bertanya tanya apa yang ada didalam sana. Sebelum sangkar Haechan dibawa masuk ke dalam panggung para algojo sengaja menutupi sangkar emas itu dengan kain warna hitam.
"Ya... Ini adalah salah satu barang yang sangat langka yang kami punya. Kami benar benar harus menjaganya dengan sangat hati hati, karena setiap lekukannya adalah seni yang indah. Mari kita buka tirainya!!!!!" sebuah MC mengintrupsi algojo untuk membuka kain tersebut.
Haechan terpajang indah dalam sangkar emas itu. Semua orang langsung berteriak heboh seakan melihat sebuah permata langka. Tidak! Ini lebih dari sebuah permata.
Haechan dengan rambut panjang tergerai jatuh kebawah menampilkan sosok wanita yang anggun,hanbok dengan model garis leher di bawah bahu menampilkan lekuk tulang selangka yang tegas. Warna kulit yang tan merona membuat siapapun akan tergiur ingin membuat luka dikulitnya, Mata hazelnya nampak kosong menatap ke semua penjuru, tidak lupa bibir berbentuk hati yang seksi itu mampu membuat pria manapun akan bertekuk lutut untuk menciumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE DON'T FVCK ME AGAIN
FanficREMAKE STORY FROM PLEASE DON'T FUCK ME AGAIN BY @ReixAki WARN BXB AREA🔞⚠️❗ • Jeno x Haechan • Jaemin x Haechan • Jeno x Renjun • Jaemin x Renjun