12 🔞

52 4 55
                                    

"Felix apa yang kau lakukan? Kenapa kau kemari"

"kenapa kau pindah ke kamarmu?"

Hyunjin membuka lebar pintu kamarnya, "kau mau tidur disini juga?"

Felix mengangguk, "iya"

"kalau begitu biarkan pintu kamarnya terbuka" perintah Hyunjin.

Felix menyetujuinya, tanpa menunggu lama lagi Felix sudah merebahkan dirinya di kasur Hyunjin. Ia tiduran dengan posisi tengkurap.

Hyunjin duduk di atas kasurnya, ia memperhatikan Felix yang juga sedang menatapnya.

Kemudian Hyunjin tersenyum, "kau sungguh lucu, bagaimana bisa kau meninggalkan kekasihmu dan mendatangiku"

Felix mengerjapkan matanya, "kau juga kekasihku, tidak ada salahnya kalau aku juga menghampirimu"

Hyunjin mengusak rambut Felix, "tidurlah" ucapnya, membuat Felix dengan perlahan memejamkan matanya.

Tanpa ia sadari Changbin sedari tadi berdiri di ambang pintu kamar Hyunjin dengan menyenderkan dirinya di sana.
Ia melipat kedua tangannya didepan dada.

"astaga hyung!" Hyunjin terkejut saat tidak sengaja matanya bertemu dengan Changbin.

Changbin menaruh telunjuknya didepan bibir, menyuruh Hyunjin diam.

Changbin menutup pintu kamar Hyunjin.
Ia berjalan mendekat ke arah Hyunjin, duduk di pinggiran kasur Hyunjin.

Changbin mengusap pipi Felix, "ternyata dia disini"

"hyung, kenapa kau berbohong?"

Changbin mengalihkan atensinya kepada Hyunjin, "apa maksudmu?"

Hyunjin mengambil paper bag yang ada di atas meja nakas. Ia mengeluarkan isinya. "baju ini, bukankah sebelumnya aku pernah bertanya kepadamu, tapi kenapa kau melakukannya?"

"aku tidak tau, saat itu tanpa sadar aku mengambilnya, saat kau marah kepadaku aku tidak bisa melupakannya begitu saja, dan itu sangat berguna disaat aku merindukanmu"

Hyunjin menyerngitkan dahinya, "kau sangat aneh"

"Hyunjin aku merindukanmu, harus berapa kali aku katakan kalau aku merindukanmu" Changbin mengatakannya seakan-akan hanya mereka berdua saja disana.

Hyunjin dengan cepat membungkam mulut Changbin dengan sebuah ciuman.

"hyung bisakah kau berhenti mengatakannya, kau hanya akan mengganggu tidur Felix"

"bagimana caranya aku bisa berhenti mengatakannya, kalau aku memang merindukanmu"

Kali ini Changbin menarik tubuh Hyunjin, menghapus jarak di antara mereka berdua.

Pandangan keduanya saling bertemu, saat itu juga Changbin lagi-lagi mengeluarkan feromonnya Cistus ladanifer.

"h-hyung" jantung Hyunjin berdetak cepat saat merasakan feromon Changbin yang begitu kuat menusuk indera penciumannya.

Changbin merebahkan tubuh Hyunjin, tepat disamping Felix, mengukung tubuh jakung itu dibawahnya. Mengunci pergerakan Hyunjin.

Changbin mendekatkan wajahnya di perpotongan leher Hyunjin. Mengendus wangi yang sangat ia rindukan.

Hyunjin memejamkan matanya saat Changbin menjilat lehernya.

"ngghhh"

Hyunjin mendesah begitu Changbin mengigit lehernya, membuatnya meninggalkan tanda bekas gigitan disana.

"pelankan suaramu"

Kembali Changbin menciumi leher Hyunjin, ia menjilati jakun Hyunjin yang naik turun.

you can't resist it ▪︎ ChangJinLix ▪︎ Changbin Hyunjin Felix || Warning 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang