17 - end [our story]

29 2 27
                                    

Ini hanyalah cerita dari sisi Hyunjin. Jadi jangan terlalu banyak berharap apapun. Dan maaf ya kalau endingnya tidak sesuai ekspektasi kalian 🙏🏻

Dan lagi kenapa lebih banyak cerita dari Hyunjin, karena beliau adalah MC dari cerita ini. Sekian dan terima gajih
ദ്ദി ( ᵔ ᗜ ᵔ )

Selamat menikmati sambil makan popcorn, maaf kalau cerita berikut ini terlalu berlebihan.

Dah pokoknya banyak-banyak minta maaf. 🙏🏻


🦋



"bolehkah aku bertanya sesuatu kepadamu, mungkin ini akan sedikit sensitif dan menyinggung perasaanmu"

Jeongin menoleh, ia lalu tersenyum.
"bertanyalah, ada apa?"

"apa kau ingat tanda-tanda kehamilan yang kau miliki waktu itu?"

Hyunjin mengingat kembali saat dirinya bertanya kepada Jeongin tentang perihal tanda-tanda kehamilannya.

Untung saja Jeongin tidak seperti yang lainnya, yang akan mendesak kenapa Hyunjin menanyakan hal itu.

Awalnya Hyunjin tidak menyadari jikalau ia sedang mengandung, tapi suatu hari ia merasakan pusing dan mual di saat bersamaan dan perasaan yang tidak menentu, Hyunjin takut jika itu adalah tanda-tanda heat nya akan datang, maka ia pergi menemui dokter.

Tapi alangkah terkejutnya dia, karena dokter itu mengatakan kalau dirinya sedang hamil, kehamilan yang sudah berumur dua minggu.

Perasaan Hyunjin sungguh kalut, ia hanyalah seorang omega resesif untuk bisa hamil kemungkinannya sangat sedikit, tapi ia menyadari jika dirinya memiliki rahim omega bisa saja itu terjadi.

Kepalanya menjadi tambah pusing, ia tidak tau harus bagaimana. Terlebih lagi ia tidak tau di antara Changbin dan Felix siapa yang sudah melakukan itu kepadanya.

Pikiran Hyunjin hanya satu ia harus pergi, pergi dari kehidupan mereka. Ia tidak boleh merusak dan masuk terlalu jauh kedalam hubungan itu.
Biarkan dirinya menjadi sedikit egois demi kebahagian mereka berdua.

Jika saja Hyunjin mau dia ia bisa mengugurkan anak yang ada di dalam kandungannya, tapi Hyunjin tidak akan melakukannya. Entah kenapa ia ingin mempertahankan anak itu. Walaupun ia tidak tau siapa ayah dari anaknya.

Beruntungnya Hyunjin masih berhubungan baik dengan Junhong, tidak ada kata berpisah di antara mereka berdua, hanya saja saat itu Junhong sedang melaksanakan tugas wajibnya.

Sejak awal Hyunjin selalu berkirim kabar melalui surat dengan Junhong.

Hyunjin menceritakan dirinya yang masuk ke dalam hubungan mereka, Junhong yang membaca surat dari Hyunjin merasa iba. Karena Hyunjin seperti terperangkap didalam belenggu.

Lalu Hyunjin juga mengabari Junhong kalau ia sedang hamil, ia bahkan mengirimkan hasil usg kadungan yang baru berumur dua minggu itu.

Junhong menghela nafasnya saat membacanya, tapi kemudia ia begitu bingung saat Hyunjin memintanya untuk kabur.

Saat itu lah, waktu Junhong diberikan waktu libur musim gugur selama 4 hari ia memanfaatkan itu untuk membantu Hyunjin.

"tunggulah aku dalam dua bulan lagi, jaga kesehatanmu dan bayimu Hyunjin"

Selama dua bulan sambil menunggu Junhong, Hyunjin pergi ke rumah neneknya. Walaupun neneknya sudah tidak ada lagi di sana, Hyunjin menjalani harinya sendirian dirumah neneknya.

Terkadang orang tuanya mengunjungi dirinya, memberikan beberapa lauk pauk untuk Hyunjin makan dan simpan. Karena jarak antar rumahnya dan rumah nenek agak jauh.

you can't resist it ▪︎ ChangJinLix ▪︎ Changbin Hyunjin Felix || Warning 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang