13

35 5 31
                                    

Changbin memandangi Felix yang sedang asik memeluk Hyunjin.

"Lixie kenapa kau selalu menempel seperti anak kera kepada Hyunjin?"

"kalau iri bilang saja" ledek Felix, Hyunjin tertawa ia bahkan memegang perutnya karena geli dengan perkataan Felix.

Bangchan yang duduk tidak jauh dari ketiganya, memperhatikan mereka.

"Chan hyung, boleh aku bicara denganmu sebentar?" Tanya Hyunjin.

"iya, tapi tunggu sebentar lagi ya" Bangchan masih sibuk mengotak-atik laptopnya, setiap kali ia menekan tombol keyboard di laptop itu begitu mengganggu Seungmin yang sedang menyenderkan dirinya di sofa ruang studio dance itu.

Ia duduk di samping Bangchan tetapi ada sedikit jarak di antara mereka.

Bangchan kesal, ia kesal kepada Seungmin. Tapi entah kenapa ia tidak bisa marah kepada Seungmin.

Bangchan bertindak seperti anak kecil, kelakuannya kadang membuat Seungmin jengkel.

Walapun tidak menunjukkannya secara langsung, tapi ia melakukan tindakan kecil yang benar-benar menjengkelkan.

"Jisung, temani aku ke toko mainan" ucap Seungmin, ia memutar badannya menghadap Jisung yang sedang asik memakan ice cream.

"tiba-tiba sekali?"

"aku hanya ingin membelikan ponakan ku yang ada disini, walaupun dia belum lahir" Seungmin menunjuk perut Jisung yang sedikit buncit. "dan juga untuk Jeongin, Minho hyung tidak boleh ikut"

Minho berdecih, "dasar mong". Minho mengusap bibir Jisung menggunakan jempolnya yang belepotan oleh ice cream. "kenapa kau makan selalu seperti ini hmm?"

Jisung tidak menjawab ia malah melanjutkan menikmati ice creamnya.

Jeongin sendiri sedang mengambil cuti, ia harus beristirahat untuk memulihkan kesehatannya.

Felix menggenggam tangan Hyunjin, menautkan jari mereka, ia lalu tersenyum.

"Lix apa kau sudah bosan denganku?"

Felix menoleh kepada Changbin, "tidak".

"kenapa kau mengabaikanku, apa Hyunjin menjadi prioritas mu sekarang?" Changbin menaikkan nada bicaranya, semua yang ada di ruangan itu sempat terkejut dengan suara Changbin.

"apakah kau cemburu aku lebih banyak menghabiskan waktuku bersama Hyunjin sekarang?" Felix menyipitkan matanya memandang Changbin, ia mantap Changbin dengan sinis.

"sudah, ada apa dengan kalian berdua?!" Hyunjin menengahi pertengkaran keduanya. "kalau kalian seperti itu lagi, aku akan pergi" lalu Hyunjin melepaskan tautan tangannya dengan Felix.

Hyunjin menaikkan alisnya, ia bangkit dari duduknya, berdiri dihadapan Changbin dan juga Felix. Ia mulai menunjuk Changbin, "kembali berbaikkan dengan Felix!" kemudian Hyunjin menunjuk Felix, "dan kau juga berbaikkan dengan kekasihmu itu".

Felix menggeleng, "tidak mau".

Changbin mendorong Felix, sehingga Felix terjatuh ke lantai. Ia tidak mendorongnya dengan kuat, hanya saja Felix jatuh begitu saja karena tidak kuat menahan tenaga Changbin.

"yaaak! Changbin hyung!!!!!!!!" teriak Felix.

"ups maaf" Changbin tertawa mengejek Felix.

Hyunjin jengah melihat keduanya, ia menarik tangan Felix. Membantu Felix berdiri.

Tapi Felix mencari kesempatan dengan cara meneluk leher Hyunjin, mencium bibir Hyunjin saat itu juga.

"ewwwh" Seungmin bergidik melihat opera sabun yang mereka ciptakan. Melihatnya saja sudah membuat bulu kuduknya berdiri.

you can't resist it ▪︎ ChangJinLix ▪︎ Changbin Hyunjin Felix || Warning 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang