11

30 5 45
                                    

Awalnya tidak ada yang pernah mengira akhir dari semuanya seperti itu.

Saat langkah kakinya berpijak pada satu tempat ia dikejutkan dengan kejadian yang membuatnya begitu marah.

Bukan hanya satu pukulan yang ia layangkan dipipi pria itu. Tetapi bertubi-tubi.

Tubuh pria berambut hitam yang lebih kecil darinya meringkuk ketakutan, tatkala keadaan disekitarnya begitu tidak sedap dipandang mata.

"t-tidak Ch..Changbin hyung hiks"

Satu pukulan terakhir ia layangkan dan itu membuat pria yang terkena pukulan tidak sadarkan diri.

Aura disekitarnya begitu hitam pekat, kemarah itu begitu memuncak. Siapa saja akan terintimidasi jika berada disekitarnya.

Matanya memancarkan kemarahan.

"Yang Jeongin!"

Jeongin yang namanya disebut semakin ketakutan, ia meringkuk menyembunyikan dirinya.

Air mata semakin deras membanjiri pipinya, "hiks—hyung"

Tubuh Jeongin yang sudah dipenuhi dengan tanda kemerahan di beberapa bagian tubuhnya, tanda bekas gigitan pun juga sangat ketara disana. Dan darah bercampur sperma menetes di sofa yang ada dibawahnya.

Dengan kasar Changbin mengusap wajahnya sendiri, ia sungguh miris melihat keadaan Jeongin.

"berhenti menangis, ada hyung disini" ucapnya lembut mencoba menenangkan Jeongin.

Changbin mengambil baju Jeongin yang tergeletak di lantai, baju itu bahkan sudah rusak karena seperti di tarik paksa.

Lalu Changbin mengeluarkan ponselnya, menghubungi seseorang. Ia menatap kembali Jeongin.
"mereka akan menjemputnya"

Selang setengah jam kemudian mereka yang menjemput pria itu sudah berada di tampat Changbin dan Jeongin berada. Yaitu asrama Jeongin dan Hyunjin.

Jeongin sudah berpakaian dengan di bantu Changbin.

"maafkan aku, aku tidak tau jika anak ini akan berbuat keji seperti itu"

Changbin menatap Yeonjun yang sedang berdiri dihadapannya, sedikit mendongak karena lebih rendah dari Yeonjun. "bukannya Beomgyu itu kekasihmu?"

Yeonjun tertawa canggung. "kalau dia kekasihku, apa dia berani melakukan itu?"

Yeonjun malah bertanya balik kepada Changbin, Changbin hanya mengangkat bahunya.

Kini Yeonjun gantian menatap Jeongin yang ada di samping Changbin, lalu membungkukkan tubuhnya.

"Jeongin, aku minta maaf atas kesalahan Beomgyu"

Lidah Jeongin terasa kelu untuk membalas ucapan Yeonjun, ia hanya menatap Yeonjun dalam diam.

Memahami situasi yang ada Changbin pun menepuk bahu Yeonjun. "sebaiknya urus Beomgyu dulu, kita akan bicarakan ini lagi nanti"

Yeonjun mengangguk, ia berpamitan kepada Changbin dan Jeongin. Menyusul teman-temannya yang sudah membawa Beongyu ke rumah sakit, mungkin.

Seperginya Yeonjun, Changbin menyuruh Jeongin agar beristirahat. Ia sendiri pun merasakan sakit di tangannya, apalagi baru kali ini ia memukul seseorang seperti itu.

Jeongin menurut ia pergi kekemarnya sendiri, Jeongin tidak juga menyuruh Changbin agar menemaninya.

Hanya saja Changbin berinisiatif sendiri tinggal di asrama itu. Apalagi Hyunjin sedang keluar negeri bersama Felix.

you can't resist it ▪︎ ChangJinLix ▪︎ Changbin Hyunjin Felix || Warning 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang