"Jokooo..."
Baru saja melewati gerbang sekolah, sudah ada yang memanggilku.
"Eehh curut." celaku.
Yang memanggilku ternyata Saraf, teman baik ku dari SMP. Kita sudah sepakat untuk melanjutkan sekolah disini.
"Anying, ko nembe butul apa ?" (Anying, kamu baru nyampe apa ?) tanya Saraf.
"Lah weruhe si." (Lah liatnya gimana) jawabku malas.
"Ahh, ora bisa di ajak basa-basi ko lah." (Ahh, ngga bisa di ajak basa-basi kamu lah) jawabnya.
"Bodo amat !"
Seperti sekolah pada umumnya, murid baru wajib mengikuti MOS. Hal yang paling membosankan dan menyebalkan, karena kita akan di suruh membawa barang-barang di luar nalar.
Setelah upacara penyambutan murid baru selesai, kita akan di bagi menjadi 6 kelompok. Aku berada di kelompok terakhir, dimana aku akan menempati Kelas F.
Setelah masuk kelas dan duduk, aku melihat teman-teman baruku satu persatu. Sungguh tidak ada yang menarik sama sekali. Kedepannya pasti bakal lebih membosankan.
Setelah beberapa saat, datang 3 orang anggota pengurus OSIS yang akan menjadi pendamping kelas ku.
Mata ku tiba-tiba segar kembali, dimana ada satu Kakak OSIS yang cukup menarik. Dia tinggi, putih, tapi sayang kurus. Tapi kata bapak, kalo orang kurus itu kebanyakan kont*lnya panjang dan gede.
Ingat dengan kata-kata bapak tersebut, aku semakin bersemangat untuk mencicipi kont*lnya saat ada kesempatan.
Kulihat dia tersenyum manis lalu berbicara.
"Nanti yang namanya di panggil tolong berdiri ya !" perintahnya.
"Baik Kak."
***
Hari pertama MOS pun selesai tanpa ada yang spesial. Yang ada malah hanya tugas membawa barang-barang yang aneh se-abreg.
🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Bapak dan Desaku Yang Indah
Short StoryCERITA SEBELUMNYA DI HAPUS !!! Perkenalkan aku Joko, aku seorang anak petani desa. Aku tumbuh dan besar di sebuah desa di bawah kaki gunung yang asri. Aku hidup dengan keluarga yang sangat hangat walaupun penuh kesederhanaan. Aku punya 2 saudara yai...