Bagian 3

2.2K 50 0
                                    

Malam ini udara benar-benar sangat dingin. Diluar juga hujan deras mengguyur disertai petir, membuat suasana semakin mencengkam.

Joko yang ketakutan pun semakin meringkuk dibalik selimutnya. Tangannya juga sibuk memeluk badan bapak yang hangat.

Seperti biasa Joko masih tidur dengan bapak dan ibu. Posisi Joko ada ditengah, diapit bapak dan ibunya.
Terlihat bapak dan terutama ibunya sudah pulas tertidur. Mungkin efek kecapean dari mengurus sawah sepanjang hari. Membuat mereka tidur dengan nyenyak sekali.

Lain halnya dengan Joko, dia belum bisa tidur akibat takut dengan petir.

Keadaan di dalam kamar remang-remang, sesekali kilatan petir membuat terang keadaan kamar.
Dalam keadaan itu, Joko bisa melihat sarung yang digunakan bapak membentuk tenda.
Bapak biasa tidur hanya menggunakan sarung, tanpa celana dalam maupun baju.

Joko yang melihat bahwa kont*l bapaknya tegang, langsung memegangnya dari luar sarung, kont*l bapak begitu keras dan hangat digenggaman tangan Joko, mungkin akibat cuaca yang dingin kont*l bapak jadi bangun.

Diremas-remas kont*l bapaknya sampe berkedut indah. Joko yang melihat hal itu, tertawa kecil. Menurutnya hal itu lucu baginya, dan sedikit menghilangkan rasa takut dari petir yang terus mengamuk.

Lalu Joko membuka ikatan pada sarung bapak dan diturunkan sampai batas lutut. Dan jeng-jeng, terpampanglah kont*l bapak yang menjulang tinggi.

Kemudian Joko tiduran diperut bapak, sambil tangannya mengocok kont*l bapak yang sudah sangat keras. Lalu, Joko menjilati kepala kont*l bapak yang mirip seperti jamur. Jilatan lidah Joko memutari kepala kont*l bapak, lalu lidah Joko menjilati lubang kencingnya. Setelah puas menjilati bagian kepala kont*l bapak, lalu Joko berpindah menjilati batang kont*l bapak yang berurat. Peler bapak pun tak luput dari jamahan tangan Joko.

Lalu dalam sekali hap, Joko memasukan kont*l bapak ke mulutnya. Di hisap kont*l bapak dengan kuat sambil lidahnya bermain di kepala kont*lnya.

Hal itu membuat bapak terbangun, di akibatkan ada rasa hangat di bagian kont*lnya. Terlihat samar-samar oleh bapak bahwa Joko yang sedang menghisap dan memainkan kont*lnya.

"Aahhh, ahhh, sss." erang bapak.

Bapak mengerang dengan melihat ke arah istrinya, takut bangun lalu kaget melihat anaknya sedang menghisap kont*lnya.

Lalu bapak memegang kepala Joko dan menggerakannya agar lebih cepat. Joko yang kaget kepalanya dipegang, lalu menghentikan hisapannya dan melihat ke belakang. Terlihat bapaknya sedang mendesah tertahan dengan mata yang tertutup.

"Anget ora pak?" (Hangat ngga pak?) tanya Joko.

"Mmhhh, koloh maning jok !" (Mmhhh, hisap lagi jok !) perintah bapak.

Joko menghisap kembali kont*l bapak dengan semangat. Kini posisi Joko berada diatas badan bapak. Sehingga bagian pant*t Joko persis di depan muka bapaknya.

Bapak yang gemas melihat pant*t Joko yang bulat dan mengkal, lalu meremasnya dengan halus. Terasa empuk sekali pant*t Joko di tangan bapaknya.

Mendapat perlakuan dari bapaknya, membuat Joko ikut mengerang juga.

"Mmhhh, bapak."

"Sssttt, aja brisik mengko ibune tangi." (Sssttt, jangan berisik nanti ibu bangun) tegur bapak.

Joko mengabaikannya dan terus mengerang sambil mulutnya tetap menghisap kont*l bapak.

Lalu celana Joko dilepas oleh bapak. Mata bapak melotot melihat pant*t Joko yang putih, mulus, halus dan sangat indah. Bapak tambah semangat meremas-remas pant*t Joko. Lalu dibuka belahan pant*t Joko, dan terlihat lubang pant*t Joko yang berwarna merah muda.

Tanpa menunggu lama, bapak lalu menjilati lubang pant*t Joko yang sangat menggoda tersebut. Di jilatinya dengan sangat buas lalu disedot-sedot oleh bapak.

Desahan Joko semakin kuat, dia merasakan geli dan hangat dibagian lubang pant*tnya.

Permainan antara bapak dan anaknya tersebut pun makin panas. Di tengah desahan nikmat Joko dan bapaknya, tiba-tiba ibu bergerak.
Hal itu membuat Joko dan bapaknya berhenti.

Ibu berguman lalu bergerak . . . . .







🌻🌻🌻

Bapak dan Desaku Yang IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang