9

63 7 0
                                    

The Husband that isn't a Husband.
.
.

.
.
.

Pagi ini, Jungwon terbangun dari tidurnya. Dia menyadari bahwa dia berada di kamar lain, yaitu kamar milik Ni-ki.

"Aku dikam- aisst..!" Jungwon tak sempat bertanya kepada dirinya sendiri, rasa sakit+perih terus menyerang belakangnya ketika dia mencoba untuk duduk.

Baju baju berantakan di lantai, menyadari bahwa dirinya juga tidak berpakaian, otaknya terus menyerangnya dengan ingatan tragedi tadi malam.

"Sudah bangun, baby?" Jungwon langsung melihat kearah sumber suara itu, itu Ni-ki. Dia baru saja keluar dari kamar mandi, memperlihatkan separuh badannya yang tidak ditutupi dengan handuk, Jungwon yang melihat suaminya begitu terus membuang pandangannya, wajahnya memerah. Oh tidak.. Jungwon masih tergila-gila akan hal itu.

Ni-ki yang melihat reaksi istrinya itu hanya tertawa kecil "Hey baby.. tidak perlu malu, lagipula aku melihat semua itu tadi malam. Kau juga sudah melihat naga kecilku.." sambil tangannya memegang bahagian bawahnya.

Bisa dibuat gila, Jungwon terus memeluk tubuhnya sendiri, berusaha menutupinya setelah mendengar ucapan suaminya. Dia menyadari bahwa Ni-ki sedang menatap seluruh tubuhnya yang hampir dipenuhi tanda merah, hasil ciuman agresif Ni-ki.

Wajahnya kembali memerah, seakan tomat yang segar. Sungguh dia tidak menyangka hal yang selama ini dia hindari bisa membuatnya diam mematung, bahkan dia tidak mampu bergerak, apalagi berjalan bisa saja dia terjatuh.

Ni-ki kembali menertawakan istrinya, dia tidak bohong, istrinya sangat lucu. Sudah seperti anak kecil yang pertama kali merasakan malu.

Kemudian dia menghampiri istrinya yang berusaha untuk mengelak darinya.

Jungwon sendiri, sedang berusaha untuk berdiri, sungguh Jungwon ingin mengutuk dirinya sendiri karena menjadi sangat lemah. Apa boleh buat, dia memang dilahirkan untuk menjadi pihak bawah.

Ni-ki yang melihat itu, dia langsung bergerak dan mulai menggendong istrinya ala koala. O-oh, sepertinya dia lupa kalau istrinya dari tadi malam tidak berbusana, karena sedari tadi selimut menutupi bahagian bawah istrinya, dia jadi ereksi.

Jungwon seketika terdiam. Dia sangat malu "K-kak.. turunin aku.. please?" Jungwon berbisik tepat ditelinga Ni-ki yang membuatnya merinding.

"No, kitten. We have to get you showered first. Kalo kakak nurunin kamu, memangnya siapa yang akan mandiin kamu?" Bujuknya supaya sang istri mendengar.

"Tapi.. aku malu.."

"It's alright baby.. kita sudah jadi suami-istri sayang, apa kamu lupa? Jadi ini bukanlah sesuatu yang ilegal." Ni-ki lalu berjalan memasuki kamar mandi dan mulai meletakkan Jungwon di bathtub.

"Mau mandi sendiri apa kakak bantu hmm?" Tanya Ni-ki, memastikan jika istrinya bisa atau tidak.

"G-gapapa kak.. aku b-bisa sendiri.." bisik Jungwon, dia sungguh tidak bertenaga sejak dia bangun dari tidurnya.

"Makanya lain kali jangan lari.. whatever happens, you'll never getting away from me little kitten." Ucapan Ni-ki barusan membuat Jungwon merinding.

"Yasudah, kalau begitu biar kakak yang siap kan sarapan mu. Bibi Acha sedang libur." Ucap Ni-ki, kemudian mengecup pipi istrinya dan pergi.

'Akhirnya..' batin Jungwon.


































Switch. | NikwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang