12

133 25 4
                                    

.

.

.

.

.

" apa kalian mau mencoba masuk kedalam boneka ini?" tanya Alaric pada keekpat spiritnya sebelum tidur

"sayangnya itu tidak bisa tuan ku" - Nari

"kenapa?"

"itu karena kita sudah keluar dari sana, ibaratnya kami sudah lahir kedunia ini. jadi kami tidak bisa masuk kembali kedalam tempat kami di kembangkan" -Ayu

"aku tidak mengerti beberapa kata, tapi aku mengerti garis besarnya. jadi dengan kata lain boneka ini seperti rahim ibu kan? dan ketika aku terlahir kembali ke dunia ini, kalian juga ikut lahir dan menemani ku kan?"

"ya tuan ku" - Nari

"ah.. tidak masalah kalo begitu, kalian semua kembalilah ketubuhku dan istirahatlah"

"baik tuan"

keempat spiritnya pun kembali ke tubuhnya, dan kini tersisa Alaric yang sendiri di kamarnya

"Ala!!! Kakak datang untuk tidur bersama mu"

Ternyata kesendirian itu tidak bertahan lama

"Ah, kak Lucas" sapa Alaric

Lucas pun tersenyum dan langsung naik ke kasur Alaric "sekarang kakak akan tidur bersama mu, jangan takut oke? Kakak akan menemani mu"

Mendengar itu Alaric malah tertawa

"Kenapa kamu tertawa? Apa ada yang lucu?" Tanya Lucas yang kebingungan

"Tidak apa kok, hanya ingin saja"

"Kamu aneh Ala, tapi tidak apa"

"Oh tentu, aku ini adik kakak, jadi jika kakak menganggap ku aneh maka kakak juga aneh" jelas Alaric

"Kamu ini ya, rasakan ini" Lucas langsung menerjang Alaric dan mulai mengelitik nya yang membuat tawa renyah Alaric terdengar kembali

"Hahahhah hentikan! Hahahhaha aku kalah"

"Hahhaha rasakan serangan ku ini, cyattt"

"Tidak akan ku biarkan begitu saja!! Rasakan pembalasan ku!!" Dengan cepat Alaric langsung menerjang balik Lucas sampai membuat nya tiduran di kasur

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan lagi, Alaric langsung membalas semua ya

"Hahahhahah aduh, saya minta ampun pada pangeran"

"Tidak semudah itu ~ rasakan ini"

"Ah! Tidak~ " Lucas pun memperagakan seseorang yang sudah mati yang akhirnya membuat Alaric melakukan berhenti balas dendam nya

"Hahhahah aku yang menang" ucap Alaric dengan bangga

Sementara itu, Lucas terus menahan tawa melihatnya

"Baik-baik waktunya untuk tidur!!" Lucas langsung mengendong Alaric dan melemparnya ke kasur

Setelah target dalam posisi, Lucas langsung memberikan selimut untuk adik nya

"Waktunya tidur"

"... Tidak semudah itu"

"Lalu? Ala mau apa?" Tanya Lucas

"Hm... Entah, tapi yang pasti aku masih sangat bersemangat" jelas Alaric sambil menunjukan seperkecil otot nya yang ada di tangan

"hmm.. apa ya.. ah coba kamu angkat tangan mu" Alaric pun melakukan apa yang di suruh "sekarang kamu gerakan tangan selama itungan 20"

The Spirit Controller [Setiap Hari Rabu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang