24. Ada Yang Lain

126 18 1
                                    

Nike menghentikan laju kereta dorong, terpaku melihat kelakuan dua orang yang secepat kilat menghanguskan hatinya. Apinya begitu besar dan cepat membakar hingga tak sempat lagi lari menghindar. Nike merasa dirinya sudah menjadi arang dengan bara yang panas.Jendela kaca itu bening, jernih mempertontonkan dua tubuh bergumul di ranjang dengan sprei satin yang kusut.

Tubuh Nike menggigil, pandangan matanya tak bisa dia kontrol ke tempat lain selain ke jendela kaca itu. Lehernya terasa kaku, tenggorokannya kering dan seluruh sendi lemas. Tangannya mencengkram kereta dorong, seolah jika tak berpegangan tubuhnya akan jatuh berkeping-keping. Hatinya sudah.

Disisa kesadarannya dia mendorong paksa kakinya pergi dari situ. Sebenarnya dia tak tahu pergi ke mana, dia berjalan saja memasuki rumah. Ketika sampai di ruang makan tangannya menyambar segelas air di atas meja, tidak peduli lagi gelas itu bekas minum siapa, dia hanya ingin membasahi kerongkongannya yang kering. Tetapi air yang diminumnya itu seolah keluar lagi melalui matanya.

"Tidak, aku tidak boleh menangis!" Suaranya tidak keluar, tercekik di tenggorokannya.

Nike mengisi kembali gelasnya yang kosong, meneguknya tanpa bernapas. Setelah habis, dia termenung di depan dispenser galon, merasakan degup jantungnya perlahan-lahan kembali normal. Dia menarik napas sambil memejamkan mata.

"Kamu tidak bisa lakukan ini. Aku gak terima, Mas." Bisik hati Nike.
Nike memindahkan baby Ziel ke boxnya. Hatinya yang pedih menatap bayi manis yang sedang tidur. "Tega sekali papamu, dik." Baby Ziel hanya diam dan pulas.

.....

Lanjutannya sampai tamat ada di Karyakarsa..
Sila meluncur ke TKP guys.

Ini linknya:
https://karyakarsa.com/Yannilangen/sang-model

SANG MODELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang