Cuplikan
Selengkapnya sila meluncur ke KK
***.
..
Ketika Aby membuka pintu kamar, Nike berdiri persis di depan pintu kamar. Matanya sempat melirik ke dalam, melihat Lenz masuk ke kamar mandi. Lenz tidak melihat Nike, separuh tubuhnya sudah melewati pintu.
"Ada apa, Nike?"
"Baru saja akan mengetuk." Nike sempat tergagap, namun dia segera menguasai diri. "Stok Asi di mesin menipis."
"Tapi baby Ziel tidur."
"Maksud saya, untuk berjaga-jaga saja."
"Ya, saya juga lupa mengeceknya semalam, biar saya ambilkan di freezer." Aby kembali ke kamarnya tanpa menutup pintu,Nike terpaku melihat kekacauan di atas ranjang. Pertempuran hebat baru saja terjadi, begitu dia melihat bra terjuntai di pinggir ranjang. Nike menggerutu dalam hati, betapa hebat segala sesuatu yang dilihatnya: pertempuran hebat, kamar yang ditata hebat dan warna cat yang hangat adalah paduan sempurna untuk bercinta. Angannya melayang pada kamar hotel bertahun-tahun lalu, sebelum rumah yang ditempatinya saat ini. Kamar hotel itu tak kalah nyaman dengan kamar ini, dan disewa untuknya selama berbulan-bulan. Nike mencibir, merasa dia tidak pernah membiarkan ranjangnya berantakan, sehebat apapun pertempuran yang terjadi di atasnya. Dia akan buru-buru membereskannya dengan keringat yang belum kering, sebelum kekasihnya keluar dari kamar mandi. Dia tidak akan membiarkan rambutnya kusut seperti penampilan Abby barusan. Kekasihnya tak pernah bertelanjang dada masuk ke kamar mandi — selalu rapi dan cepat-cepat mengenakan polo shirt begitu selesai bercinta. Kekasihnya seorang yang senantiasa menjaga penampilan — parlente. Lain sekali dengan sosok yang baru saja masuk ke kamar mandi tadi. Dia seperti sosok pria yang lain, Aby telah mengubahnya.
Tapi wangi kamar ini begitu berbeda, yang dimaksud bukan wangi pengharum ruangan, tetapi wangi khas sebuah ruangan. Beberapa jenis kamar mengeluarkan aroma kayu, atau logam atau perpaduan jejak aroma keringat yang menempel padanya. Seperti kamar hotelnya dulu, aromanya khas, perpaduan aroma keringatnya dan keringat kekasih, seperti wangi jerami yang baru terkena hujan. Kamar Aby samar-samar aroma alpukat. Tak ada pohon alpukat di luar kamar itu, datang dari sensor di otaknya, sesuatu yang tidak bisa dijelaskan.
Perasaannya dipenuhi cibiran melihat betapa cerianya Aby hari ini. Aby seorang yang optimis, orang yang optimis biasanya memang ceria, tetapi cerianya hari ini nampak lain. Wajahnya lebih bercahaya dan tampak tersenyum meskipun bibirnya tidak tersenyum. Nike terus memperhatikan penuh selidik ketika Aby sibuk di dapur menyiapkan dua piring flat. Dia tampak riang memegangi nampan berisi dua menu, berjalan riang masuk ke kamarnya lagi. Nike merasakan dadanya sesak.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG MODEL
Mystery / ThrillerAby pikir telah mengakhiri karir modelnya dengan sempurna setelah dinikahi Pengusaha sukses, tapi seorang wanita cantik terbunuh setelah Aby mencurigai wanita itu ada hubungan rahasia dengan suaminya.