Old Beast Wife

16. Doubt

--------𓆩Old Beast Wife𓆪--------

"Paman pernah punya kekasih."

Avy terdiam. Tangan kanannya berlabuh di pinggangnya sementara tangan lainnya memijat dahi. Wajahnya menunduk hingga tiba-tiba tubuh gadis itu bergetar. Tertawa.

Mengundang tatapan bingung dari sang Putra mahkota.

"Ku pikir kau akan mengatakan sesuatu yang setidaknya penting," kekeh Avy.

"Hampir semua orang juga punya mantan kekasih."

Avy tersenyum sinis menyadari Arthur tak puas akan reaksi yang ia tunjukkan.

"Aku juga punya, mantan kekasih yang tak hanya meninggalkanku sendirian dan kebingungan di altar tapi juga melemparku begitu saja untuk menikah dengan pria yang tak ku kenali sama sekali!"

Arthur, "..."

"Tapi sisi baiknya, aku memiliki Old Man sekarang." Avy tersenyum.

Gadis itu melihat kedua tangan Arthur mengepal. Avy lanjut tertawa, merasa konyol.

"Kau sangat gigih untuk membuatku memulai pertengkaran dengan suamiku, Putra Mahkota. Semua itu masa lalu. Sosok yang akan menemani masa kini dan masa depan sang Beast adalah aku." Ujar gadis itu angkuh dan sedikit melebih-lebihkan.

Avy sendiri tak yakin akan tahan bertahun-tahun dengan Old man yang masih tak mau mengalah perihal selimut.

Pria bersurai emas itu terkekeh pelan. 

"Masa lalu? Ku rasa tak begitu."

Senyum yang perlahan terbit di wajah sang putra mahkota membuat Avy merasa tak nyaman. Namun Avy masih mempertahankan sikap acuh tak acuhnya.

"Kau tau lonceng kembar yang tergantung di pangkal pedang Cerberus?"

Avy mendengus. Tentu saja ini pertanyaan retoris.

"Bahkan bayi baru lahir pasti tau lonceng kembar Cerberus sang Beast."

Lonceng ini bagai burung gagak yang memperingatkan kematian yang akan datang pada siapapun yang sial karena telah berurusan dengan sang Beast.

"Tentu saja semua orang tau, ini sudah seperti identitas unik paman.." tukas Arthur, terputus sejenak.

Senyum pria itu semakin melebar, seolah mencemooh Avy. "Namun kau mungkin tak tau lonceng kembar itu pemberian orang lain."

Avy tertegun.

"Lonceng kembar itu diberikan oleh mantan kekasihnya."

Tak pernah Avy duga Arthur memberikan sebuah informasi yang cukup mengguncang dirinya. Sejenak Avy tampak kebingungan, namun perlahan gadis itu kembali mengendalikan emosinya.

"Cukup mengejutkan," puji Avy jujur.

Arthur terus memasang senyum kemenangannya. Merasa begitu puas setelah berhasil membeberkan masa lalu Keir yang jarang diketahui orang lain.