Chemistry Camp

51 12 10
                                    

Ketika Sunghoon mengendarai sepeda motornya memasuki area pantai, keadaan terlihat tenang, pantai itu tidak ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Ketika Sunghoon mengendarai sepeda motornya memasuki area pantai, keadaan terlihat tenang, pantai itu tidak ramai. Hanya ada teman-teman club musiknya saja yang baru keluar dari bus dan keenam teman Sunghoon yang sudah datang lebih dahulu dengan sepeda motor mereka. Sunghoon segera memarkirkan sepeda motornya disebelah sepeda motor teman-temannya yang lain. Beberapa mahasiswa lain terlihat bermain di tepi pantai, panitia acara terlihat mempersiapkan tenda di tepi pantai itu. Wony meregangkan tubuhnya yang cukup kelelahan setelah perjalanan selama 3 jam itu. Gadis itu membuka ikat rambutnya yang sudah sangat berantakan itu, dia menggigit ikat rambutnya ketika menyisir dan mengumpulkan rambut panjangnya itu sebelum diikat.

 Gadis itu membuka ikat rambutnya yang sudah sangat berantakan itu, dia menggigit ikat rambutnya ketika menyisir dan mengumpulkan rambut panjangnya itu sebelum diikat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunghoon menatap lekat pada wajah cantik gadis dihadapannya itu, Wony terlihat semakin cantik ketika mengikat rambutnya seperti itu. Sunghoon refleks turun dari motornya, lelaki itu mengambil ikat rambut yang tadi Wony gigit, membuat gadis itu mengerjabkan matanya. Tidak hanya itu, Sunghoon juga mengambil alih rambut Wony yang sudah gadis itu kumpulkan untuk diikat. Sunghoon mengikat rambut gadis itu dengan tangannya sendiri.

"Lain kali jangan gitu lagi." kata Sunghoon datar di dekat telinga gadis itu dari belakang hingga membuat jantung Wony berdebar kencang.

Wony beberapa detik mematung dengan perlakuan Sunghoon padanya, "J-jangan apa, Kak?" tanya gadis itu setelah kesadarannya kembali.

"Jangan ikat rambut sendiri lagi." balas Sunghoon, masih dengan posisinya yang berada di belakang Wony setelah dia berhasil mengikat rambut gadis yang memunggunginya itu.

Setelah mendengar jawaban Sunghoon itu, Wony membalik tubuhnya agar bisa bertatapan langsung dengan Sunghoon, gadis itu mengerutkan keningnya, menatap Sunghoon penuh selidik.

"Emangnya kenapa, Kak?" tanya gadis itu lagi.

Sunghoon menatap gadis itu dalam diam cukup lama, rasanya ragu untuk mengatakannya. Jadi, lelaki tampan itu tidak jadi mengucapkannya.

"Cantik." Sunghoon menatap seorang lelaki yang kini berdiri dibelakang Wony yang tengah menatapnya. Wony ikut menoleh ketika mendengar suara itu.

Ada seorang mahasiswa laki-laki yang tidak pernah Wony lihat sebelumnya. Lelaki itu tersenyum ramah pada Wony dan mengabaikan Sunghoon. "Kalau kamu ikat rambut kayak tadi, kamu keliatan lebih cantik." lanjut lelaki itu, seperti bisa membaca isi kepala Sunghoon yang bahkan tak bisa mengucapkan hal itu secara langsung pada Wony.

Wony menatap lelaki di depannya itu tak suka, orang gila mana yang dengan percaya diri memuji seseorang yang bahkan tidak pernah melihat keberadaannya sebelum hari ini itu. Wony setengah takut juga melihat lelaki itu. Sunghoon menarik tangan Wony pelan, membawa gadis itu ke balik punggungnya. Sunghoon kembali menatap lelaki dihadapannya yang terus saja memperhatikan Wony walau sudah dia sembunyikan di belakangnya.

"Lo mau apa, Hyuka?" tanya Sunghoon datar.

"Ck!" Hyuka berdecak, "Bener ternyata," lelaki itu melangkah mendekati Sunghoon kemudian setengah berbisik, "Ada yang jagain."

Sunghoon mendorong tubuh lelaki itu kuat hingga mundur beberapa langkah, sontak hal itu membuat beberapa mahasiswa lain yang tak jauh dari mereka menoleh penasaran. Tak terkecuali teman-teman Sunghoon yang sudah berjalan kearah mereka.

"Santai dong, kayak udah punya lo aja." lanjut Hyuka sambil tersenyum miring.

Sunghoon maju dan menarik kerah baju lelaki itu kuat, membuat Wony panik setengah mati, gadis itu menarik lengan Sunghoon yang lain.

"Kak, udah..." lirih gadis itu, baru kali ini dia melihat Sunghoon marah seperti sekarang.

Teman-teman Sunghoon yang sudah hafal dengan lelaki tampan itu sudah berencana akan segera menarik tubuh Sunghoon namun sebelum mereka sampai, Sunghoon sudah melepaskan kerah baju Hyuka. Hal itu membuat keenam teman Sunghoon saling bertatapan, itu bukanlah hal yang sering terjadi. Seorang Sunghoon berhenti dengan sekali bujukan saja? Apa Sunghoon sudah bisa mengendalikan emosinya? Atau justru Wonylah yang mengendalikan emosi Sunghoon?

Hyuka kembali memancing emosi Sunghoon, dia mendekat kearah Wony yang berada disebelah lelaki itu, tangannya terangkat menyentuh ujung dagu Wony.

"Cantik." kata Hyuka sekali lagi sambil melirik Sunghoon sinis. Sunghoon menepis kasar tangan Hyuka yang memegang dagu Wony itu, Hyuka hanya terkekeh kemudian pergi meninggalkan mereka.








Sunghoon duduk di dalam tenda yang berukuran besar itu, tenda itu sengaja dipasang untuk tempat berkumpul seluruh mahasiswa baru club musik dan panitia. Lelaki itu hanya diam sejak tadi, keenam temannya yang sedang mengemaskan barang-barang hanya menatap lelaki itu dari jauh. Sepertinya, sahabat mereka itu sudah banyak berubah semanjak bertemu Wony, gadis yang mereka semua kagumi.

"Kak," panggil Wony pada Riki yang tengah menyusun ranting pohon untuk api unggun malam nanti. Lelaki itu menoleh dan menghentikan kegiatannya. "Kak Sunghoon dimana?"

"Ada di tenda. Masuk aja, nggak apa-apa." kata Riki.

"Oh, oke. Makasih, Kak." balas gadis itu dengan sopan, kemudian berjalan menuju tenda, beberapa kali dia menyapa teman-teman Sunghoon satu persatu sepanjang perjalanan menuju ke tenda itu.

Ketika sampai di pintu masuk tenda, gadis itu sudah bisa melihat Sunghoon yang sedang duduk di pojok. Gadis itu melepaskan sepatunya dan masuk ke dalam tenda. Dia duduk di sebelah Sunghoon yang masih belum menyadari kehadirannya.

"Kak Sunghoon?" panggil Wony sambil menepuk lengan Sunghoon pelan.

Lelaki itu menoleh dan sedikit terkejut karena gadis yang sejak tadi dia pikirkan sudah berada di sebelahnya.

"Mikirin apa, Kak?" tanya Wony pelan.

"Aku anterin pulang aja, ya?" balas Sunghoon membuat Wony melebarkan matanya.

"Kak, kan kita baru nyampe." Wony menatap Sunghoon heran, "Kenapa sih, Kak?"

"Hyuka." gumam Sunghoon namun Wony masih dapat mendengarnya. "Dia itu agak gila." lanjut Sunghoon.

Bukannya takut, Wony malah tertawa mendengar ucapan Sunghoon.

"Kok ketawa?" tanya Sunghoon kesal, dia sejak tadi khawatir namun Wony malah tertawa.

Gadis itu menghentikan tawanya ketika mendapati wajah Sunghoon yang tetap serius itu, dia agak takut. "Kak Sunghoon kan ada disini, kenapa aku harus takut sama yang namanya Hyuka itu?"

Sunghoon menarik napas dan membuangnya, lelaki itu menatap wajah Wony cukup lama, lagi-lagi gadis itu dibuat merona oleh Sunghoon. Kenapa dia suka sekali menatap Wony seperti itu?

Tangan Sunghoon terangkat, mengacak pelan pucuk kepala Wony, kemudian bicara dengan suara yang lembut, "Kalau mau kemana-mana bilang aku, ya? Sebisa mungkin hindari Hyuka. Oke?"

Wony tersenyum kecil, kini giliran gadis itu yang mengacak rambut Sunghoon karena gemas, baru kali ini dia mendengar suara Sunghoon selembut itu. Apa esnya sudah mencair?

"Iya, Kak." balas Wony sambil tersenyum.

" balas Wony sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Let Me In | Sunghoon - WonyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang