Just A Little Bit

65 16 11
                                    

Wony duduk dibalik kemudi mobilnya, mata gadis itu terus bergerak mengikuti gerak Sunghoon yang sedang menaiki sepeda motornya, lalu memakai helm full-facenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wony duduk dibalik kemudi mobilnya, mata gadis itu terus bergerak mengikuti gerak Sunghoon yang sedang menaiki sepeda motornya, lalu memakai helm full-facenya. Langit sudah cukup gelap ketika mereka sama-sama akan meninggalkan tempat parkir kendaraan kampusnya.

Sebelum Sunghoon menghidupkan motornya, dengan gerakan cepat Wony keluar dari mobil dan memanggil nama lelaki itu.

"Kak Sunghoon!" pekiknya, tentu membuat Sunghoon yang duduk diatas motor menoleh pada gadis itu yang kini setengah berlari menghampirinya dengan membawa jaket boombernya yang tadi. "Kak Sunghoon kan naik motor, pakai jaket biar nggak dingin." lanjut Wony ketika sampai di sisi kanan Sunghoon.

Sunghoon langsung menjawab tanpa berpikir lagi, "Nggak perlu, nggak apa-apa." balasnya.

Wony menarik napas dan membuangnya, kemudian ikut duduk di diatas motor itu, di belakang Sunghoon.

"Kamu ngapain?" tanya lelaki tampan itu keheranan.

"Kalau Kak Sunghoon nggak mau pakai jaketnya, aku nggak akan pergi dari sini." ancam Wony.

"Aduh, udah deh, jangan bikin pusing." keluh Sunghoon.

"Kalau nanti masuk angin karena nggak pakai jaketnya, makin pusing lho." saut Wony tak mau kalah.

"Yaudah, kalau aku terima, kamu turunkan dari motorku?" tanya Sunghoon.

"Iya!" balas Wony senang.

Sunghoon mengulurkan tangannya untuk mengambil jaket Wony, gadis itu segera memberikannya. Kemudian gadis itu masih duduk di belakang Sunghoon sampai lelaki tampan itu selesai memakai jaket yang dia berikan. Sunghoon baru menyadari bahwa jaket itu wangi stroberi.

"Oke!" ucap Wony, kemudian turun dari motor Sunghoon. "Hati-hati dijalan ya, Kak. Jangan ngebut-ngebut!"

Sunghoon hanya menatap Wony tanpa menjawabnya, kemudian mengeluarkan motornya dari parkiran dan mengendarainya melewati Wony yang masih berdiri ditempatnya. Ketika agak jauh, Sunghoon menatap spion motornya, Wony masih disana melampaikan kedua tangannya tinggi sambil melompat kecil. Tentu, tidak ada ekspresi apapun dari Sunghoon, dia hanya menatapnya datar.



Sesuai dengan rencananya, Sunghoon sudah sampai di tempat nongkrongnya bersama beberapa teman lainnya. Biarpun Sunghoon itu kaku dan sulit bersosialisasi, selama hidupnya dia berhasil mendapatkan 2 teman dekat yang kini menjadi teman nongkrongnya setiap hari. Nah, dari kedua teman dekatnya itu, Sunghoon juga mendapatkan 4 teman tongkrongan namun tak begitu dekat. Walau mereka punya ruang obrolan bersama di sosial media, Sunghoon bukanlah tipe orang yang aktif membalas pesan.

Jake membuka pintu kulkas yang disediakan diruang tamu rumahnya itu, lelaki itu mengambil sekaleng kopi susu dan melemparnya pada Sunghoon ketika temannya itu memasuki pintu rumahnya, dengan sigap Sunghoon menangkap minuman pemberian sahabatnya itu.

Let Me In | Sunghoon - WonyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang