Tok tok tok
Suara pintu diketuk terdengar di kamar Madelyn yang di siapkan oleh ayahnya saat itu. "Om Idan itu?" Tanya seseorang di dalam kamar, sekeluarga pasti memanggil Zidan dengan Idan.
Tapi tidak ada jawaban, tok tok tok
"Ihh siapa sih?" Perempuan yang sedang menggerutu itu membuka pintu. "Ada ap—"
"IHHH DELYNN KUUU." Teriak nyaring Mbak Anna.
"Halo mbak ku." Madelyn tersenyum.
"Ihh gue kangen banget sama lo, Lyn." Anna memeluknya.
"Mbak, ada sia-" tanya seorang lelaki yang keluar dari kamar itu.
"MBAKK?!!! Astagaa mas kangen loh." Lelaki itu memeluknya.
"Kenapa ga ngasih tau mau kesini sih? Biar kita jemput, gaperlu capek capek." Madelyn tersenyum. "Gapapa dongg biar jadi kejutan." Ujarnya gembira.
"Mana tuh mas Iki sama mas Ion?" Tanya Madelyn mencari cari dua mas nya yang lain.
"Tuh di dalem, lagi tidur loh mbak, habis maen ml 2 jam." Madelyn menggeleng geleng, dua jam? Lama sekali.
"Dasar kelakuan dua mas itu ga pernah berubah." Ia terkekeh.
"Ayo ah masuk ini tuan kamar nya kok dibiarin berdiri." Ajak Anna kepada kedua nya.
Di kamar Madelyn menyimpan paper bag yang berisi tiga kotak. "Nih oleh oleh dari aku, walaupun deket sih sama komplek." Ia berpikir oleh oleh tuh dari daerah tertentu yang di belikan untuk siapa pun di daerah lain.
"UWAWW TERIMAKASII SAYANG KU MUACHH." Anna memeluknya erat.
"Iyaa sama sama mbakkk." Madelyn mengusap punggung mbak Anna yang tengah memeluknya.
"Aku ada kabar baik nih." Kata nya memberi tahu kepada yang lain.
"Apaan tuuu?" Tanya mas Ajan.
"Apaan yaa.. nanti ah nunggu mas Ion sama mas Iki bangun." Perkataan nya justru membuat Anna dan Ajan kepo.
"Nih makan dulu, takut dihabisin duo rakus." Ia terkekeh mengingat ingat nya dulu kala saat duo i itu makan dengan lahap dan berhenti nambah saat ke 3 kali.
"Bener juga."
Tak terasa setengah jam berlalu dan seorang staff mengetuk pintu nya, "assalamualaikum mbak, mas. Pak Zidan menyuruh untuk makan bersama."
Madelyn dan Anna mengangguk, "waalaikumsalam, kami bakal segera ke sana." Staff itu menunduk kecil dan menutup pintunya lagi.
"Heh bangun lo pada, kebo banget dah mirip kukang." Sindirnya.
"Iya iya gue lagi bangun ini." Ucap Iki dan Ion bebarengan.
Kemudian Iki, Ion dan Ajan menyusul dua perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
From One To Infinity
FanfictionJudul ini menceritakan sebuah cinta yang mula nya kosong menjadi tak terbatas. Sebuah hati yang berusaha melupakan dan sebuah hati yang berusaha mencinta. "Est-ce que je t'aime?" -Sadewa "Je ne sais pas." -Madelyn