TANDAI KESALAHAN
"Aduh sakit." Ringis Madelyn saat es yang berada di dalam kain itu menyentuh pipi nya.
"Namanya juga di kompres, mbak." Celetuk Sadewa.
Perkataan Sadewa langsung disinisi gadis itu, "yeuu siapa yang bilang ga lagi di kompres?" Ujar Madelyn heran.
"Terserah mbak aja. Lagi haid ya? Sensitif banget." Tanya Sadewa. Madelyn mengangguk mengiyakan, "biasanya kalo lagi period gitu tuh kebanyakan cewe pasti sensitif banget misal kalo ada yang nabrak tuh rasanya pengen ngejenggut," Madelyn menjedanya. "Tapi kalo aku malah kadang gabisa marah, kalo marah tuh bawaannya lemes. Tapi kadang juga pengen marah, walau gaada yang bikin kesel." Ungkap Madelyn.
Sadewa mengangguk, "bunda saya pun mirip mbak. Soalnya kalo lagi haid tuh kebanyakannya sabar, gabisa emosi." Kata Sadewa yang masih berkutat dengan kompresan.
"Wah, kata orang lain tuh, langka." Cetus Madelyn. Sadewa dibuat terkekeh oleh ucapan Madelyn.
Sadewa mengangguk, "iya sih mbak, emang jarang orang yang sabar di masa period kayak gitu."
Sadewa menatap pipi nya yang berwarna ungu layaknya ubi. "Ya ampun mbak, ini sampe ungu gini. Ga sakit?" Tanya Sadewa ngeri dengan pipi berwarna ungu yang gadis itu alami. Walaupun latihan militernya lebih lebih dibandingkan ini, tetap saja ngeri bagi seorang gadis yang tidak mengerti bela diri.
"Sakit lah pak. Tapi gimana lagi? Nasi sudah jadi bubur, gabisa di ulang lagi." Jawab Madelyn. Ya bagaimana pun ia tidak bisa memutar kembali waktu, mulai sekarang ia harus memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya.
"Kedepannya, kalo mau kemana mana, saya temani. Karena bapak yang nyuruh." Madelyn terdiam sejenak. Ia baru sadar kembali bahwa lelaki tua ini sudah menjadi ajudan nya juga. Pendamping saja sudah protektiv, apalagi ajudan.
"Aduh iya iya, tapi pak Dewa jangan ngintilin aku ya. Nanti malah kaya bodyguard." Gumam Madelyn tertawa pelan.
Sadewa ikut tertawa kecil, "kan saya memang bodyguard mbak, cuman naik tingkat."
"Yaa terserah bapak aja. Pak, ada makanan ga?"
"Ya banyak lah mbak, masa gaada makanan di kertanegara." Sahut sadewa.
"Laper, padahal baru makan. Aku kegendutan ga ya?" Tanya Madelyn tiba tiba. Memang tidak bisa diprediksi tingkah nya.
Lelaki yang ditanyapun menggeleng, "badan kamu udah ideal, jangan stress, jangan ngemil mulu mbak. Ga sehat." Titah Sadewa. Lelaki itu sudah tau pasti kebiasaan buruk gadis di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
From One To Infinity
FanficJudul ini menceritakan sebuah cinta yang mula nya kosong menjadi tak terbatas. Sebuah hati yang berusaha melupakan dan sebuah hati yang berusaha mencinta. "Est-ce que je t'aime?" -Sadewa "Je ne sais pas." -Madelyn