Tuhan menciptakan hambanya untuk bercinta.
Tulang rusukku meraungi ketidakhadirannya, dan apa yang bisa kukatakan jika memang bukan dialah yang diciptakan oleh Tuhan untuk kucinta?
Manusia terlahir dengan takdir mereka yang penuh impian, terseret oleh bayangan, lalu ditenggelamkan oleh pahitnya kematian; malaikat berkata, tak akan ada ketenangan. Benang-benang nasib saling menyapa, kusut ketika pandangan mata kita berjumpa. Ikat aku hingga jari kelingking ini terbelah dan jantungku berhenti berdetak, tapi lagi, bisakah aku melakukan itu saat engkau berdiri di seberang sana?
Bagaimana pun, kita bukanlah hamba Tuhan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lethologica
RandomKumpulan kalimat yang terlintas di pikiranku saat jarum jam menunjuk angka dua belas dan bintang bersinar terang di langit malam tanpa awan. Mungkin kamusku masih terlalu sempit, atau mungkin juga tak semua hal di dunia bisa diberi label khusus. Kar...