S.Coups

158 26 1
                                    

"Apa? Seungcheol? Kamu ingin menikah?"

"Ya."

Perkataan Seungcheol membuat Mingyu menunduk sedih, merasa tak percaya akan perkataan yang baru saja Seungcheol ucapkan.

"Kau mendengarnya, kan? Aku akan menikah di bulan ini. Jadi, stop mengakui diri ku adalah milikmu, aku tujuanmu, aku hidupmu. Aku yakin kau sakit hati mendengar diriku menikah dengan orang lain. Maka dari itu, carilah wanita lain untuk mendampingi m-" Perkataan Seungcheol terpotong saat Mingyu mencengkram kedua pundaknya dengan kuat sampai si manis memekik kesakitan dan tangannya mengepal, siap menghantam si besar yang berada di depannya saat ini.

"Kau bohong, Seungcheol! Jangan bercanda denganku! Kenapa kau lakukan itu padaku? KAU TIDAK INGAT SEMUA PENGORBANAN KU SELAMA INI PADAMU?"

Mingyu benar-benar membentak Seungcheol yang sedang memejamkan matanya dengan erat, sebenarnya ia kasihan melihat Seungcheol ketakutan seperti ini. Tapi Mingyu benar-benar tidak bisa menahan rasa sakit yang sesungguhnya.

Seungcheol memberanikan diri untuk membuka kedua matanya, dan terkejut saat melihat wajah Mingyu yang berantakan, air mata yang mengalir dan menetes. Pemandangan yang baru saja ia lihat seumur hidupnya.

Mingyu yang ia kenal keras kepala, pribadi yang tangguh dan memiliki jiwa kepemimpinan ini menangis karena Seungcheol.

"Mingyu.. kenapa kau menangis? Kau harus menerima nya. Aku... Aku-"

"Aku tidak bisa menerima nya, Seungcheol! Aku mencintaimu selama ini, tapi beginikah balasanmu?"

"AKU TIDAK MENCINTAIMU! Kenapa kau tidak pernah mengerti tentang hal itu?.. luluhkan hatimu, keras disana hingga kau sakit hati karena ku. Stop memaksa orang yang tidak mencintaimu untuk mencintaimu. Bila di terima pun, itu sangat memaksa untuknya!"

"Sakit.. lepaskan rematan ini, Mingyu.."

Setelah mendengar semua perkataan Seungcheol dan permintaan terakhirnya, Mingyu melepaskan rematan di bahu Seungcheol dan menunduk lesu lagi. Air matanya terus mengalir dan menetes.

"Maaf, aku harus pergi. Nanti bos ku marah. Lanjutkan kegiatanmu, Mingyu. Kita tidak akan bertemu lagi, aku akan mengembalikan semua pemberianmu padaku selama ini. Aku akan transfer lewat rekeningmu."

Hening, tidak ada sahutan dari Mingyu. Ia terpaku di sana dan terus meneteskan air mata. Seungcheol menutup pintu dan menuju ruangan kerja nya sambil membawa kandang Kkuma.

"Coups, ada apa? Apakah pria tadi temanmu?" Salah satu teman kerja nya yang sedang sibuk memandikan anak anjing melihat Seungcheol yang datang dengan muka melas.

"Iya, rekan kerjaku. Aku ada hutang padanya saja."

"Ohh begitu, apakah kamu bertengkar juga?"

"Udahlah. Aku gapapa. Apa ada customer lagi yang menitipkan hewan peliharaan kemari?"

Pagi menjelang..

"Tuan? Apakah anda sakit?" Tanya salah satu bodyguard Mingyu yang membukakan pintu mobil.
Dari semalam hingga pagi ini, Mingyu sama sekali belum tidur dan tentu saja membuat laki-laki itu lemas saat ini.

"Kita berhenti sebentar di sebuah restoran. Aku ingin makan."

"Tapi, Tuan.. pertemuan dengan direktur kurang beberapa jam lagi. Kita harus datang tepat waktu, Tuan." Sekretaris Mingyu yang berada di kursi paling depan menjawab perintah Mingyu terhadap Bodyguard nya.

"Saya lapar. Jika saya tidak makan, saya akan mati."

"Apakah semalam anda tidak makan, Tuan?"

"Pokoknya antarkan saya di restoran, sekarang. Saya makan bentar doang."

Mariposa - MingCoups/GyuCheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang