Bab. 9

2.9K 206 4
                                    


"Semua memang sulit tapi ingat lah selalu
Kamu tak selalu sendiri"

°°°°°°°°

Happy reading....

           Selera yang bagus menurut Zoen, Aura sendiri terkekeh dengan ekspresi wajah Zoen yang menggemaskan menurut nya..

-----
 
        Setelah melihat barang barang selesai di turunkan, Aura mengajak Zoen untuk masuk,, dan di dalam tak kalah menakjubkan dengan luar nya, interior dalam terkesan sedikit klasik bercampur mederen, dominan abu abu putih emas sangat indah..

      "Yuk kita ke kamar, biar kamu cepet istirahat Oky," ucap Aura dan di angguki oleh Zoen karna memang ia lelah dan ingin tidur.. dan bermalas malasan..

        Aura mengantar kan Zoen menuju kamar nya yang berada di lantai tiga,, mansion ini memang berlantai tiga, kamar lantai dasar adalah kamar tamu, kamar lantai dua.. kamar seluruh keluarga dan lantai tiga adalah kamar Zoen serta ada tiga kamar kosong lainnya (tau lah dulu mereka mengucilkan nya)..

        Tidak hanya kamar saja, tapi di lantai tiga juga ada perpustakaan yang jarang di kunjungi tentu kecuali Zoen ia sering berada di sana untuk menghindari semua keluarga... Lebih tepatnya tak ingin di pandang kesal saja..

        Mereka berdua menggunakan lift untuk sampai ke lantai atas, lift terbuka saat berada di lantai dua, Zoen sedikit bingung kenapa di lantai dua? Bukankah kamar Zoen asli di lantai tiga?

     Ya karna ia di beri  ingatan sedikit oleh Zoen  asli waktu itu,, tapi ia berpura-pura tak ingat apapun namanya amnesia, kalo dia bilang kamar nya di lantai tiga berarti ketahuan dong bohongnya..

        Aura membawa Zoen kesalahan satu kamar yang berada di antara dua kamar bagian tengah, dapat Zoen lihat terdapat papan nama di salah satu kamar yang bertuliskan nama Rion,, berarti ia bersebelahan dengan abng nya? Menyebalkan..

       Ceklek..

       "Zoen kamar kamu sementara di sini okyy, soalnya kamar kamu yang di lantai tiga sedang ada sedikit perbaikan"ucap lembut Aura setelah membuka pintu kamar tersebut..

         Kamar yang bernuansa putih serta sedikit gambaran galaxy itu lumayan bagus menurut nya,, ia hanya mengangguk sebagai jawaban untuk ucapan Aura..

         "Iya mom,, oh ya berarti kamar Zoen sebenarnya di atas kan? Klo udah siap perbaikan Zoen pindah ya, Zoen mau liat soalnya" ucap Zoen sedikit di polos polos kan,, dia sendiri malas ngomong kek gini..

          "Iya kamar Zoen itu ada di lantai atas, klo misalnya Zoen di kamar yang ini aja ga mau?" Tanya Aura yang sebenarnya ingin Zoen di sini saja tak usah ke lantai atas lagi..

           " Ga mau, Zoen mau di atas pasti seru mom,, ya mommy Zoen di atas" mohon Zoen dengan puppy eyes minta di tapok, tapi kasian -_-..

          "Iyaa, sekarang kamu Istirahat okyy,, mommy mau masak dulu" kata Aura lalu ia menuntun Zoen ke tempat tidur serta Zoen yang menurut..,, ia menyelimuti Zoen sebatas dada dan mengecup kening serta pipi tembem anaknya..

           "Mommy tinggal ya,, selamat istirahat sayangg" ucap Aura sebelum keluar dan di angguki oleh Zoen..

    Klek...

      Suara pintu tertutup dan membuat Zoen tersenyum,, hahh.. tenang dan tak ada yang namanya bau obat,   "akhirnya tenang, untuk besok dan seterusnya gw pikirin nanti,, sekarang saat nya tidur karna gw lelah, mau pulang malah di cegat musuh.." setelah berkata,, Zoen menyelam ke dalam dunia mimpi indah nya..

        Di alam bawah sadar nya....

        Zoen berada di sebuah tempat yang indah, beda dari yang sebelumnya ia di tempat yang memiliki banyak bunga bermekaran serta pohon pohon yang rindang,, Zoen sekarang tengah duduk di bawah pohon besar di tengah tengah banyak nya pohon.. (panggil Zayn sekarang Oky)

       Tiba-tiba seseorang menepuk pelan pundak Zayn dan ia tersenyum lalu menoleh,, dapat ia lihat Zoen asli di samping nya..

       "Hai cantik" ucap Zoen dengan senyum lebar menggoda Zayn,, dan Zayn yang di panggil cantik langsung cemberut, sungguh bocah ini ingin sekali Zayn buang..

      "Kau ini ya, hah... Sudah lah" ucap Zayn pasrah dan ia menikmati keindahan serta ketenangan ini.. dan Zoen sedikit terkekeh lalu ia hanya mengamati wajah Zayn yang damai..

       Jika badan aslinya dulu itu kecil sekarang tidak, Zoen bahkan lebih tinggi dari Zayn ia memang tinggi dan manly tapi karna Zayn lah tubuhnya berubah lalu menyesuaikan diri dengan Zayn..

     "Aku akan memberikan semua ingatanku pada mu,, tapi mungkin akan sedikit sakit tapi tenang itu hanya sebentar" Zoen membuka pembicaraan dan Zayn mendengar kan dengan seksama..

       "Apa kau bisa cerita sedikit tentang diri mu Zoen?" Tanya Zayn dengan suara khas milik yang lembut dan merdu,, Zoen mengangguk dan mengamankan duduk nya..

       "Aku akan mulai dari kapan mereka menjauhi ku,, saat itu aku berusia 9 tahun pertama nya semua baik-baik saja sampai di rumah ku kedatangan tamu,, ada seorang gadis kecil yang sedang di gendong oleh Daddy ku, Daddy berkata ia adalah teman ku untuk sementara waktu" Zoen memulai cerita dan Zayn mendengar kan..

       "Namanya adalah vena,, ia memang terlihat polos di luar, tapi di dalam hati nya ia menyimpan kejahatan yang membuat ku di jauhi semuanya,, saat itu aku belum tau apa-apa dan hanya mengiyakan saja, dan kami di tinggal kan berdua untuk bis lebih akrab lagi,, tapi dia tiba-tiba saja menggores tangan nya sendiri dengan pisau lalu memberikan pisau itu kepada ku" lanjut Zoen dengan helaan nafas panjang..

         "Dia mulai menangis dan membuat orang tua ku datang, mereka terkejut melihat tangan nya berdarah dan aku yang memegang pisau,, Daddy ku mendekat dan tiba-tiba menampar pipi ku, ia langsung menggendong Vena kedalam untuk di obati" cerita panjang Zoen dan Zayn mendengar dengan ia sedikit tau rasa..

         "Mommy tak marah kepada ku, ia tau jika gadis itu memang jahat,, malam nya Daddy ingin aku di hukum dengan berada di ruangan gelap lantai dasar, aku tak mau, lalu mommy membela ku dan membuat Daddy serta mommy bertengkar hebat, semua saudara ku menyalahkan ku,, sampai akhirnya mereka menjauhi ku," .....

Tes..

    Setetes air mata lolos dari mata abu-abu Zoen,, Dan ia langsung menyeka air matanya yang perlahan-lahan mulai tak terbendung,  Zayn yang melihat itu tak tau kenapa bergerak lalu memeluk tubuh

       Zoen menyandarkan kepalanya di pundak Zayn dan menumpahkan semua yang pernah ia alami, dan Zayn sendiri ntah kenapa dapat merasakan hal yang sama dengan Zoen,, rasa sakit, kecewa, kesedihan, dan kesepian yang di rasakan oleh nya..

         Setelah tenang Zoen menyeka sisa air matanya dan ia menghela nafas sejenak, ia tersenyum sebelum melanjutkan ceritanya..

      "Makasih,, oke kita lanjutkan, setelah mereka menjauhi ku mereka selalu tak ingin melihat ku, jika melihat ku mereka akan memberikan tatapan tajam, kesal, dan mungkin jijik,, terkadang di sekolah aku akan di fitnah oleh Vena dan kemudian akan di hukum sampai rumah" cerita Zoen dengan sedikit isakan nya..

        "Hukuman nya seperti di kunci di ruangan gelap, atau tidur di luar saat malam kadang juga di jambuk,, mommy juga tak jarang selalu membelaku, tapi aku melarang karna aku tak ingin mereka bertengkar hanya gara-gara aku,, jadi karna itu mommy hanya bisa membantu ku sedikit, atas permintaan ku" Zoen terkekeh sesaat setelah cerita...


  

     Sorry ya baru up, rencana nya tadi siang tapi tugas jahanam datang
Huhuhu ☹️

Ya udah segini dulu, besok akan aku usahakan lagi maaf klo typo
See you next part....

        

Zayn Or Zoen || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang