Bab. 12

2.7K 178 3
                                    


"
"

°°°°°°°

Happy reading....

       Zoen yang ditinggal masih mengumpulkan nyawa nya yang belum terkumpul sempurna,, setelah sepenuhnya sadar ia beranjak lalu mengambil apa yang akan ia pakai, setelah itu ia masuk ke dalam kamar mandi....

------

      Ia keluar dengan menggunakan Hoodie berwarna hijau army dengan celana jens pendek di atas lutut warna hitam dan menampakkan kaki jenjang putih milik nya,, sungguh Zoen ini sangat suka memuat orang lain salting menatap nya....

      Setelah meletakkan handuk di tempat nya, ia berjalan menuju meja rias dan memakai sedikit perawatan wajah serta kulit,, lalu kemudian ia menata rambut miliknya yang cukup panjang..

        Terasa cukup, Zoen berdiri dan melihat dirinya dari pantulan cermin di depan nya,, ia berbalik lalu keluar dari kamar untuk menuju meja makan dan seperti biasa ia menggunakan tangga...

         Saat sampai di meja makan ia melihat tak ada orang di sana, seperti nya masih terlalu pagi,, Zoen memilih untuk melihat ke dapur saja, jika ia bisa membantu maka dengan senang hati ia turun tangan...

         Ia berjalan menuju dapur dan dapat di lihat jika mommy nya sedang sibuk dengan acara memasak nya serta di bantu oleh maid, ia berjalan mendekat kepada mommy nya dan bertanya...

         "Mom,, ada bisa Zoen bantu gak?" Tanya Zoen di samping Aura dan juga melihat apa yang akan mommy nya ini masak, ternyata mommy nya sedang memasak sup ayam..

         "Astaga!, Kamu ini ya mengagetkan mommy aja,, dan kamu ga usah bantu biar mommy sama bibi maid yang mengerjakan okey. Sekarang kamu duduk saja di kursi" lembut Aura dan kembali fokus dengan masakan nya..

       Bukan Zoen jika tak keras kepala, ia dengan santai meminta kepada maid yang sedang memotong bumbu untuk nasi goreng agar dirinya saja yang melanjutkan dan menyuruh maid untuk melakukan pekerjaan lain...

       Maid yang tak bisa menolak perintah tuan muda, mempersilahkan untuk Zoen melanjutkan membuat nasi goreng itu,, sedang Zoen yang di beri izin tersenyum manis dan langsung melanjutkan memotong bumbu tadi lalu menambahkan sedikit bumbu lain...

       Untuk Aura, ia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak nya yang susah di bilangin,, ia memilih untuk melanjutkan masakan nya dan membiarkan Zoen untuk memasak karna jika semakin di larang semakin keras kepala juga anak itu..

      Setelah cukup lama akhirnya makanan yang akan di sajikan sudah selesai di masak dan beberapa maid menata makanan tersebut di meja makan,, untuk Zoen ia bukan memasak satu makanan melainkan ada tiga atau empat yang ia masak,, seperti ayam kecap, nadi goreng, udang saus tiram, serta udang tepung...

       Tentu itu makanan kesukaan Zoen, jika untuk yang lain ia tak begitu peduli yang penting ia dapat makanan kesukaan nya,, ia membersihkan tangan nya terlebih dahulu lalu berjalan dan duduk di kursi dekat dengan kursi utama meja makan...

         Ia menghilangkan rasa bosan dengan bermain ponsel miliknya sambil menunggu yang lain datang dan mommy nya juga sedang menyiapkan minuman dingin,, tak lama anggota keluarga mulai datang ke meja makan serta tak lupa teman-teman abng nya..

        Dan Zoen meletakkan ponselnya di dalam saku Hoodie miliknya, ia menunggu dengan tenang semua orang sampai semua berkumpul dan menunggu supaya cepat bisa memakan makanan kesukaan nya,, lapar dia tuh...

        "Hay, Zoen" sapa Naren dengan mengedipkan sebelah matanya,, Zoen hanya membalas dengan senyuman saja dan menggeleng kan kepala melihat Tingkah Naren yang sangat genit..

     Cetak....

      Satu sentilan sayang berhasil Al berikan kepada Naren, sungguh teman nya ini sangat genit..

       "Herman gw sama lo genit banget jadi orang," Satu sentilan sayang berhasil Al berikan kepada Naren, sungguh teman nya ini sangat genit.., sungguh membuat nya jengah..

       "Heran woi, herman siapa cobak, ngadi ngadi lo emang" koreksi Naren yang mendengar perkataan di luar kepala nya, Herman siapa cobak? aneh memang temannya ini...

       "Terserah pokoknya itu" ketus Al lalu duduk dengan anteng sambil memainkan ponselnya..,, begitu pula dengan Naren..

       Teman-teman yang lain hanya bisa menghela nafas melihat tingkah absur dua orang itu, sungguh tak ada hari tanpa pertengkaran walaupun satu kali saja..

      Akhirnya semua telah berkumpul di meja makan, sang kepala keluarga datang dan mengelus rambut hitam ke abu-abuan milik Zoen lalu Aura seta maid di belakangnya dengan membawa minuman dingin...

        Setelah semuanya beres, Theo memimpin sarapan pagi ini,, dan sarapan berlangsung dengan hikmat seperti biasa... Dan akhirnya mereka satu persatu menyudahi makannya dan meninggalkan meja makan untuk urusan masing-masing...

       Theo serta Gerald berangkat menuju kantor karna ada rapat penting tak lupa pamit kepada dua orang tercinta mereka yang tak lain Aura serta Zoen,, lalu di ikuti Vano untuk berangkat kuliah dan yang terakhir Rion serta teman-teman nya untuk berangkat ke sekolah..

      Untuk Zoen, ia baru di perbolehkan sekolah besok oleh mommy nya, dan membuat nya sedikit cemberut karna ia ingin waktu segera di percepat agar ia dapat menjalankan rencana nya kepada Vena...

          Saat ini ia sedang berada di perpustakaan lantai tiga, dan tadi ia sempat bertanya kepada mommy nya. Apakah ia bisa pindah kamar?, Dan Aura menjawab jika boleh tapi akan di bantu oleh maid..

        Dan hal itu yang membuat nya berada di sini, selesai membereskan kamar nya ia langsung menuju perpustakaan,, ia duduk di sofa dekat dengan jendela yang memberi kan nya cahaya cerah..

         Zoen sedang membaca novel yang bergenre aksi juga mafia,, cukup bagus tapi baginya ini kurang seru dengan sedikit romansa di dalam nya, saat ia membalik halaman berikutnya ia sedikit heran dengan apa yang ia baca...

        Tak lama ia langsung meletakkan buku itu di atas meja dengan sembarang, apa-apaan cerita tadi?! Laki-laki bersama laki-laki? Yang benar saja!? Dan apakah ada laki-laki cantik? (Tak berkaca diri, kau saja cantik Zoen)...

        Setelah mengetahui bahwa novel itu memiliki sisi menyimpang, Zoen tak berminat untuk membaca nya lagi,, sungguh ia merasa risih dan juga itu membuat nya teringat akan mantan sahabat nya dulu..... Arkan.

            Ia beranjak dari duduknya dan memilih untuk mencari udara di di luar,  Zoen merasa tak suka dengan cerita tadi,, bagaimana bisa mereka melakukan hal  seperti itu? Ia tak suka ia risih!.. ,(cuma sekarang, besok juga biasanya aja)

       Zoen memilih untuk pergi menuju ke taman belakang yang menurut nya dapat bahkan sangat dapat membuat nya tenang untuk sekarang, cuaca cerah serta tanaman yang subur menambah ke sejukan,, ia duduk di gazebo dan melihat sekitar dengan damai.... Sampai dering pesan mengalih kan nya...

     


  
       Sorry klo baru up, soalnya tugas numpuk oyy...
Okay, see you next part byee....

Zayn Or Zoen || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang