Bab. 13

2.3K 159 8
                                    


"Hidup seperti roda berputar tanpa rem
Yang tak dapat di hentikan kecuali kematian..."

°°°°°°°°

Happy reading....

        Zoen memilih untuk pergi menuju ke taman belakang yang menurut nya dapat bahkan sangat dapat membuat nya tenang untuk sekarang, cuaca cerah serta tanaman yang subur menambah ke sejukan,, ia duduk di gazebo dan melihat sekitar dengan damai.... Sampai dering pesan mengalih kan nya...

---------

        Ia mengernyit heran karna nomor tersebut adalah nomor tak dikenal,, Zoen memang sedikit mengingat jika zoen asli tak memiliki teman karna ia sering di bully serta ia yang pendiam...(oh ya klo 'z' nya kecil itu untuk zoen asli)

       Nomor itu menyampaikan...

    +62**********

[ Hai ]
[ Ini Zoen bukan? ]
Read...

[ Iya, ini siapa? ]
Read...

[ Oh kenalin, gw alan ]
[ Teman sekelas lo ]
[ SV ya]
Read...

[ Oh, ok]
Read...

       Alan..

[ Okay]
Read....

[ Ya ]
Read..

      Pesan singkat di akhiri karna mungkin orang di sebrang sana sedikit canggung dengan respon Zoen yang terkesan sangat tak peduli..,, bahkan Zoen sendiri heran,, walau ingat jika zoen asli mengenal Alan, ia adalah seorang ketua basket di sekolah nya Alan cukup populer..

       Yang membuat nya heran, kenapa anak itu mengenai chat nya? Walaupun sekelas ia tak pernah bertegur sapa dengan Alan, bahkan mengobrol dalam tidak kecuali jika ada tugas sih..

       Sudah lah ia tak peduli, asal itu tak mengganggu nya itu saja,, Zoen meletakkan kembali ponselnya, dan menatap taman yang sepi serta tenang ia sebenarnya sangat merasa kosong dan kesepian..

        Dulu ia sering mengunjungi panti untuk sekedar menyenangkan diri dan melepaskan lelah dengan tersenyum bersama anak-anak yang lain,, mungkin bisa ia lakukan di sini tapi dia pergi menggunakan apa?..

         Zoen sekarang benar-benar bosan, tiba-tiba sebuah ide terlintas di benak nya,, mengapa ia baru memikirkan sekarang! Ia beranjak dari duduknya dan berjalan cepat meninggalkan gazebo tersebut, dengan senyum yang merekah ia pergi menuju lantai tiga lebih tepatnya ke arah kanan nya..

        Saat menuju ke atas, ada beberapa maid yang memperhatikan nya dengan cara yang seperti nya terkesan gemas akan sesuatu, tentu saja gemas oleh Zoen,, saat sampai di kamar nya ia menetral kan nafas nya dan berjalan perlahan menuju sebuah gitar yang mirip seperti miliknya dulu...

      Ya ini lah alasan Zoen bersemangat, ia ingin bernyanyi dan menghilang kan rasa bosan dengan bermain musik, itu juga salah satu caranya untuk tersenyum serta menenangkan diri,, baginya musik tau apa cerminan untuk hari ini..

       Ia keluar dan masuk ke dalam perpustakaan karna menurut Zoen suara sunyi perpustakaan dapat menambah kan keindahan sebuah alunan musik,, ia duduk di salah satu bangku dekat jendela..

Zayn Or Zoen || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang