.
.
.
"Bagaimana jika Jarvis menolakku lagi eomma?"
"Meskipun Jarvis menolak tapi dia tidak akan bisa menghindari pernikahan ini sayang, percayalah dengan eomma"
Nyonya Kim terus meyakinkan Karina bahwa pernikahannya akan tetap dilaksanakan meskipun semua tanpa persetujuan Jarvis.
"Kamu wanita baik-baik, kamu layak melahirkan keturunan keluarga Kim dibandingkan wanita manapun" ucap nyonya Kim yakin dengan kualitas kepribadian calon menantunya tersebut.
"Terima kasih eomma" Karina memeluk sang calon mertua dengan penuh kehangatan.
Persiapan dalam rangka pertemuan dua keluarga tersebut sudah ditentukan oleh nyonya Kim dan orang tua dari Karina. Lebih tepatnya lima hari lagi Karina akan kembali bertemu satu meja dengan Jarvis sang putra dari keluarga Kim tersebut.
Meskipun beberapa hari yang lalu dirinya ditolak oleh Jarvis saat berusaha menemui sang calon suaminya itu di bangunan Kastil belakang Mansion. Namun dia masih tetap yakin bagaimanapun kondisi Jarvis, dirinya akan tetap menjadi menantu dari keluarga kaya tersebut.
Bukan tanpa alasan wanita cantik itu menerima perjodohan yang disodorkan oleh nyonya Kim melalui kedua orangtuanya, karena menjadi menantu keluarga konglomerat adalah mimpi semua orang yang tidak akan bisa dia tolak apapun kendalanya.
"Sangat mudah mengendalikan Jarvis rin, eomma akan memberikan caranya nanti ketika kalian sudah resmi menikah" ucap nyonya Kim kembali meyakinkan Karina untuk tetap bertahan meskipun kondisi Jarvis sangat menakutkan saat ini.
***
Daegu,
"Aku tidak ingin cucuku hidup dalam paksaanmu, jika dia tidak ingin menikah maka jangan memaksanya!!"
"Aku tidak pernah memaksanya appa, Jarvis sendiri yang memintanya. Dia ingin menikah dan memiliki keturunan untuk keluarga Kim sehingga kami mencarikan wanita cantik dan baik-baik untuknya."
Namun kakek Kim tidak percaya begitu saja terhadap ucapan putranya tersebut mengenai kondisi sang cucu dimana terakhir kali dia ketahui bahwa sang cucu tengah sakit karena luka pada kecelakaan beberapa tahun yang lalu.
"Kalau begitu suruh Jarvis menemuiku sebelum menikah!!" Pinta kakek Kim pada sang putra.
***
"Saya harus pulang tuan,,,"
"Panggil aku apa EL??"
Elard menutup wajahnya dengan selimut karena malu melihat wajah Jarvis yang semakin mendekat setelah dirinya kembali menggunakan kata tuan untuk memanggil Jarvis.
"Hyungie sudah sembuh sekarang, jadi berlatihlah untuk mengendalikan emosi yang sering meledak-ledak itu" ucap Elard didalam selimut karena takut dengan Jarvis yang tidak segera menjauhinya.
Jarvis pun masuk kedalam selimut dan memeluk tubuh terapis manisnya itu.
"Aku tidak bisa mengendalikan emosiku jika jauh darimu Elard" ucap Xander sambil kembali mencium bahu mulus milik sang terapis yang kini menjadi kekasihnya itu.
"Harus bisa, karena aku tidak lagi menjadi terapismu sekarang" jawab Elard yang kini menghadap pada wajah pria tampan itu.
"Tapi kamu kekasihku sekarang" ucap Jarvis mengecup singkat bibir mungil itu.
"Apa aku sudah menyetujuinya hyungie??"
"Apa aku harus memaksamu agar kamu tidak menolakku EL??"
"Kenapa hyungie terus memaksaku??"
Dua tampan itu terus berdebat kecil mengenai status hubungan mereka sekarang. Dan semuanya terhenti seketika saat Jarvis kembali melumat bibir Elard yang basah dan merah itu.
Pemuda manis itu menyadari bahwa semua ini adalah kesalahan, namun perasaannya memaksa untuk menikmati semua yang tengah menjalar dalam tubuh dan hatinya saat bersama pria yang telah menggoda dan mengambil perhatiannya selama hampir empat bulan ini.
Dan akhirnya sang Professional Cuddler itu pun mengkhianati dirinya sendiri karena telah mencintai pasien yang seharusnya disembuhkan untuk kembali ke kehidupan sebelumnya.
Mental sang pasien semakin membaik namun keadaan mentalnya justru tengah sakit karena semua perasaan yang menjebak dirinya sendiri saat ini.
Disaat Elard sedang beradu dengan pikirannya sendiri dan berperang dengan semua logikanya, Jarvis justru terus bermanja dengan memeluk tubuh yang telah memberinya ketenangan di waktu empat bulan ini.
Kesadaran yang selama ini mengambang, kesepian yang hampir membunuhnya seakan sirna akan hadirnya seorang terapis manis yang berhasil menyentuh alam bawah sadarnya sehingga keinginan untuk bangkit dari trauma dan kekecewaan menjadi tujuan baru dalam hidupnya.
Dia tidak pernah mengenal banyak orang, cinta dan perhatian hanya dia dapat dari seorang maid paruh baya yang merawatnya selama ini. Serta seorang kakak yang selalu menemaninya namun tidak sanggup membebaskannya dari ketakutan yang terus menghantuinya.
Namun ketika terapis manis datang menawarkan diri untuk menjadi teman, dia merasakan sesuatu yang baru begitu hangat merasuki seluruh tubuhnya.
Uluran tangan yang mengobati lukanya saat itu membuat kesadarannya seakan bertemu dalam satu garis yang selama ini hanya bergelut dengan bayangan tak dikenalnya sehingga membuat dirinya sulit hidup dalam kesadaran yang penuh.
"Aku tidak mau menerima pernikahanku dengan wanita itu EL, aku hanya ingin bersamamu"
Elard membalas pelukan hangat sang tuan muda di tubuhnya.
"Hyungie,,,,"
"Katakan sekali lagi bahwa kamu juga mencintaiku Elard"
Pinta Jarvis sambil menarik dagu Elard dengan tatapan yang begitu dalam hingga membuat pemuda manis itu tidak lagi sanggup mengelak semua yang dia rasakan.
"Aku mencintaimu hyungie,,,,"
To be continued,,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
Professional Cuddler (TAEKOOK - BL - Series)
Fanfic⚠️ Boys Love⚠️ Warning : cerita mengandung sedikit kekerasan dan adegan 🔞🔞🔞 #🔞 Area #TAEKOOK Terima kasih untuk cintanya teman2 minthor semua 💜💚