Satya dan Daniela

6 1 0
                                    

Hallo all
Apa kabar?

Dilanjut yuk

Jangan lupa vote and comment

Happy reading

*****

"Shift malem masih berdua aja Jar?" tanya Raffan disela-sela membereskan meja bersama yang lain.

"Gak, dapet karyawan baru gue" jawab Anjar yang sedang menyusun kursi seperti semula.

"Hah, siapa?" tanya Raffan kembali.

"Noh yang debat mulu dari tadi" ucap Anjar sambil mengarahkan pandangannya pada dua orang yang sejak tadi sibuk berdebat.

"Widih, seorang Dinan Gara kerja part time?" lanjut Raffan setelah mengetahui itu.

Semua itu terdengar oleh yang punya nama. Hingga akhirnya Dinan melirik sinis satu kawannya itu. Padahal orang disebelahnya masih sibuk misuh-misuh. Siapa lagi kalau bukan Falda. Cewek yang akhir-akhir ini selalu menjadi partner debatnya.

Sedangkan disisi lain ada Jira yang sedari tadi sibuk mendekatkan kedua manusia yang sama-sama enggan menyatakan perasaan itu. Siapa lagi kalau bukan Faldi dan Citara.  Jira tak pernah kehabisan akal disana. Sedari tadi ia mondar-mandir membereskan sampah dan membiarkan Faldi dan Citara yang membuang sampah kedepan.

Ada juga Firman yang malah promosi gaun buatan ibunya pada Calista. Padahal tugas mereka masih banyak untuk mengelap meja dan kursi yang sudah rapi. Tak kalah juga dengan Irham dan Lalita yang bertugas membereskan pecahan-pecahan gelas dan piring di area dapur bersama Sarden cs. Keduanya tak segan-segan berteriak satu sama lain atas tingkah keduanya pula.

"La kodok" teriak Irham yang membuat Lalita menjerit.

"Hah, mana kodok. Irhammmmm"

****

"Huh, akhirnya beres juga thank you all. Bang Elvis sama kak Asna juga. Gue gak tahu kalau gak ada kalian gimana." ucap Anjar setelah semuanya selesai melaksanakan tugasnya masing-masing.

"Santai aja Jar" ucap bang Elvis yang disetujui oleh yang lainnya.

"O iya, karna kalian udah bantu gimana kalau gue bikinin minuman. Tenang masih ada kok bahannya" seru Karin yang sedari tadi menyimak.

"Iya tuh, nanti gue bantuin Karin" sahut Denara menyetujui.

"Eit, gak usah. Gue udah pesen makan plus minum buat kita semua. Pokoknya aman, hari ini kita makan bersama gue yang traktir." sahut Irham cepat membuat semua menatap kearahnya. Memang seperti itu, tidak ada Dinan kan ada Irham yang saldonya banyak juga. Dan ini juga adalah sisi lain dari seorang Biawak Narsis. Walaupun biawak tapi baik kalau masalah uang.

****

Satya

Niel, besok aku mau ketemu sebelum masuk. Ada hal penting.

Daniela menatap layar handphonenya sendu. Sebenarnya ia juga tahu apa yang akan Satya bicarakan besok. Namun, apakah harus ia tolak kembali seperti biasanya? Ya, tanpa diketahui siapapun nyatanya ada hubungan antara Satya dan Daniela.

****

Halaman Belakang Smater

"Mau ngomong apa?"

"Aku kira kamu bakal nolak lagi buat ketemu" ucap Satya yang mulai membalikkan badannya dan mendekat kearah Daniela dengan sedikit tersenyum.

"To the point aja"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Circle Or Family?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang